ABK Kapal Tentara Laut Diraja Malaysia & Marine Police Ciut Dibentak Kopaska, Jangkar pun Ditarik

Kisah nyata, seorang anggota Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL buat kapal perang Malaysia mundur ke negaranya.

Penulis: Andreas Eko Prasetyo | Editor: Andreas Eko Prasetyo
Kopaska 

TRIBUNJAMBI.COM - Kisah nyata, seorang anggota Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL buat kapal perang Malaysia mundur ke negaranya.

Semua terjadi di perairan Indonesia. Kala itu Indonesia memang sedang bersitegang dengan Malaysia karena krisis Ambalat.

Sosok yang buat kapal perang Malaysia itu putar arah ke negaranya, dilakukan oleh pasukan mengerikan di air.

Walau tak bersenjata, keberanian Prajurit Kopaska rupanya membuat nyali para ABK Malaysia ciut.

Baca Juga:

Syarat Menjadi Kopaska, Wajib Ikuti Latihan Seperti Neraka Untuk Gabung Pasukan TNI AL Paling Seram

Cerita Penyelam Dislambair dan Kopaska TNI AL di Dasar Laut Menemukan CVR Lion Air PK-LQP

Penjelmaan sesudah Pakai Topeng Tengkorak Kopaska, Personel Langsung Jadi Siluman Air

Topeng Tengkorak Kopaska TNI AL Masuk Jajaran 4 Wajah Pasukan Elite Menyeramkan Dunia

Ada lagi cerita menarik soal Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL.

Peristiwa ini terjadi sekitar tahun 2005, saat ketegangan RI-Malaysia di Blok Ambalat.

Saat itu pemerintah RI membangun mercusuar Karang Unarang yang terletak di titik terluar.

Upaya ini selalu diganggu oleh Tentara Laut Diraja Malaysia maupun Marine Police.

Latihan Kopaska TNI AL
Latihan Kopaska TNI AL (IST)

Mulai dari bermanuver yang menimbulkan gelombang, hingga menganiaya pekerja mercusuar.

Kisah ini ditulis dalam buku Kopaska, Spesialis Pertempuran Laut Khusus yang diterbitkan dalam rangka 50 tahun Kopaska.

1 April 2005, dua kapal TLDM dan Marine Police Malaysia buang jangkar di dekat mercusuar.

Upaya kapal patroli TNI AL KRI Tedong Naga mengusir mereka tak digubris.

Komandan KRI pun meminta bantuan dari personel Kopaska yang memang disiagakan di sana.

Serka Ismail meminta izin komandan Tim Kopaska Lettu Berny untuk meluncur ke Kapal Malaysia.

Lettu Berny mengizinkan. Namun dia meminta Ismail tak membawa senjata agar tak terjadi kontak tembak.

Kopaska
Kopaska (Banjarmasin Post)

Serka Ismail melaju dengan motor boat bersama Serda Muhadi dan Kelasi Satu Yuli Sungkono.

Ismail memerintahkan motor boat itu melaju zigzag dengan kecepatan tinggi.

Tujuannya agar perhatian anak buah kapal (ABK) Malaysia tertuju pada motor boat.

Sementara itu Ismail melompat dan berenang senyap menuju kapal Malaysia.

Tanpa diketahui satu pun ABK, Ismail naik ke atas kapal. Dia mendobrak pintu samping kapal sambil berteriak.

"Di mana kapten kapal," bentak Ismail hingga ABK Malaysia ketakutan.

Serka Ismail pun sempat membentak seorang petugas meriam kapal Malaysia.

Baca Juga:

Terdata 23 Penderita HIV AIDS di Muarojambi, Dinkes Lakukan Pendampingan 10 Penderita

Ahli Dermatologi Ungkap Tak Perlu Keluar Uang Jutaan Untuk Pelembab, Bahannya Sama Saja

Mengintip Sosok Anisha Dasuki Moderator Debat Capres-Cawapres Tahap 2, Ini Deretan Fotonya

Bawa Pulang Toyota Avanza Hanya 50 Juta, Catat Tanggalnya, 30 Januari 2019

Musim Duku Tahun Ini, Harga Duku Anjlok, Petani di Tanjabtim Terpaksa Jual Murah

Kapten Kapal keluar. Dengan nada tinggi Ismail bertanya apa keperluan kapal Malaysia di tempat itu.

Sang kapten menjawab normatif, hanya menjalankan perintah.

"Baiklah kalau begitu. Daerah ini adalah wilayah saya (Indonesia). Jadi setelah saya turun dari kapal ini, segera pergi dari wilayah ini. Kalau tidak jangkar akan saya putuskan," sergah Ismail pada komandan kapal Malaysia.

Walau tak bersenjata, keberanian Ismail rupanya membuat nyali para ABK Malaysia ciut.

Begitu Ismail lompat ke perahu karet, kapal pertama langsung angkat jangkar dan kabur dari Karang Unarang.

Namun kapal kedua tak mau pergi. Serka Ismail dan Tim Kopaska segera melaju.

Kopaska
Kopaska (TribunJabar.com)

Aksi mereka dihalangi sehingga Ismail tak bisa naik kapal.

Ismail segera menuju tali jangkar. Dia berteriak sambil menggoyang-goyangkan tali jangkar.

"Kalau tidak pergi, tali jangkar ini saya ledakkan," ancamnya.

Berhasil. Aksi ini pun membuat kapal Malaysia meninggalkan wilayah Karang Unang.

Rupanya cukup tiga orang Kopaska untuk mengusir dua kapal Malaysia.

Baca Juga:

Produser Cina Sebut K-Pop Membosankan Kalau Sajiannya Itu-itu Saja, K-Pop Akan Hancur

Final Indonesia Masters 2019 Jadi Laga Terakhir Liliyana Natsir, Pidato Pensiun Banjir Air Mata

Dugaan Penyimpangan Dana P2DK di Desa Kasiro Ilir, Inspektorat Sarolangun Segera Turun ke Lokasi

Video Luna Maya Terekam Pakai Bikini Hitam di Pantai dengan Sahabat Bikin Salfok, Body Goals Banget!

Selamatkan Aset, Pemda Tanjabtim Terus Upayakan Sertifikat Tanah Milik Pemda

Profil dari Komando Pasukan Katak

Komando Pasukan Katak atau lebih dikenal dengan sebutan Kopaska didirikan 31 Maret 1962 oleh Presiden Sukarno untuk mendukung kampanye militer di Irian Jaya.

Saat ini Kopaska terbagi menjadi 3 Komando, Satuan Komando Pasukan Katak Armada I di Pondok Dayung, Jakarta Utara Satuan Komando Pasukan Katak Armada II di Surabaya, dan Satuan Komando Pasukan Katak Armada III di Sorong.

Tugas utama mereka adalah menyerbu kapal dan pangkalan musuh, menghancurkan instalasi bawah air, penyiapan perebutan pantai dan operasi pendaratan kekuatan amfibi.

Pola Pendidikan Kopaska

Pendidikan Komando Pasukan Katak (Kopaska) diawali dengan indoktrinasi dan gemblengan fisik yang luar biasa untuk mencapai keahlian khusus menyelam dan pertempuran bawah air.

Fase latihan pertama selama 1,5 bulan diakhiri dengan “Minggu Neraka” (Hell Week) yang sangat menguras pikiran dan tenaga karena para siswa baik Perwira, Bintara dan Tamtama digojlok tanpa pandang pangkat/kasta sesuai standar pasukan khusus.

Mereka selalu dikejutkan dengan kegiatan tiba-tiba dan tak terduga, seperti renang laut di gelapnya malam, senam perahu karet, dan dayung.

Para siswa kadang hanya tidur sebentar lantas 10 menit kemudian sudah disuruh melakukan halang rintang, push up dan pull up atau dipukuli oleh para instruktur dan pelatih untuk melatih mental serta ujian lisan tentang teori yang telah diberikan.

Itu hanya untuk membuktikan bahwa seseorang bisa berpikir 10 kali lipat dalam keadaan terdesak, dan dalam tekanan fisik dan mental.

Tantangan adalah bagaimana caranya bisa berpikir seperti itu secara sadar dan tidak gegabah, karena itulah hakikat sebuah pasukan khusus yang bisa menyelesaikan misinya dengan cepat, tuntas dan rapi.

Fase selanjutnya adalah pembinaan kelas selama 2,5 bulan plus sebulan praktek. Teori yang didapat antara lain adalah: pengintaian pantai, demolisi dan sabotase. Daerah latihan pendidikan Kopaska pada fase ini adalah seputar pantai wilayah Gresik atau pantai di daerah Puslatpur Marinir Karang Tekok Situbondo.

Tapi meskipun pembinaan kelas, para siswa tetap diwajibkan lari dan berenang baik dalam kolam maupun laut.

Tahap berikutnya adalah materi pendidikan komando. Pada tahap inilah para calon pasukan katak dihadapkan pada materi perang darat dan unconventional warfare pada beberapa sub materi yaitu: Perang Hutan, Perang Jarak Dekat, Navigasi, Sea and Jungle Survival, baca peta, pengenalan berbagai senjata api, daki serbu, mounteenering, Combat SAR dan intelijen tempur serta beladiri tangan kosong.

Pasukan Katak dalam setiap aksinya kadang beregu, namun mereka juga terlatih secara individual untuk sabotase dan penyusupan yang memang tidak bisa dilaksanakan dalam team.

Menilik sejarah pendirian pasukan katak di masa orde lama, di mana rekruitmen Pasukan Katak (frogmen) dari RPKAD yang akan digunakan sebagai “torpedo hidup” untuk menghancurkan kapal perang Belanda, maka pelatih dari Kopassus turut serta mengawasi di tahap ini untuk menjaga kualitas pendidikan komando ini.

Materi komando penddidkan Kopaska dijalani selama 4 bulan dengan pemadatan dan penyesuaian materi sesuai keperluan Dikpaska.

Dalam fase ini terdapat materi pelolosan dan Kamp tawanan (SERE) yang benar-benar menempa mental calon manusia katak ini, karena sangat keras brutal dan tak kenal ampun.

Apabila tak punya mental baja, siksaan fisik bertubi-tubi dari pelatih yang berperan sebagai musuh apabila siswa tertangkap.

Lulus dari tahap komando, selanjutnya siswa Kopaska dikirim ke sekolah para untuk mempelajari dasar terjun payung militer.

Pendidikan ini bisa ditempuh di Sekolah Para Korps Marinir, Gunung Sari, Surabaya atau bisa juga ditempuh di Sekolah Para Pusdikpassus Batujajar, Bandung atau Sekolah Para TNI AU di Wing III/Paskhas Lanud Sulaiman, Margahayu, Bandung

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

IKUTI FANSPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK:

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved