Heboh Susi Pudjiastuti Acungkan Jempol Salam Ala Prabowo-Sandiaga. Begini Maksudnya

Tayang: Selasa, 19 Februari 2019 14:10 WIB

Editor: andika arnoldy

lihat foto

Heboh Susi Pudjiastuti Acungkan Jempol Salam Ala Prabowo-Sandiaga. Begini Maksudnya

Capture Youtube

Menteri Susi Pudjiastuti salam dua jari. Simak faktanya.

Baca Selanjutnya:

Pengamat: dari 8 Gugatan Pilkada di Jambi, Hanya 2 yang Berpotensi Dikabulkan MK

TRIBUNJAMBI.COM- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti tiba-tiba mengancungkan salam dua jari.

Gaya Sri Pudjiastuti yang mengancungkan salam dua jari itu persis gaya salam ala calon presiden nomor urut dua Prabowo-Sandi.

Tentu saja ini menjadi pembahasan khalayak dan netizen.

Muncul anggapan, seolah menteri kelautan dan perikanan era Jokowi ini mendukung pasangan Prabowo-Sandi.

Salamnya persis seperti yang di sebarkan pendukung Prabowo-Sandi.

Dengan jempol dan telunjuk.

Baca: Karena Bentuknya Begini, Bagian Tubuh Dewi Perssik Disebut Palsu, Sang Suami Marah-marah

Baca: Jelang Laga Persidago Gorontalo Vs Persebaya Surabaya Link Live Streaming Jawapos TV Mulai 15.00 WIB

Baca: Saat Ditinggal Pergi, Rumah Semi Permanen Warga Desa Teluk Hangus Terbakar

Selain itu Sri Pudjiastuti juga menggunakan baju warna biru khas pasangan calon nomor urut dua ini.

Beragam pertanyaan pun muncul soal foto menteri Susi Pudjiastuti mengacungkan salam 2 jari tersebut.

Apa sebenarnya maksud Salam 2 Jari Menteri Susi Pudjiastuti?

Informasi ini beredar juga beredar luas di Twitter pada Minggu (17/2/2019).

Susi Pudjiastuti pun memberikan tanggapan. Susi memberi penjelasan soal salam 2 jari tersebut

Susi Pudjiastuti acungkan salam — Menteri Susi Pudjiastuti salam dua jari. Simak faktanya.

Narasi yang beredar

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, salah satu pengguna Instagram mengunggah foto Susi Pudjiastuti sedang berpose dalam dua jari berbentuk huruf L.

Susi berfoto sambil menunjukkan jari telunjuk dan ibu jari, yang selama ini digunakan pendukung Prabowo-Sandiaga.

Dalam unggahan itu, pengguna Instagram @2019prabowopresiden_ menarasikan seolah-olah Susi mendukung Prabowo-Sandiaga.

Seorang pengguna Twitter kemudian meng-capture unggahan itu dan menyertai mention ke akun Twitter Susi Pudjiastuti, @susipudjiastuti.

Penelusuran Kompas.com:

Saat netizen mengabarkan mengenai foto Susi berpose dengan salam dua jari berbentuk "L", Susi kemudian memberikan penjelasan.

Pendiri maskapai perintis Susi Air ini membantah bahwa salam jari itu merupakan dukungan politik kepada salah satu capres.

"Ini adalah foto tanggal 16 Mei 2018, di Luwuk (Sulawesi Tengah). Itu salamnya Pandu Laut, organisasi pencinta, penjaga, perawat laut," ujar Susi kepada Kompas.com, Minggu (17/2/2019).

Baca: Saat Ditinggal Pergi, Rumah Semi Permanen Warga Desa Teluk Hangus Terbakar

Baca: Tak Melulu Digoreng, Ini Aneka Kreasi Olahan Kue Keranjang Untuk Sambut Cap Go Meh

Baca: Makna Istilah Unicorn Yang Jadi Pembahasan Debat Pilpres Kedua 2019.

"Ada 200 komunitas pencinta laut, penyelam, kayaker, dan lainnya," ujar Susi.

Selain itu, Susi juga mengonfirmasi melalui balasan twit kepada si pengunggah foto secara langsung dan menautkan referensi acara Pandu Laut yang dimaksud.

Susi menuliskan bahwa foto pose dua jari tersebut merupakan salam Pandu Laut, dan bukan salam politik.

Perlu diketahui, acara Car Free Day (CFD) Pandu Laut Nusantara merupakan acara yang diinisiasi oleh Susi Pudjiastuti sebagai wadah untuk para pencinta laut di Indonesia.

Acara ini juga mendatangkan sejumlah publik figure, seperti Kaka "Slank", Ridho "Slank", Prita Laura, Izabel Jahja, Marcel Siahaan, Bustar Maitar, Aprika Rani, dan Ony Hafiedz.

Perang Tagar Kubu Jokowi & Prabowo

KPU RI menggelar Debat Capres 2019 antara Jokowi dan Prabowo Subianto Minggu (17/2/2019) malam ini.

Jokowi dan Prabowo akan saling bertanya di segmen empat dan lima dari enam segmen disiapkan KPU.

Di salah satu segmen, Jokowi dan Prabowo akan menjawab pertanyaan dari Panelis yang ditunjuk KPU.

Di dunia maya, pendukung Jokowi dan Prabowo sudah mulai adu tagar.

Hingga berita ini ditulis Minggu (17/2/2019) pukul 18.32 WIB, tagar #PrabowoMenangDebat di urutan kedua trending Twitter

Indonesia.

Susi Pudjiastuti di Jakarta Fashion Week 2019 di Senayan City, Jakarta, Selasa (23/10/2018) malam. (grafis wawan/foto tribunnews)

Tagar #DebatPintarJokowi urutan ketiga disusul #Debat02PrabowoMenang dan #DaulatPanganEnergi02.

Debat Capres kedua tadi malam menghadirkan tujuh panelis yang berprofesi rektor hingga pakar lingkungan.

Acara debat Capres kedua tadi malam berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta pada Minggu (17/2/2019).

Dalam debat Capres kedua semalam, fungsi panelis adalah mendalami dan membuat pertanyaan tentang materi debat yaitu tentang energi dan pangan, sumberdaya alam dan lingkungan hidup, serta infrastruktur.

Setelah membuat pertanyaan dan mendalami materi, panelis menyerahkan pertanyaan tersebut kepada KPU dan dimasukkan ke amlop yang dibuka saat debat berlangsung.

Berikut ini profil delapan panelis dalam Debat Capres kedua yang sudah berlangsung semalam.

1. Joni Hermana

Beliau merupakan rektor dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember atau biasa disebut ITS.

Joni merupakan Insinyur Lingkungan Institut Teknologi Bandung (ITB).

Ia menjadi mahasiswa ITB pada tahun 1980 dan lulus tahun 1986.

Joni juga mengambil S2 di University of Ghent di Belgia, dan S3 di University of Newcastle Upon Tyne Inggris.

Joni Hermana sejak kuliah hingga sekarang tidak bisa jauh dari bidangnya yaitu lingkungan hidup.

2. Arif Satria

Arif merupakan Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) periode 2017-2022.

Pria yang mempunyai gelar Doktor ini lahir di Pekalongan 17 September 1971.

Dilansir dari ipb.ac.id, Arif yang merupakan lulusan Sarjana dan Pascasarjana pada tahun 2010 ini terpilih sebagai Dekan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB sekalikus menyandang Dekan termuda di IPB.

Pada tahun 2017, pria berkacamata ini ditetapkan oleh Majelis Wali Amanat (MWA) IPB sebagi Rektor IPB periode 2017-2022.

Arif pernah mendapatkan penghargaan internasional yaitu Yamamoto Award-2008.

The First Winner of the JIFRS Yamamoto Prize for the Best Paper, pada International Institute of Fisheries Economics adn Trade (IIFET) Conference, di Vietnam Juli 2008.

Ia merupakan Dewan Kelautan Indonesia pada tahun 2013 hingga 2017.

3. Nur Hidayati

Nur Hidayati merupakan Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi).

Wanita kelahiran Surabaya 14 Agustus 1973 ini merupakan lulusan dari S1 Teknik Lingkungan ITB.

Ia juga aktif dalam mengkapanyekan lingkungan hidup dan pembangunan

4. Irwandy Arif

Irwandy Arif merupakan ahli pertambangan yang sekarang mengajar di ITB.

Pria yang memiliki bidang keahlian Geomekanika ini merupakan lulusan Sarjana dan Pascasarjana di ITB.

Irwandy Arif mendapatkan gelar Doktornya di Nancy Perancis pada tahun 1991.

5. Ahmad Agus Setiawan

Pria yang sekarang menjadi akademisi di Universitas Gadjah Mada (UGM) ini merupakan satu dari ketujuh panelis debat Capres kedua.

Ahmad Agus Setiawan merupakan pakar dalam energi terbaharukan.

Ia menyandang Doctor di bidang Renewable Energy & Power System di fakultas Electrical & Computer Engineering, Curtin University, Australia.

6. Sudharto P Hadi

Sudharto P Hadi atau biasa dikenal dengan nama SP Hadi merupakan mantan Rektor Universitas Diponegoro (Undip) masa jabatan 2010-2015.

Beliau merupakan rektor yang membawa Undip hingga mendapatkan status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN BH).

Beliau merupakan panelis di debat Capres kedua yang berkosentrasi pada lingkungan Hidup.

7. Dewi Kartika

Sekretaris Jenderal Konsorsium Pengembangan Agraria (KPA), Dewi Kartika (kpa.or.id)
Ia merupakan Sekretaris Jendral (Sekjen) Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA)

KPA memiliku tujuan untuk memperjuangkan terciptanya sistem agraria yang adil dan menjamin pemerataan sumber-sumber agraria bagi seluruh rakyat Indonesia.

Itulah profil singkat tentang panelis pada Debat Capres Pilpres 2019 kedua yang akan dilaksanakan pada Minggu (17/2/2019).

Berbeda dari debat pertama Pilpres 2019, dalam debat kedua ini peserta tidak diberikan kisi-kisi pertanyaan.

6 Segmen

a. Segmen pertama penyampaian visi dan misi

b. Segmen dua pertanyaan dari panelis

c. Segmen tiga yakni pertanyaan panelis

d. Segmen empat debat eksploratif (debat bebas), debat bebas tersebut akan dilakukan pada segmen itu selama kurang lebih 16 menit.

Diawali dengan pemutaran film berdurasi sekitar 30 detik berkaitan dengan tema debat. Setelah film tersebut diputar, kedua capres diminta untuk menanggapi dan saling melemparkan pertanyaan.