Tips Berkendara Aman Motor Metik Saat Banjir hingga Agar Motor Tak Mogok, Perhatikan Bagian Ini

Hujan deras yang kerap membuat banjir sejumlah jalan protokol nyatanya tidak menyurutkan niat pengendara sepeda motor menerobos banjir.

Editor: Suci Rahayu PK
tribunjambi/rohmayana
Pengendara sepeda motor melewati banjir 

Tips Berkendara Aman Motor Metik Saat Banjir hingga Agar Motor Tak Mogok, Perhatikan Bagian Ini

TRIBUNJAMBI.COM - Hujan deras yang kerap membuat banjir sejumlah jalan protokol nyatanya tidak menyurutkan niat pengendara sepeda motor menerobos banjir.

Dengan tujuan sampai cepat ke tujuan tanpa menghiraukan resiko motor mogok saat menerobos banjir.

Kepala Wilayah Astra Motor Sumsel Ronny Agustinus menjelaskan, sebaiknya motor jangan digunakan menerobos banjir tapi jika terpaksa harus menerobos banjir maka ada beberapa hal harus diperhatikan.

Baca: Ramalan Zodiak Jumat 22 Februari 2019: Scorpio Dilanda Kebosanan, Taurus Lagi Beruntung,

Baca: Sat-81 Kopassus yang Dijuluki Siluman karena Serba Rahasia dan Misterius, Ini Fakta-faktanya

Baca: GEGER- Sedang Hubungan Intim Dengan Selingkuhan, Wanita Ini Tewas Kehabisan Nafas

1. Perhatikan Posisi Saringan Udara

Pertama yang paling penting adalah perhatikan posisi saringan udara terutama yang tipe matik karena pendek dibanding motor lainnya.

Begitu saringan udaranya terendam air maka air berpotensi masuk ke mesin akibatnya bisa menyebabkan water hammer. Itu yang berbahaya.

"Jadi kalau nekat nerobos banjir, airnya harus di bawah saringan udara. Kalau motor-motor sport seperti CB itu ada di atas, di bawah sadel, kalau motor matik seperti BeAT itu posisinya di atas CVT," kata Ronny, belum lama ini.

2. Perhatikan Belt

Technical Service Manager, Achmad Wahyudi menambahkan, Selain itu, motor berjenis skutik menggunakan belt di bagian transmisinya.

Kalau belt tersebut terendam air, maka motor akan kehilangan tenaga.

"Beltnya itu enggak terlindung 100 persen walaupun memang sulit air untuk masuk ke situ."

"Begitu beltnya tergenang air, dia akan terjadi losses, atau kehilangan tenaga. Dia memang tetap memutar, tapi enggak mencengkram dengan baik," jelasnya.

3. Jaga Putaran MesiN

Selain itu, hal yang harus diperhatikan jika ingin menorobos banjir adalah jaga putaran mesin di sekitar 2.000-2.500 RPM.

Jangan sampai di tengah genangan air motor Anda berhenti.

"Kalau dia masih jalan dalam kecepatan tertentu bisa nerobos, air kan terbelah . Tapi kalau dia sudah berhenti di tengah banjir itu yang berbahaya."

"Kalau knalpot, selama dia masih dibuka gas, dan menjaga RPM, enggak masalah. Kan kalau dia iddle dia 1.400 RPM untuk sport dan bebek, kalau matic 1.700 RPM."

"Diusahakan kamu harus ngegas, dia main di 2.000-2.500 RPM. Makanya kalau untuk motor matik saat menerobos banjir jangan berhenti, nanti susah pastinya. Kalau sport masih bisa, bisa mainin gas, bebek bisa dinetralin," tambah Achmad Wahyudi.

4. Perhatikan Ketinggian Air

Bagi yang masih nekat menerobos banjir, tentu harus tetap memperhatikan ketinggian air.

Jika ketinggian air sudah lebih dari separuh ban motor Anda, menunggu air surut akan lebih baik dibandingkan motor matik Anda terjebak di tengah banjir.

Agar Motor Tak Mogok, Secara Berkala Cek Bagian Ini

Musim hujan telah tiba.

Para pengendara, terutama sepeda motor harus ekstra hati-hati.

