Budiman Sudjatmiko Lakukan Ini Saat Dengar Pernyataan Fadli Zon di ILC Soal pemenang Debat Pilpres

Awalnya, Fadli Zon diberikan kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya terkait debat pertama calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapre

Editor: Suci Rahayu PK
Capture/Youtube Indonesia Lawyers Club (ILC)
Budiman Sudjatmiko saat mendengar pernyataan Fadli Zon dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) Tv One bertajuk "Babak Pertama Debat Capres 2019: Siapa yang Menang?", Selasa (22/1/2019) malam. 

"Kalau validitas itu bisa diuji, saya kira kalau yang memilih Prabowo-Sandi biasanya itu organik, sementara yang di sana belum tentu bisa robot juga. Tapi kalau dari Prabowo-Sandi biasanya organik orangnya, bisa dicek. Ada bot atau bukan, kalau kita enggak pakai bot langsung organik orang-orangnya," jawab Fadli Zon.

"Indikator kedua adalah kejelasan narasi, ini kan narasi kemarin itu adalah tentang hukum, HAM, terorisme, korupsi jelas itu."

"Saya kira Pak Prabowo-Sandiaga Uno menjabarkan tema-tema itu lebih mendalam, menyinggung substansi-substansi dengan pendekatan satu premis yang menurut saya sangat jelas."

"Bahwa pendekatan mereka adalah strukturalis, di dalam melihat persoalan-persoalan hukum, HAM, terorisme, dan korupsi, langsung melihat ke akarnya," kata Fadli Zon.

Lebih lanjut, Fadli Zon mengungkapkan indikator ketiga adalah kekompakan.

Dalam indikator ini, dirinya membandingkan kekompakan kubu Jokowi dengan Prabowo-Sandiaga Uno.

"Saya kira disitu bisa dilihat bagaimana Pak Prabowo dan Pak Sandiaga Uno ini berbagi kesempatan, kemudian saling komplementer, ada chemistry di antara keduanya yang bisa menjadi dwi tunggal."

"Jadi cawapres itu bukan pajangan, dan bukan pula pelengkap penderita, dan bukan juga ban serep."

"Ini menurut saya jelas disitu, dalam hal ini Pak Prabowo dan Pak Sandiaga Uno itu komplementer, satu sama lain sama menunjang, saling menjadi kekuatan dan menjadi dwi tunggal dan kelihatan rileks," ungkap Fadli Zon.

Fadli Zon juga menyindir soal Jokowi yang menyerang.

"Ini sangat aneh, biasanya petahana itu memaparkan keberhasilan, jadi mungkin karena tidak ada yang bisa diklaim jadi akhirnya attacking, dan ini menurut saya agak norak."

"Misalnya pertanyaan ke partai kami Gerindra, ini pertanyaan remeh temeh, menurut saya tidak pantas dibawakan dalam debat capres," tambah Fadli Zon sambil tersenyum.

Simak video selengkapnya:

Menuju Debat ke-2

Di sisi lain, setelah debat pertama menuai kritik dan saran, Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan mengamil beberapa langkah sebagai evaluasi.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved