Pesawat Soeharto Diincar Sniper Saat ke Bosnia, Pengawal Ungkap Cara Presiden Menghadapinya

TRIBUNJAMBI.COM - Bagi masyarakat Indionesia, nama Soeharto tentu bukanlah sosok yang asing.

Editor: ridwan
Soeharto dan Ibu Tien 

Akhirnya, Sjafrie pun sengaja duduk di kursi yang terletak di depan Soeharto, sambil memegang rompi dan helm.

Sjafrie melakukan hal itu agar Soeharto meminta kedua benda itu, dan bersedia mengenakannya.

Namun, harapan Sjafrie justru pupus.

Bukannya mengenakannya, Soeharto justru melakukan sebaliknya.

Baca: VIDEO: Viral! Mobil Parkir Sembarangan, Pemilik Lompat Pagar dan Ajak Berkelahi Petugas Dishub

"Helmnya nanti masukkan ke Taman Mini ya,! Nanti helmnya masukkan ke (museum) Purna Bhakti," ucap Soeharto saat itu.

Tidak hanya itu, Soeharto juga meminta agar Sjafrie saja yang memegang rompi itu.

"Eh, Sjafrie.Itu, rompi itu cangking (bawa) saja. Kamu cangking saja," ujar Soeharto.

Mendapatkan permintaan dari Soeharto seperti itu Sjafrie hanya bisa pasrah, dan menaatinya.

Melewati Sniper Valley

Baca: IMLEK 2019 - Sajian Rebung Cah Daging Merica Hitam Goyang Lidah Bersama Keluarga

Menjelang pesawat mereka mendarat di Sarajevo, Sjafrie menyaksikan pemandangan dari jendela pesawatnya.

Pemandangan itu berupa adanya senjata laras panjang berpeluru kaliber 12,7 mm.

Menurut Sjafrie, senjata semacam itu biasa digunakan untuk menembak jatuh pesawat terbang.

Senjata tersebut terus berputar mengikuti pesawat yang ditumpanginya bersama Soeharto.

Meski demikian, Sjafrie baru memberitahukan hal itu enam jam kemudian.

Baca: Selebgram Reva Alexa Ditangkap Bersama Model Remaja, Tes Urine Positif, Polisi Buru Pemasok

Jafrie menyebut kawasan itu memang didiami banyak para sniper.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved