Belanda Pontang-panting, Hadapi Pasukan Naga Rancangan Benny Moerdani & Dikomandoi Soeharto
Saat memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Indonesia mengklaim seluruh wilayah Hindia Belanda. Termasuk wilayah Papua Barat di dalamnya.
Padahal pangkatnya masih belum cukup untuk memimpin unit kesatuan besar.
Akhirnya, Kepala Staf Operasi Tertinggi Mayor Jenderal Ahmad Dhani pun tak punya banyak pilihan.
Operasi Naga sendiri sebenarnya dirancang oleh Benny Moerdani yang masih berusia 29 tahun.
Benny Moerdani menyasar Merauke sebagai target operasinya.

Seperti dilansir dari buku Benny Moredani Yang Belum Terungkap (Kepustakaan Populer Gramedia bekerja sama dengan Majalah Tempo), pagi itu, Sabtu, 23 Juni 1962, sebanyak 213 anggota pasukan diterjunkan.
Penerjun dengan nama sandi Pasukan Naga itu lompat dari tiga pesawat Hercules.
Benny Moerdani memimpin Operasi Naga dalam rangka pembebasan Irian Barat (istimewa & Repro Majalah Angkasa Juli 2011)
Namun, penerjunan justru kacau balau.
Para pasukan terjun ke Merauke tanpa tahu bagaimana kondisi di bawah mereka.
Apalagi saat itu kondisi Papua masih gelap.
Baca Juga:
4 Hal Ini Dikorbankan Bripda Puput Nastiti Devi, Calon Istri Ahok, Termasuk Soal Karir
Final Indonesia Masters 2019 Jadi Laga Terakhir Liliyana Natsir, Pidato Pensiun Banjir Air Mata
Dugaan Penyimpangan Dana P2DK di Desa Kasiro Ilir, Inspektorat Sarolangun Segera Turun ke Lokasi
Anggota Brimob Ganteng dari Pangkal Pinang, Munir Pamerkan Fotonya dengan Bangga
Muntah-muntah Sebelum Mati, Harimau Sumatera Taman Rimba Jambi Paru-paru Basah Karena Kebiasaan Ini
Seorang Letnan Satu Ben Mboi tergantung 10 meter dari tanah setelah menerabas cabang-cabang pohon.
Ia bisa selamat setelah memotong ikatan payung dan memakai tali untuk turun.
Ben Mboi adalah salah satu anggota pasukan yang selamat, banyak dari temannya justru bernasib buruk.
Mereka tewas tergantung atau terjebak di rawa.
Sementara itu, sang pemimpin operasi Benny Moerdani tersangkut di pohon kemiri.