Ahok Gabung PDIP, Tapi Ditolak Gabung Tim Kampanye Nasional Jokowi Ma'ruf
Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Jusuf Kalla mengatakan tak memungkiri ada efek yang ditimbulkan, yang berkaitan dengan
TRIBUNJAMBI.COM- Ahok alias Basuki Tjahja Purnama (BTP resmi menjadi anggota Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Ini dibuktikannya ketika mengunjungi DPD PDIP Bali.
Ahok saat itu mengenakan jaket merah dan langsung mengantongi Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP.
Setelah itu banyak yang menyangka mantan Gubernur DKI ini akan masuk dalam pengurus Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf.
Meski demikian dukungan tersebut ternyata banyak penolakan.
Penolakan itu disampaikan Jusuf Kalla
Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Jusuf Kalla mengatakan tak memungkiri ada efek yang ditimbulkan, yang berkaitan dengan suara pada capres dan cawapres #01.
Dikutip dari Tribunnews, Jusuf Kalla menerangkan, hal itu masih berkaitan dengan kasus penodaan agama yang dilakukan Ahok biasa ia disapa, pada pilkada DKI Jakarta 2017 silam.
Baca: Lowongan Kerja PT KAI Buka Rekrutmen Masinis untuk Lulusan SMA/SMK, Begini Syarat dan Cara Daftar
Baca: Kalimat Ranty Maria yang Menyentuh Hati, saat Ammar Zoni Sematkan Cincin ke Irish Bella
Baca: Uang Perjalanan Dinas Anggota DPRD Kota Jambi Puluhan Miliar, Segini yang Dikantongi per Hari
"Tentu ada yang nambah (suara), ada yang tergerus, bagi Ahoker tentu mungkin menambah (suara). Tapi bagi yang konsisten dengan apa yang terjadi kepada Ahok tentu tidak mau milih (Jokowi)," kata dia yang ditemui di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (12/2/2019).
"Tentu ada yang nambah (suara), ada yang tergerus, bagi Ahoker tentu mungkin menambah (suara). Tapi bagi yang konsisten dengan apa yang terjadi kepada Ahok tentu tidak mau milih (Jokowi)," kata dia yang ditemui di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (12/2/2019).
Politisi senior Partai Golkar ini pun menyarankan agar Ahok tak terburu-buru bermanuver ke dunia politik.

JK menyebut, ada baiknya mantan Bupati Bangka Belitung ini agar menikmati suasana usai bebas dari penjara.
Lebih lanjut, ia mengatakan, rekam jejak Ahok yang kerap berpindah-pindah partai politik seharusnya bisa menjadi pertimbangan matang sebelum memutuskan masuk partai politik.
"Ya lebih baik situasi seperti inilah, tenang-tenanglah pak Ahok, jadi ya jalan-jalan dulu atau apa? Karena Ahok kan sudah 4 kali pindah partai juga," tutur JK.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristianto mengungkapkan beberapa waktu lalu, mantan Bupati Bangka Belitung belum menjadi kader PDIP.
Ahok BTP masih terhitung sebagai anggota biasa.
Baca: VIDEO: Warga Heboh Tulisan pada Hati Ayam, Ada Huruf dan Angka, Begini Penjelasan Pdt. Victor Boru
Baca: Tulisan Pada Hati Ayam 2020 dan 10D2001 Bikin Pendeta Kaget, akan Santap Perjamuan Bersama
Baca: Jadwal Liga Champion Malam Ini, Ajax Vs Real Madrid Siaran Langsung RCTI Dini Hari Nanti
Berikut ini 4 Fakta Bergabungnya Ahok dengan PDIP yang sudah Tribunnews rangkum dari berbagai sumber.
1. Ahok Bergabung dengan PDIP Sejak Januari
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok atau yang kini lebih akrab dipanggil BTP resmi bergabung dengan PDIP.
Bergabungnya Ahok tersebut sudah sejak Januari lalu.
Hal itu seperti dikutip Tribun Bali dari Dewan Pertimbangan DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali, Nyoman Adi Wiryatama.
"Beliau sudah anggota PDI Perjuangan, sudah punya kartu PDI Perjuangan mulai tanggal 26 Januari (2019). Sudah resmi," kata Ketua DPRD Provinsi Bali itu saat mengutip dari Tribun Bali.
Adi Wiryatama mengatakan bahwa kedatangan Ahok ke Kantor PDIP Provinsi Bali adalah untuk bersilaturahmi.
"Beliau selaku anggota PDI Perjuangan tentunya bersilaturahmi dengan kita anggota PDI Perjuangan Bali. Jadi sambil beliau berkeliling-keliling artinya
bersilaturahmi sebagai satu wadah dengan kita di PDI Perjuangan," jelas Adi Wiryatama lagi yang mendampingi Ahok bersama Wakil Gubernur (Wagub) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) saat mengutip dari Tribun Bali.
