Hotman Paris Terbitkan Somasi Terbuka Soal Hoaks Tanah Prabowo, Langkah Praktis Terjun ke Politik?

Hotman Paris menuding ada berita bohong tentang dirinya. Lalu ia menulis somasi terbuka melalui akun media sosial, pekan lalu.

Editor: Suci Rahayu PK
Hotman Paris Hutapea 

Ya pastilah. Tangankanan-tangan kanan ketua-ketua itu datang, bahkan pada saat kampanye. Tapi, aku tidak mau. It is not my way of life. Aku ingin hidup bebas.

Tapi, banyak pengacara kondang juga masuk ke partai. Mereka tetap bisa jadia pengacara.

Mengapa anda tida demikian?

Kalau dia sukses sebagai pengacara, harus benar-benar seribu kali mikir masuk politik. Karena apa? Kalau benar karena pendapatan, sebenarnya jauh lebih besar jadi pengacara sukses. Kecuali kalau kamu mau korupsi. Jadi untuk apa lagi saya?

Walau tidak masuk partai politik, bukan berarti anda anti politik bukan? Tidak golput, bukan? Tetap akan mencoblos saat Pemilu atau Pilpres nanti, dong?

Oh, iya, tetap mencoblos dong. Saya akan tetap milih, tapi nanti tunggu mimpi dulu malam sebelumnya. Ha-ha-ha.

Polemik Usai Debat

Diberitakan, dalam debat capres pada Minggu (17/2/2019) lalu, capres Joko Widodo ( Jokowi) mengungkap fakta tentang lahan yang dimiliki capres Prabowo Subianto. Jokowi menyebut, Prabowo memiliki lahan di Kalimantan Timur sebesar 220.000 hektare, dan 120.000 hektare di Aceh Tengah.

Di akhir debat saat penutupan, Prabowo langsung memberikan klarifikasi soal lahan yang dimilikinya adalah tanah milik negara status hak guna usaha (HGU).

Prabowo mengatakan, tanah itu sewaktu-waktu dapat diambil kembali oleh negara.

"Kalau untuk negara, saya rela mengembalikan itu semua. Tetapi daripada jatuh ke tangan asing, lebih baik saya yang kelola karena saya nasionalis dan patriotik," katanya.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra/Wakil Ketua DPR RI dan Anggota Dewan Pertimbangan Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Fadli Zon, menjelaskan asal usul tanah Prabowo Subianto. Menurutnya, tanah tersebut merupakan tanah bekas perusahaan yang bangkrut pada masa krisis monter 1997-1998.

Tahun 1997-1998 adalah ujung kekuasaan Soeharto, mantan bapak mertua Prabowo Subianto. Pada tahun itu pula akhirnya terbinanya rumah tangga pasangan Prabowo Subianto dengan Titiek Soeharto

Kata Fadli Zon, dalam proses lelang tersebut banyak lahan yang justru dikuasai asing.

"Banyak aset-aset itu kemudian diambil alih oleh BPN ( Badan Pertanahan Nasional) dilelang dan banyak yang jatuh ke tangan asing. Jadi kita bersyukur bahwa itu jatuh ke tangan Pak Prabowo melalui suatu proses lelang. Jadi Pak Prabowo justru menyelamatkan aset bangsa," ujar Fadli.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved