24 Orang Kena DBD, Dinkes Sarolangun Ajak Puskesmas Hingga Kades Berantas DBD
Kabupaten Sarolangun yang berada di jalur lintas Sumatera merupakan daerah endemis demam berdarah.
Penulis: Wahyu Herliyanto | Editor: Teguh Suprayitno
Laporan wartawan Tribun Jambi, wahyu Herliyanto
TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN-Sepanjang tahun 2018, di Kabupaten Sarolangun tercatat ada 24 kasus warga yang positif terserang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Kabupaten Sarolangun yang berada di jalur lintas Sumatera merupakan daerah endemis demam berdarah.
Adnan, Kadis Kesehatan Sarolangun mengatakan, dari 24 kasus tersebut, penderita mayoritas merupakan anak-anak yang berada di Kecamatan Sarolangun dan Pelawan.
"Tahun ini jumlah kasus DBD meningkat dibanding tahun 2017 yang hanya terdapat 14 kasus DBD," kata Adnan.
Dengan begitu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Sarolangun mengintruksikan agar semua warga menjaga kebersihan rumah dan lingkungan.
Baca: Ribuan Tabloid Indonesia Barokah Dikirim ke Kota Jambi, Kerinci, di Bungo Dikirimi 17 Karung
Baca: 2.231 Amplop Tabloid Indonesia Barokah Kembali Masuk Jambi
Baca: Dengan Anggaran Rp9 Miliar, Pemkot Jambi, Tahun Ini Bangun 11 Taman, Ini Lokasinya
Baca: Bupati Romi Ingin Pemkab Tanjab Timur Miliki 10 Persen Saham PetroChina
Baca: Pemkab Kerinci Berencana Kembangkan Tanaman Tebu, dari Air Hangat hingga Gunung Raya
Dinkes juga meminta Puskesmas agar aktif memantau tempat yang rawan berkembang dan terserang wabah demam berdarah di wilayah masing-masing. Apalagi Sarolangun merupakan daerah endemis penyakit mematikan tersebut.
Adnan, juga meminta setiap kepala desa juga dapat memantau tempat perkembangbiakan nyamuk DBD di desanya.
“Kita juga minta setiap Puskesmas dan desa agar melakukan pemberantasan dengan melakukan fogging ataupun dengan cara menebarkan serbuk abate,” kata Adnan.
Cara lain untuk menghindari perkembangbiakan nyamuk dengan cara mengubur barang bekas, menutup genangan air dan menguras bak mandi satu minggu sekali.