2. Ahok Tak Menyebut Alasan Masuk Kader PDIP
Baca: Jadwal Liga Champion Malam Ini, Ajax Vs Real Madrid Siaran Langsung RCTI Dini Hari Nanti
Baca: Kumpulan Ucapan Valentine 2019 yang Bisa Bikin Pasanganmu Klepek-klepek, Update Status WA, Facebook
Baca: Ahok BTP dan Puput Nastiti Devi Terlihat di Bali, Ngapain ya Mereka? Rencana untuk Pernikahan Atau
Ahok alias BTP enggan menyebut alasan mengapa dirinya menjadi bagian dari kader PDIP.
Saat dimintai keterangan perilah alasannya tersebut Ahok justru, malah mengatakan bahwa dirinya jalan-jalan ke Bali.
"Ini jalan-jalan saja. Saya mau jalan-jalan dua setengah bulan, wajar kan sebagai manusia biasa," katanya kepada awak media.
Selain itu ketika, ketika ditanya oleh awak media maksud kedatangannya ke kantor DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali, Ahok hanya menjawab singkat.
"Main," celetuknya seraya menyalami beberapa kader DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali yang lain.
Namun Ahok yang datang menyambangi DPD PDIP tersebut juga memakai rompi berwarna merah dengan bertuliskan nomor 3.
3. Ahok Tak Minta Jabatan

Djarot Saiful Hidayat Beberkan Rencana Basuki Tjahaja Purnama Pasca Bebas dari Penjara (Djarot Saiful Hidayat Beberkan Rencana Basuki Tjahaja Purnama Pasca Bebas dari Penjara)
Berada terpisah pengakuan lain justru Ahok katakan.
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengaku telah mempertimbangkan secara matang sebelum dirinya memutuskan bergabung dengan PDIP.
Ia pun mengaku bila selama ini dirinya sudah menjadi simpatisan PDIP.
"Sudah dong, kan, sudah sejak lama saya jadi simpatisan," ujar Ahok saat ditemui wartawan di Sekretariat DPD PDIP Bali, Jumat (8/2/2019) saat mengutip dari Kompas.com.
Ahok mengatakan, kehadirannya ke Sekretariat DPD PDI-P Bali selain bersilaturahmi juga untuk membagikan buku yang ditulis selama berada dalam penjara.
Mantan Bupati Belitung Timur itu mengatakan, melalui buku tersebut dia ingin membagikan pengalaman yang dilewati selama dalam penjara.
"Saya enggak minta jabatan, hanya mau berbagi ilmu yang didapat semoga bermanfaat," ujar Ahok.
Hal senada juga dikatakan oleh Ketua DPP Bidang Keanggotaan dan Organisasi PDI-Perjuangan Djarot Saiful Hidayat mengatakan, tidak ada jabatan yang diemban mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yang baru menjadi anggota PDI-P.
Djarot menyebut Ahok hanya menjadi anggota biasa.
"Dia anggota biasa saja, anggota biasa itu kan bisa di tingkat mana pun. Pokoknya anggota biasa, sama dengan anak ranting juga punya KTA, simpatisan juga punya KTA," ujar Djarot ketika dihubungi, Jumat (8/2/2019).
4. Tuai Tanggapan Kubu Prabowo-Sandi
Badan Pemenangan Provinsi (BPP) Calon Presiden-Wakil Presiden, Prabowo Subianto - Sandiaga Uno di Jawa Timur, menanggapi santai bergabungnya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ke PDI Perjuangan.
Mengutip dari Surya, BPP Jatim justru berterimakasih sebab hal ini dipercaya akan meningkatkan elektabilitas capres yang diusungnya.
"Kami justru berterimakasih. Ini sangat menarik bagi kami kalau sampai Ahok bergabung ke PDI Perjuangan," kata Ketua Penggalangan dan Relawan BPP Jatim, Hendro Tri Subiantoro kepada Surya.co.id ketika dikonfirmasi di Surabaya, Jumat (8/2/2019).
Menurut Hendro, dengan bergabungnya pria yang kini akrab disapa BTP ini ke partai pengusung Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin tersebut, pihaknya semakin mudah dalam langkah pemenengan.
"Sebab, masyarakat kini tahu "posisi" masing-masing," sindirnya.
Hendro menjelaskan bahwa masyarakat, khususnya yang ada di Jawa Timur, masih ingat benar terhadap BTP yang pernah menjadi terpidana kasus penistaan agama sebelum akhirnya bebas awal tahun ini.