Pasalnya, kondisi jalan yang licin saat hujan bisa membahayakan pengendara motor.

Di sisi lain, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan saat berkendara di musim hujan ini.

Tak hanya itu, beberapa kejadian seperti motor mati mendadak bisa saja terjadi.

Berikut sejumlah tips yang bisa kita lakukan saat berkendara ketika musim hujan, dikutip dari GridOto.com.

1. Motor mogok saat hujan

Mesin motor mati saat hujan mungkin akan terasa menjengkelkan, apalagi ketika dalam kondisi yang mendesak.

Namun kita tidak perlu panik dan harus tetap tenang.

Hal yang perlu kita lakukan adalah meminggirkan dahulu motor yang mogok itu.

Posisi motor juga harus dalam posisi diam dengan standar tengah, setelah itu baru coba menghidupkan mesin pakai kick-starter alias diengkol.

Atau bisa menggunakan tombol starter, namun biasanya saat kita pencet masih ada suara cetek-cetek.

Ada beberapa faktor penyebab kalau tombol starter ketika dipencet masih ada suara cetek-cetek.

Satu di antaranya adalah tombol starter sudah banyak disesaki kotoran sehingga setrum tidak saling bersentuhan.

Bisa juga kabel massa yang menuju dinamo starter ada yang putus.

Otomatis dinamo starter tidak mau berputar karena tidak ada tambahan massa.

Arus listrik hanya sampai pada relay atau bendik.

Suara cetak-cetek tadi itu berasal dari relay atau bendik starter.

Untuk itu, kita wajib mengecek dan juga merawat kabel.

2. Perlengkapan berkendara

Membawa perlengkapan berkendara sangat penting bagi pengendara sepeda motor ketika musim hujan seperti ini.

“Selain pakai jaket, siapkan jas hujan model setelan dan pelindung sepatu agar tetap nyaman selama perjalanan,” jelas Agus Sani, Head of Safety Riding Promotion PT. Wahana Makmur Sejati dikutip dari GridOto.com.

Selain membawa jaket atau jas hujan, pengendara juga bisa mempersiapkan alat-alat tambahan yang penting, seperti satu set kunci pas, hingga obeng.

3. Cek kelistrikan motor

Supaya bebas dari mogok akibat terkena air, pastikan tidak ada retak atau getas pada cop busi.

Beberapa komponen seperti cop atau biasa dikenal dengan kepala busi harus sering dicek.

Apalagi saat musim hujan seperti ini karena air hujan bisa masuk ke busi.

Akibatnya, motor bisa mati mendadak karena cop bermasalah itu mengganggu percikan api dari busi.

Sebab, percikan api dari busi adalah elemen penting untuk terciptanya pembakaran di mesin.

Cop atau kepala busi getas bahkan robek sendiri beragam, satu di antaranya bisa karena umur.

Kalau sudah sobek, satu-satunya jalan adalah menggantinya dengan yang baru.

Untuk di musim hujan, kita bisa juga memilih cop busi yang menutup penuh bagian busi karena lebih bagus menghalang air

Dan baiknya juga pilih yang berbahan karet dibandingkan plastik, karena lebih kedap terhadap air.

Pastikan juga fungsi lampu depan, sein, dan lampu rem bekerja dengan baik.

Selain itu, jangan memaksa berkendara apabila hujan terlalu deras dan carilah tempat menepi yang aman hingga hujan reda.

4. Periksa kondisi ban

Ketika musim hujan, pastikan juga kondisi ban baik dan layak jalan.

Hal ini ditujukan agar terhindar dari risiko slip saat motor direm atau bermanuver.

Karena kontak ban dengan jalan tidak sebaik jalanan kering, kecepatan motor perlu diperhatikan.

Hal ini dilakukan supaya dapat mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

5. Waspadai genangan dan trotoar

Saat musim hujan, pengendara motor harus lebih berhati-hati saat menemui genangan.

Pengendara motor juga sebaiknya waspada dengan trotoar.

Saat hujan, trotoar kerap terendam air dan tak terlihat oleh mata, tentu saja ini bisa membahayakan pengendara sepeda motor. (Tribun Sumsel, Tribun Wow)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved