Cara Membedakan Celana Jeans Berkualitas atau Tidak - Desain, Bahan hingga Harga Jual
Enggak heran, kalau banyak orang yang tetap percaya diri menggunakan jeans yang sudah usang sebagai penunjang gaya.
Jenis denim ini dibuat dengan alat tenun kecil untuk menghasilkan jahitan bagian tepi yang tertutup kuat dan nggak terurai.
Alat tenun yang lebih besar yang dirancang untuk produksi massal, menenun benang dengan cepat, dan dapat mempercepat proses pembuatan.
Namun, bahan denim yang dibuat dengan cara ini memiliki bagian ujung yang longgar, sehingga membutuhkan jahitan agar benang nggak terurai.
Tentu saja bahan tersebut akan jadi jeans yang mudah robek saat dipakai.
Jeans dengan bagian tepi yang rapat akan membuat penampilan kita semakin baik.
"Intinya adalah, seperti semua manufaktur, ada produksi yang baik dan prosedur produksi yang buruk," kata Alton.
"Ini berawal dari bahan menuju proses manufuktur sebagai usaha menjaga lingkungan," tambahnya.
Usaha untuk menjaga lingkungan dalam industri fashion, kata Alton, juga menentukan harga akhir dari sebuah produk.
Kenyataan tentang denim mewah
Menurut pakar denim bernama Bryce Alton, kita enggak benar-benar mendapatkan jeans kualitas superior ketika mengeluarkan banyak uang untuk membelinya.
“Biaya untuk produksi jeans jelas akan bervariasi tergantung di mana, bagaimana, dan apa yang diproduksi dari semua itu,” kata dia.
Jeans yang dibuat di negara dunia ketiga, seperti China, memiliki biaya yang jauh lebih rendah.
Hal ini karena upah minimum pegawai yang bekerja, umumnya juga rendah dibandingkan negara lain.
Dalam banyak kasus, ini juga berlaku untuk jeans yang dibuat oleh pabrik yang enggak mengikuti kebijakan lingkungan yang ketat.
Upah pekerja dan kebijakan lingkungan yang ketat juga bisa meningkatkan harga produk.
Selisih harga yang kecil bagi setiap unit denim mungkin nggak masalah bagi kita.
Tapi, menurut Bryce Alton, perbedaan biaya satu dolar atau sekitar Rp 14.000 per unit untuk produksi 10 juta jeans per tahun di Cina misalnya, mampu menciptakan penghematan hingga 10 juta dolar atau Rp 139 triliun.
(TribunJualBeli)