Oscar 2019

Dua Animator Indonesia Tembus Oscar 2019, Filmnya Kalah Dari First Man yang Raih Efek Visual Terbaik

Gelaran Oscar 2019 berlangsung di Gedung Dolby Theatre Los Angeles Amerika Serikat Senin pagi Waktu Indonesia 25 Februari 2019 atau Minggu malam

Editor: bandot
The Verge
First man meraih penghargaan film dengan efek visual terbaik di Oscar 2019 

Mendapat dukungan penuh dari orangtua, Renald kemudian mengambil jurusan Animasi Digital hingga mendapat gelar Bachelor of Fine Arts di Digital Universitas Teknologi Nanyang, Singapura, pada 2006 hingga 2010.

"Mulai dari situ setelah lulus, saya kerja di di salah satu perusahaan animasi lokal di Singapura," ujar Renald.

Sampai akhirnya, ia mendengar Industrial Light & Magic membuka program training, semacam program magang atau internship program.

Renald kemudian melamar ke sana dan diterima di bidang simulasi.
"Sampai sekarang saya di Industrial Light & Magic sebagai Creator Technical Director," kata Renald seraya tersebut.

Sebagai Creature Technical Directors, ia bertanggung jawab membuat berbagai jenis simulasi, di antaranya daging dan otot; rambut dan bulu; serta kain.

Ia dan tim juga berperan dalam penciptaan efek penghancuran.

"Tugas saya adalah membuat simulasi setelah animasi selesai. Simulai untuk kostum atau untuk otot, rambut, segala macam. Lebih ke detail agar performance secara keseluruhan itu terasa nyata. Audience percaya bahwa itu real," ujar Renald.

"Jadi kalau kayak baju pakai jaket kulit, saya harus bikin jaket itu sekaku kayak jaket beneran. Jadi orang pas ngeliat langsung ngenalin oh bahannya jaket kulit," sambungnya.

Selama kiprahnya di dunia animasi dan efek visual, sederet film-film blockbuster Hollywood Renald tangani.

Sebut saja film Jurassic World (2015), Warcraft (2016), Teenage Mutant Ninja Turtles: Out of the Shadows (2016), Star Wars: The Last Jedi (2017), Kong: Skull Island (2017), Ready Player One (2018), sampai yang terbaru film Avengers: Infinity War.

Ronny Gani

Animator asal Indonesia, Ronny Gani, mengatakan bahwa keterlibatannya sebagai kru film Avengers: Infinity War berawal dari salah jurusan.

Ronny merupakan salah satu animator Tanah Air yang menggarap efek visual dan animasi film arahan sutradara Joe dan Anthony Russo itu.

"Kalau saya awalnya salah jurusan judulnya. Kuliahnya ambil arsitektur di Universitas Indonesia waktu itu," kata Ronny.

Ketika memasuki semester akhir, Ronny mulai merasa bimbang apakah arsitektur adalah bidang yang ia sukai.

Ronny Gani, salah satu animator Indonesia yang mengerjakan efek visual dan animasi film Avengers: Infinity War, diabadikan setelah wawancara ekslusif dengan Kompas.com di Marina Bay Sands, Singapura, Minggu (15/4/2018).(KOMPAS.com/ANDI MUTTYA KETENG)
Ronny Gani, salah satu animator Indonesia yang mengerjakan efek visual dan animasi film Avengers: Infinity War, diabadikan setelah wawancara ekslusif dengan Kompas.com di Marina Bay Sands, Singapura, Minggu (15/4/2018).(KOMPAS.com/ANDI MUTTYA KETENG) (KOMPAS.com/ANDI MUTTYA KETENG)
Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved