Skor Debat Kedua Pilpres 2019, Siapa yang Menang Telak? Ini Beberapa Faktor yang Bikin Unggul Jauh
Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo dinilai telah memenangkan debat kedua menghadapi Capres 02 Prabowo Subianto
Skor Akhir Debat Kedua Pilpres 2019, TKN Sebut Menang Telak, Faktor Ini yang Buat Jokowi Unggul dari Prabowo
TRIBUNJAMBI.COM - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo dinilai telah memenangkan debat kedua menghadapi Capres 02 Prabowo Subianto, dengan skor 6-0. Debat tersebut berlangsung, Minggu (17/2/2019) malam.
Penilaian skor debat capres 2019 Jokowi Vs Prabowo, itu datang dari Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - KH Ma’ruf Amin, Ace Hasan Syadzily atas debat kedua Capres.
"Pak Jokowi kembali memenangkan dengan telak dalam debat kedua ini. Pak Jokowi sangat menguasai masalah dengan menyampaikan capaian keberhasilan, sementara Prabowo hanya bicara normatif dan banyak mengakui keberhasilannya Pak Jokowi dalam banyak hal," ujar politikus Golkar ini kepadaTribunnews.com, Minggu (17/2/2019).
Ace juga melihat, Prabowo terkesan tidak menguasai masalah, miskin konsep, terutama hal-hal yang terkait dengan program yang lebih fokus, selalu mengulang-ngulang dan tidak nyambung.
Baca: Kondisi Bungo pada Januari 2019, 6 Hal yang Mempengaruhi Inflasi 0,29 Persen
Baca: Pimpin Upacara Gabungan, Safrial Tegaskan untuk Meningkatkan Sinergitas dan Pelayanan Masyarakat
Baca: Warga Muhammadiyah Tergabung Dalam RIB Deklarasi Dukung Jokowi
Hasil debat capres 2019, dalam pemaparan visi dan misi imbuh dia, terlihat sekali terjadi perbedaan yang tajam. Prabowo melangit, Jokowi membumi.
"Prabowo bicara soal kemandirian namun tidak menjelaskan tentang apa yang akan dilakukan untuk mendukung ke arah terwujudnya kemandirian tersebut. Bicara soal swasembada pangan, tetapi tidak mengurai tentang bagaimana cara mencapainya. Belum lagi bicara soal swasembada air, apa maksudnya dengan istilah itu?" tegas Ace.
Sementara Jokowi kata dia, memaparkan visi dengan menjelaskan capaian dan langkah yang lebih konkret dan realistis.
Yakni, bicara soal infrastruktur dasar yang dirasakan rakyat di pedesaan berupa jalan, irigasi dan infrastruktur dasar lainnya, bukan hanya jalan tol, bendungan, dan lainnya.
Jokowi juga bicara soal prestasi pangan dengan menyampaikan keberhasilannya dengan contoh produksi jagung.
Soal lingkungan juga jelas tentang tidak ada kebakaran hutan selama tiga tahun terakhir ini. Termasuk juga soal sampah. Energi fosil yang sudah dimulai.
Menjawab soal Indeks Kompetisi Global (GCI) dia menilai, Jokowi kembali menunjukan kelasnya dengan penguasaan terhadap substansi infrastruktur.
"Pak Jokowi telah melakukan program yang lebih maju dengan melakukan digitalisasi industri 4.0," jelasnya.
V8 Raisa disiagakan di lokasi Debat Capres Kedua 2019 (Divisi Humas Polri/ Warta Kota (Angga Bhagya Nugraha))
Lebih jauh serangan Prabowo soal infrastruktur yang tidak berpihak kepada rakyat dan tanpa perencanaan yang matang, Jokowi dengan lugas dan tenang menjawabnya.
Kata dia, kembali Prabowo menyerang dengan infrastruktur yang mahal seperti LRT dan MRT tanpa menyebutkan angka dan datanya yang memadai.
Baca: Dua Putra Jokowi Ikut Berkomentar, Netizen Bilang Mama Gisel Jadi Unicorn, Jawaban Gibran Singkat
Baca: Ramai Bahas Unicorn, Jambi Pernah Lho Punya Start Up Ojek Online
Baca: Apa yang Sebenarnya Dimaksud dengan Hak Guna Usaha yang Disampaikan Prabowo Subianto? Ini Jelasnya
Padahal dia menjelaskan, bIaya pembangunan LRT Jabodetabek per kilometer (km) Rp 673 miliar, sementara di Malaysia LRT Kelana Jaya Malaysia biaya per km nya Rp 817 miliar / km.
"Prabowo bilang Malaysia dua kali lebih efektif daripada Indonesia. Lagi lagi sebar hoaks," tegasnya.
Ia menjelaskan pula, Jokowi menyatakan bahwa salah besar kalau tanpa perencanaan yang matang dan tidak digunakan rakyat.
Jokowi terlihat tenang untuk menjawab bahwa pemanfaatan infrastruktur membutuhkan waktu. Misalnya, budaya penggunaaan transportasi publik membutuhkan waktu.
Juga dengan pembangunan bandara di Jawa Barat masih membutuhkan infrastruktur lainnya. Pun soal ganti rugi pembangunan infrastruktur yang dinilai tidak pro rakyat, Jokowi mengatakan bahwa justru yang terjadi ganti untung.
Soal reformasi agraria lanjut dia, merupakan hal yang semakin mengunggulkan kemenangan Jokowi. Berbagai program seperti program Perhutanan Sosial, konsesi tanah untuk masyaraat adat dan ulayat adalah program yang konkret, selain program sertifikasi tanah.
Soal tata kelola sawit, Prabowo menyatakan program yang normatif dengan menyebut perkebunan inti rakyat dan plasma.
Menurut Ace, Program itu sudah sejak zaman baheula dilaksanakan.
Sementara Jokowi menyatakan bahwa produksi sawit semakin tinggi dan sudah dipergunakan untuk B20 untuk memenuhi biodiesel.
Kemudian, Perdebatan soal lingkungan hidup. Prabowo lebih banyak mengakui keberhasilan Pak Jokowi dalam hal penegakan hukum lingkungan dan program yang lebih konkret misalnya soal Citarum Harum di Jawa Barat.
"Sementara Prabowo tak ada yang ditawarkan kecuali mengafirmasi program Pak Jokowi," ucapnya.
Soal industri 4.0, jelas dia, Jokowi sangat menguasai. Terlihat Jokowi piawai bicara soal infrastruktur teknologi informasi hingga bagaimana pemanfaatannya.
Karena bagi Jokowi, Penggunaan industri 4.0 diarahkan untuk peningkatan kesejahteraan rakyat.
Baca: Apa yang Sebenarnya Dimaksud dengan Hak Guna Usaha yang Disampaikan Prabowo Subianto? Ini Jelasnya
Baca: Live streaming Persib Bandung Vs Arema FC Leg Pertama Piala Indonesia Babak 16 Besar, Mulai Sore Ini
Baca: Skor Debat Capres 2019 Kedua Jokowi Vs Prabowo, Ini Faktor yang Disebut Bikin Unggul Telak
Dia tegaskan, Jokowi fasih bicara industri 4.0 ini dipergunakan untuk semakin memperkuat nilai tambah untuk rakyat.
"Penjelasan Pak Jokowi lebih konkret soal fintech dan juga soal marketplace. Pak Jokowi sangat fasih bicara soal unicorn dan startup. Sementara respon Prabowo sangat normatif dan cenderung tidak nyambung. Prabowo menjelaskan industri 4.0 namun dikaitkan dengan uang yang tersimpan di luar negeri," jelasnya.
Sekali lagi, dia menilai, Jokowi unggul telak dan sangat menguasai tema idebay kali ini.
Belum lagi Programnya lebih konkret dan teruji. Sementara Prabowo selalu mengulang-mengulang narasi normatif soal pasal 33, tanah, air dan udara dikuasi negara.
"Memang Pak Prabowo konsisten dengan paradoks-nya," tandasnya.(*)
Djoko Santoso Sebut Jokowi Curang
Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Djoko Santoso menyebut Joko Widodo telah curang karena menyerang Prabowo Subianto secara personal.
"Ya Pak Jokowi curang, menyerang pribadi, menyerang perorangan. Di aturan itu kan tidak boleh menyerang perorangan," ucap Djoko geram di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019) usai debat kedua Calon Presiden Pemilu 2019.
Diketahui saat debat, Jokowi menyampaikan bila sertifikat yang dibagikannya bukan pada lahan-lahan yang besar.
Sebab sebelumnya Prabowo menyindir bila apa yang dilakukan Jokowi berdampak pada tiadanya lahan bagi anak-cucu kelak.
"Kita tidak memberikan kepada yang gede-gede," ucap Jokowi.
"Saya tahu Pak Prabowo memiliki lahan yang sangat luas di Kalimantan Timur sebesar 220 ribu hektare, juga di Aceh Tengah 120 ribu hektare. Saya hanya ingin menyampaikan bahwa pembagian-pembagian seperti ini tidak dilakukan masa pemerintahan saya," imbuhnya.
Kembali soal lahan Prabowo di Kalimantan dan Aceh, menurut Djoko Santoso, hal tersebut merupakan hak setiap orang dalam melakukan usaha.
Baca: Video Detik-detik Dentuman Keras Saat Nobar Debat Kedua Pilpres 2019, Asap Putih Langsung Mengepul
"Iya tadi itu, setiap orang ada berhak mencari hak guna usaha. Dalam jangka berapa tahun harus dikembalikan ke negara," ucapnya.
"Semua orang kan bisa. Mau minta izin pemerintah bisa," imbuh Djoko.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul Skor Debat Capres 2019 Kedua Jokowi Vs Prabowo, Ini Faktor yang Disebut Bikin Unggul Telak, http://jambi.tribunnews.com/2019/02/18/skor-debat-capres-2019-kedua-jokowi-vs-prabowo-ini-faktor-yang-disebut-bikin-unggul-telak?page=all.
Editor: duanto