ILC Selasa (26/2) Pukul 20.00 WIB - Angkat Tema 'Perlukah Pernyataan Perang Total Dan Perang Badar?'

Diskusi di Indonesia Lawyers Club (ILC) TV One kali ini membahas tema "Perlukah Pernyataan Perang Total Dan Perang Badar?".

Editor: Suci Rahayu PK
IG indonesialawyersclub
ILC mengangkat tema Perlukah Pernyataan Perang Total Dan Perang Badar?" | Selasa 26 Feb 2019 Pkl 20.00 WIB 

"Jadi yang kita lakukan adalah betul-betul sesuatu yang baru dan kita tidak mau mengikuti, apalagi fotocopy," kata Moeldoko.

Moeldoko meyakini strategi yang diterapkan akan berjalan baik di lapangan.

Baca: Wujudkan Reformasi Birokrasi, PN Muara Bungo Canangkan Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK & WBBM

Baca: Hadiri Pencanangan Zona Integritas di PN Bungo, Ini yang Disampaikan Bupati Mashuri

Strategi juga terkontrol, karena akan dilakukan evaluasi untuk mengetahui perkembangan dari waktu ke waktu.

Semua unsur atau komponen dari TKN akan dikerahkan. Dari relawan hingga calon anggota legislatif dari partai koalisi Indonesia kerja.

"Semua kekuatan-kekuatan yang terinventarisasi, bukan lagi potensi. Kita kenali semua target-target. Kita kenali strategi yang kita terapkan dengan isu lokal, tidak
harus terkonsentrasi tapi karakteristik daerah memiliki karakter yang berbeda," imbuh Moeldoko.

"Itulah kira-kira yang kita lakukan, kita tidak bicara perang taktis karena itu bagian yang saya sembunyikan," sambungnya.

Berikutnya, narasi Perang Badar kembali ramai setelah puisi Neno Warisman yang meniru doa Nabi Muhammad sebelum perang Badar berlangsung di Munajat 212.

Sejatinya "Perang Badar" di Pilpres 2019 sudah disuarakan Amien Rais pada 2014 lalu.

Saat itu, Jokowi-Jusuf Kalla bersaing dengan Prabowo-Hatta Rajasa di Pilpres.

Amien Rais yang menjadi pendukung Prabowo-Hatta mengatakan, PAN akan menggunakan mental Perang Badar dalam menghadapi pemilu presiden ini.

Baca: Tak Setenar Fela, Wanita 18 Tahun Ini Lelang Keperawanan Rp 38 Miliar,

Baca: Biodata Fela Yang Menjual Keperawanannya Seharga Rp. 19 Miliar. Ternyata Bersertifikat Masih Perawan

"Dahulukan perjuangan ketimbang bagi-bagi harta rampasan perang," kata Amien menyitir semangat dalam Perang Badar, Selasa (27/5/2014).

"Jangan (mental dalam) Perang Uhud, wani pira atau bagaimana nanti rampasan perangnya," imbuh dia, di Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta, seperti dilansir Kompas.

Amien mengatakan, prajurit dalam Perang Uhud telah kemasukan kepentingan pribadi yang berorientasi dunia.

Dalam Perang Uhud, kata dia, prajurit berperang bukan untuk kebenaran dan keadilan, melainkan demi harta rampasan perang.

Sebaliknya, Amien menyebut bahwa perjuangan para prajurit dalam Perang Badar adalah ikhlas membela kehormatan diri dan tanah air.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved