UPDATE Video Viral Emak-emak Kampanye Hitam ke Jokowi, Jubir BPN: Bagaimana Kalau Benar?
Doa membenarkan bahwa tiga emak-emak tersebut adalah relawan PEPES. Ferdinand justru menyayangkan penangkapan yang dilakukan oleh kepolisian.
Sementara itu, Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade juga turut memberikan keterangan serupa.
"Memang PEPES itu bagian dari relawan Prabowo-Sandi, " ujar Andre saat dihubungi, Senin, (25/2/2019).
Meskipun demikian, Andre masih akan menelusuri kabar tersebut lebih lanjut.
"Apakah emak-emak itu bagian dari PEPES? Sejak kapan masuknya, atau hanya ngaku-ngaku," kata Andre dikutip dari TribunJakarta.com.
Menurutnya, BPN tidak pernah memberikan arahan kepada relawan untuk melakukan kampanye hitam.
"Kami tidak pernah menginstruksikan, cara cara SARA atau hoax. Relawan kita fokuskan berbicara pada ekonomi,"katanya.
Jika benar ketiga ibu-ibu tersebut adalah relawan PEPES, Andre memastikan bahwa tindakan yang dilakukan ketiganya bukan merupakan arahan dari BPN.
"Saya jamin itu bukan arahan dari BPN, sesuai dengan arahan pak Prabowo dan bang Sandi, kita fokus pada masalah ekonomi dalam berkampanye, serta mengedepankan kesantunan," pungkas Andre.
Alasan Polisi Mengamankan Ketiga Pelaku
Dikutip dari Kompas.com, pihak kepolisian mengamankan ketiga pelaku yang melakukan kampanye hitam tersebut, Minggu (24/2/2019).
Dua pelaku adalah ibu-ibu yang ada dalam video yang banyak beredar, sementara satu lainnya merupakan pengunggah video tersebut yakni akun Twitter @citrawida5.
"Benar yang bersangkutan sudah diamankan semalam, tetapi langsung diambil alih Polda (Jabar)," kata Kasubag Humas Polres Karawang AKP Marjani melalui telepon, Senin (25/2/2019).
Penangkapan yang dilakukan kepolisian merupakan langkah pencegahan yang dilakukan pihaknya untuk mengurangi konflik yang lebih besar.
"Tiga orang wanita itu kami amankan sebagai langkah preventif terjadinya konflik yang lebih besar," kata Kapolsek Karawang, AKBP Nuredy, Senin (25/2/2019).
Tak hanya itu, ketiga pelaku juga ternyata meminta perlindungan kepada kepolisian setelah rekaman video aksi mereka viral di media sosial.