Bukannya Menolong, Orang Ini Malah Merekam Mahasiswa Itera Bunuh Diri, Sambil Tertawa-tawa
Bukannya Menolong, Orang Ini Malah Merekam Mahasiswa Itera Bunuh Diri, Sambil Tertawa-tawa
Bukannya Menolong, Orang Ini Malah Merekam Mahasiswa Itera Bunuh Diri, Sambil Tertawa-tawa
TRIBUNJAMBI.COM - Peristiwa di Bandar Lampung ini sempat direkam video oleh seseorang dari dalam mobilnya.
Seorang pemuda menjatuhkan diri dari gedung Transmart Way Halim, Kota Bandarlampung, Jumat (22/2/2019) sekira pukul 16.05 WIB.
Ternyata, yang melompat itu merupakan mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera), Tyas Sancana Ramadhan (21).
Terdengar suara si perekam tertawa-tertawa, sambil mengatakan "Loncat, loncat".
Dalam rekaman kejadian bunuh diri di Bandar Lampung tersebut, sejumlah suara perempuan sempat berteriak.
"Kan dia loncat beneran, pas gue lagi midioin. Kan gara-gara ngejerit dia loncat beneran," kata sumber suara dalam rekaman yang beredar itu.
FB LIVE
Heni, satu saksi mata, mengatakan sudah berupaya minta pertolongan pada petugas keamanan swalayan di BandarLampung tersebut.
Tubuh Afrianti Akhirnya Ditemukan, Warga Sempat Kaget Lihat Sungai, Ternyata Gadis 14 Tahun
Pertempuran North West Derby, Ini Head to Head Liverpool vs Manchester United sejak 12 Februari 1898
Sudah 5 Orang Meninggal Akibat DBD di Jambi, Ini Data Sebaran dari Dinas Kesehatan
Ini 22 Tokoh yang Viral Jadi Menteri Kabinet Prabowo Subianto, Daftar Nama Beredar di Medsos
Bahkan, ia meminta pegawai toko untuk menyediakan matras-matras dagangannya agar korban bisa diselamatkan.
Sayangnya upaya tersebut tidak membuat orang sekitarnya segera bergerak.
"Bahkan saya melihat dari atas itu juga ada laki-laki yang berpakaian hitam, saya pikir dia bernegosisasi (dengan korban) supaya tidak bunuh diri tetapi malah ikutan mengambil gambar," kata Heni kepada Kompas.com, Jumat (22/2/2019).
Yang paling memprihatinkan, menurutnya lagi, setelah korban betul-betul terjatuh, tubuhnya langsung ditutup kardus.
"Ada seorang lelaki juga mengomandoi untuk cari koran, cari kardus seraya mengatakan jangan disentuh, kita tunggu polisi," katanya lagi.
Heni sangat menyayangkan kejadian tersebut justru tidak menimbulkan empati orang yang melihatnya.