Bukan Fogging, Ternyata Ini Cara Lebih Efektif untuk Basmi DBD
Hingga saat ini, masyarakat masih menganggap fogging merupakan cara efektif untuk membasmi DBD. Padahal sebenarnya ...
Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Duanto AS
Laporan Wartawan Tribunjambi.com, Mareza Sutan A J
TRIBUNJAMBI.COM, BUNGO - Hingga saat ini, masyarakat masih menganggap fogging (pengasapan) merupakan cara efektif untuk membasmi demam berdarah dengue (DBD).
Namun, hal itu dibantah oleh pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Bungo.
Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Bungo, M Rosyid, menyampaikan fogging bukanlah solusi jangka panjang dalam membasmi nyamuk di sekitar masyarakat.
"Karena fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, sementara ada jauh lebih banyak jentik nyamuk yang kemungkinan berkembang menjadi nyamuk dewasa. Itu tidak mati di-fogging," katanya, saat dijumpai di kantor Dinkes Bungo, Senin (4/2/2019).
Dia mengatakan, nyamuk dewasa hanya mempunyai sisa hidup beberapa hari. Selain itu, imbas buruk dari pengasapan juga dapat mengganggu pernapasan masyarakat.
Menurutnya, hal paling penting diberantas dalam mencegah terjadinya DBD adalah dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk.
"Dari sarangnya yang seharusnya diberantas," kata Rosyid.
Dia menambahkan, letak jentik nyamuk tersebut adalah pada genangan air yang tidak bersentuhan langsung dengan tanah.
"Seperti bak mandi, tempat penampungan air, tempat mandi burung, sampai barang-barang bekas di rumah yang bisa menampung air," imbuhnya.
Perbedan Yamaha MT-15 Tunggangan Rossi di Indonesia dengan Xabre, Simak Spesifikasi Komplitnya
Ingat Sosok Nyawer Pelakor si Bu Dendy? Jualan Jajanan Rp 1000 Pakai Mobil Seharga 3 New Avanza
Hari Raya Imlek, Para Pengemis Ini Menunggu Angpao Didepan Vihara, Segini yang Bisa Didapatkan
Logo Air Max Disebut-sebut Mirip Tulisan Allah dalam Bahasa Arab, Dituding Menistakan Agama
Dijelaskannya, PSN adalah melakukan pemberantasan sarang nyamuk mulai dari tempat-tempat yang memungkinkan berkembangbiaknya jentik nyamuk.
Untuk itu, dia mengimbau untuk melakukan pencegahan DBD sejak dini.
"Jadi, pencegahan itu lebih kepada memperhatikan lingkungan masing-masing," ujarnya.
Dengan PSN tersebut, dia berharap perkembangbiakan nyamuk akan berkurang. Dengan begitu, penuralan DBD dapat dicegah.
Perlu diketahui, sepanjang tahun 2018, tercatat 117 kasus DBD yang terjadi di Kabupaten Bungo.
Adapun rinciannya, Januari 5 kasus, Februari 0 kasus, Maret 1 kasus, April 2 kasus, Mei 0 kasus, Juni 4 kasus, Juli 4 kasus, Agustus 25 kasus, September 23 kasus, Oktober 8 kasus, November 17 kasus, dan Desember 26 kasus.
Dia melanjutkan, kasus tersebut paling banyak terjadi di kecamatan Kuamang Kuning I dengan 34 kasus, diikuti Kuamang Jaya 30 kasus, dan Rimbo Tengah 20 kasus.
Selain itu, DBD juga terjadi di Batin III sebanyak 13 kasus, Muara Bungo I 3 kasus, Bungo Dani 7 kasus, Batin III Babeko 3 kasus, Rantau Keloyang 2 kasus, Tanah Sepenggal 2 kasus, Batin II Pelayang 2 kasus, dan Limbur Lubuk Mengkuang 1 kasus.
Dari jumlah tersebut, ada 10 Puskesmas yang tidak menangani kasus DBD sepanjang 2018.
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
Kisah Nyata Raja Copet Jakarta, Jam Kerja Teratur dan Larangan Tak Boleh Nyopet Orang Tertentu
TERBARU Cara Mengunci WhatsApp Pakai Wajah dan Sidik Jari, Ikuti Petunjuk Ini
Logo Air Max Disebut-sebut Mirip Tulisan Allah dalam Bahasa Arab, Dituding Menistakan Agama
Ternyata Hal Ini Bisa Bikin Kue Keranjang di Hari Raya Imlek Bisa Tahan Lama, Ada Rahasia Khusus?