Rekannya Gugur Dibunuh KKB Pimpinan Lekagak Telenggan, TNI Terus Berburu Kelompok Itu di Hutan Papua

Nama “Segitiga Hitam” Papua digunakan untuk wilayah yang mencangkup Kabupaten Puncak, Puncak Jaya, dan Lanny Jaya.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
ISTIMEWA
Helikopter milik TNI yang digunakan untuk mengevakuasi para korban pekerja di Nduga, Papua. 

TRIBUNJAMBI.COM - Anggota TNI gugur dalam tugasnya saat berburu Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

Aksi baku terjadi antara prajurit TNI dan kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang diduga pimpinan Lekagak Telenggen, Jumat (18/1/2019)

Dilansir dari Suar.id (group SURYA.co.id), KKB pimpinan Lekagak Telenggeng adalah yang paling berbahaya di “Segitiga Hitam” Papua.

Nama “Segitiga Hitam” Papua digunakan untuk wilayah yang mencangkup Kabupaten Puncak, Puncak Jaya, dan Lanny Jaya.

Baca Juga:

Dugaan Pelecehan Siswa SLBN Tanjabtim, Pengawas Sarankan Korban Direhabilitasi Terapi Psikologi

VIDEO: Memakan Korban, Tren Bus Oleng-olengan yang Disebut Penganti Om Telolet Terjadi di Bantul

4 Bahan Makanan Ini Kerap Ada di Dapur, Ternyata Bisa Untuk Turunkan Berat Badan

Keluarkan Asap Tebal, Gunung Kerinci Ditutup Sementara untuk Pendakian, 60 Pendaki Masih di Gunung

Tiap-tiap wilayah tersebut kabarnya dikuasi oleh tiga kelompok bersenjata yang berbeda.

Lantas, seperti apa aksi brutal KKB pimpinan Lekagak Telenggen selama ini?

Yang jelas, bukan sekali ayau dua kali kelompok ini melakukan aksinya.

Fakta Baru, 2 Anggota TNI Tertembak Belum Dievakuasi hingga Kawasan Yigi Menjadi Zona Merah
Fakta Baru, 2 Anggota TNI Tertembak Belum Dievakuasi hingga Kawasan Yigi Menjadi Zona Merah (Dok. Polda Papua)

Pada Januari 2014 lalu, KKB pimpinan Lekagak Telenggen pernah melakukan dua kali serangan di wilayah Kabupaten Puncak Jaya.

Serangan pertama mengakibatkan satu warga sipil tewas, atas nama M. Halil, seorang tukang ojek asal Makassar, Sulawesi Selatan.

Pada serangan kedua, kelompok ini menembaki pesawat milik Susi Air jenis Pilatus dengan nomor lambung PK VVV.

Pesawat ini ditembaki ketika mendarat di Bandara Mulia, Puncak Jaya.

Kabarnya, kelompok ini sudah beroperasi sejak 2006 lalu.

Menurut mantan Kabid Humas Polda Papua, Kombes Patrige Renwarin, kelompok ini juga disebut sering melakukan penjarahan terhadap warga setempat.

Baca Juga:

Makhluk Halus Menakutkan yang Dipercaya di Bali, Berikut 21 Jenis Hantu Tersebut

Mayat Tenaga Kerja Asing Korea Selatan Ditemukan di Perumahan Mewah Tabalong, Kondisinya Mengenaskan

10 Siswa SLBN di Tanjab Timur Diduga Jadi Korban Pelecehan Seksual. Polisi Amankan Terduga Pelaku

Rutin Makan 4 Siung Bawang Putih Setiap Hari, 5 Hal Ini Terjadi pada Tubuh, No 4 Stamina Naik

Helikopter milik TNI yang digunakan untuk mengevakuasi para korban pekerja di Nduga, Papua. (ISTIMEWA)
Helikopter milik TNI yang digunakan untuk mengevakuasi para korban pekerja di Nduga, Papua. (ISTIMEWA)

Pada 2016, KKB pimpinan Lekagak Telenggen menyerang karyawan PT Modern yang sedang mengerjakan proyek jalan trans-Papua di Kabupaten Puncak, Papua.

Dalam aksi yang terjadi pada Selasa (15/3/2016) itu, empat orang tewas.

Mereka adalah Anis, David, Andi, dan Daud.

Seperti dilaporkan RRI, ada tujuh orang yang sedang bekerja saat itu.

Tak lama kemudian, datang sejumlah orang melakukan kekerasan dan penganiayan.

Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw menuturkan, kelompok yang melakukan penyerangan diduga KKB pimpinan Lekagak Telenggen yang kerap beraksi di Wilayah Kabupaten Puncak, Papua.

Baca Juga:

Dulu Kaya Raya Bergelimang Harta, Begini Kondisi Terkini Ken Ken Wiro Sableng Menyedihkan

Cara Menyadap Whatsapp Pasangan, Pelakor Ketahuan Bisa karena Ini

Fenomena Super Blood Wolf Moon Bisa Diabadikan Malam Ini Lewat Ponsel, Ini Cara Mengambilnya

Sejumlah Guru Dipanggil Bawaslu, BKPSDM Tebo Tunggu Laporan Bawaslu Terkait ASN Foto Bersama Caleg

“Sekelompok masyarakat yang diduga dikomandani Lekagak Telenggen diketahui melintasi bukit seberang Distrik Sinak,” ujarnya saat itu.

“Jumlahnya cukup banyak, tapi apakah betul mereka kita lihat saja hasil olah TKP dari para Perwira kita dilapangan.”

Dan yang paling baru adalah serangan terhadap prajurit TNI yang sedang mendistribusikan logistik ke pos-pos TNI.

Menurut keterangan Kapenmdam 17 Cenderawasih Kolonel Inf. M. Aidi hari ini, Sabtu (19/1/2019), kontak tembak itu terjadi di daerah Longsoran Baganbaga, sekitar pukul 12.10 WIT.

Mula-mula pasukan TNI bergerak dari Distrik Mulya menuju Distrik Yambi.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memantau langsung proses evakuasi jenazah di Bandara Mozes Kilangan Timika, Jumat (7/12/2018). (Dok. Istimewa)
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memantau langsung proses evakuasi jenazah di Bandara Mozes Kilangan Timika, Jumat (7/12/2018). (Dok. Istimewa) (Dok. Istimewa)

Sesampainya di daerah Longsoran Baganbaga, KKB menyerang mereka dari ketinggian.

Menurut laporan Kompas.com, pasukan TNI kemudian berusaha membalas tembakan itu dan melakukan pengejaran.

Tapi karena kondisi medan yang sangat sulit, KKB yang diperkirakan berjumlah belasan orang itu berhasil melarikan diri secara terpencar.

Ketika melakukan pembersihan, prajurit TNI menemukan beberpa barang bukti.

Di antaranya dua buah magasen senapan panjang berikut amunisinya, dua buah Tongkat Komando diduga milik Lekagak Telenggen, 2 buah stempel TPN OPM dan sejumlah dokumen TPN OPM.

Seorang prajurit TNI bernama Pratu Makamu tewas dalam serbuan tersebut.

Pratu Makamu tertembak di bagian paha sebelah kiri.

Sedianya dia akan dievakuasi ke Timika guna mendapatkan pertolongan medis, pada Jumat kemarin.

Namun karena terkendala cuaca, evakuasi tidak bisa dilaksanakan.

Helikopter milik TNI yang digunakan untuk mengevakuasi para korban pekerja di Nduga, Papua. (ISTIMEWA)
Helikopter milik TNI yang digunakan untuk mengevakuasi para korban pekerja di Nduga, Papua. (ISTIMEWA) 

Korban akhirnya meninggal dunia, sekitar pukul 15.50 WIT, karena mengalami pendarahan serius.

Saat ini jenazah Pratu Makamu masih disemayamkan di Yambi untuk menunggu evakuasi ke Timika yang rencananya akan dilaksanakan Sabtu ini.

"Sementara itu, situasi di Distrik Yambi Puncak Jaya, kondusif aktifitas masyarakat tetap berjalan secara normal, pasukan TNI melaksanakan siaga sambil menghimpun informasi tentang kedudukan KKSB," pungkas Aidi.

Baku tembak antara TNI dengan KKB Papua ini bukan pertama kalinya terjadi

Sebelumnya, baku tembak TNI dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua terjadi di Kampung Gigobak, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu (9/1/2019) sekitar pukul 08.55 WIT.

Baku tembak TNI dengan KKB Papua di Sinak ini menyebabkan 1 anggota KKB tewas dan 1 anggota TNI terluka

Dilansir dari Kompas.com, baku tembak TNI dengan KKB Papua di Sinak ini terjadi saat TNI tengah menuju Bandara Sinak guna mengambil logistik.

Namun, di dalam perjalanan mereka ditembaki sekolompok KKB pimpinan Lerymayu Telenggen.

Prajurit TNI kemudian melakukan perlawanan dengan membalas tembakan sehingga terjadi kontak tembak.

"Pasukan TNI berhasil memukul mundur KKSB hingga melarikan diri masuk hutan," kata Kapendam 17 Cenderawasih Kolonel Inf M Aidi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/1/2019).

Saat dilakukan pengejaran ditemukan satu orang anggota KKB tewas tertembak.

Belum diketahui identitasnya karena tidak memiliki kartu pengenal.

Namun dari tas noken yang dibawah terdapat bendera bintang kejora dan telepon seluler.

Baku tembak itu juga juga melukai seorang prajurit TNI bernama Praka Subhan Razak yang bertugas sebagai sopir.

Korban menderita luka tembak di betis. Korban dari TNI telah dievakuasi ke RSUD Timika menggunakan Hely Bell guna mendapatkan perwatan medis.

Baca Juga:

Harus Rigid Beton, Jalan Tabir jadi Prioritas, Sukandar: Tetap Dianggarkan, Meski Dilakukan Bertahap

15 Tradisi Unik, Ada yang Berebut Daging Ayam hingga Mengadu Telur

Setelah Rutin Minum Susu Dingin Setiap Hari, 5 Perubahan Ini Dialami Tubuh

Saat ini kondisi korban dalam keadaan stabil.

"Sedangkan korban KKSB telah diserahkan kepada kepala kampung setempat untuk pengurusan jenazah," kata Aidi.

Diberitakan sebelumnya, sudah ada tiga anggota KKB tewas dalam baku tembak dengan tim gabungan TNI-Polri

Kabar tewasnya tiga anggota KKB ini dibenarkan oleh Wakapendam XVII/ Cendrawasih Letkol (Inf) Dax Sianturi.

Melansir dari kanal YouTube Kompas TV, Wakamendam XVII/ Cendrawasih memastikan bahwa ketiga anggota KKB itu ditembak dalam operasi pencarian dan pengejaran KKB

Namun, tiga jenazah anggota KKSB itu tidak ditemukan karena dibawa oleh anggota KKB lainnya.

"Separatis yang tewas dalam kontak senjata dengan prajurit gabungan TNI - Polri adalah sejumlah tiga orang.

Ini terjadi pada saat, satu orang pada saat proses evakuasi korban selamat, kemudian dua orang tewas pada saat baku tembak dengan aparat yang sedang melakukan penyisiran di area Puncak Kabo." jelasnya.

Letkol (Inf) Dax Sianturi juga mengatakan bahwa hal ini membantah adanya kabar tentang jatuhnya korban sipil saat penyisiran.

"Ini juga membantah adanya informasi yang mengatakan bahwa telah jatuh korban sipil selama penyisiran" pungkasnya.

Hingga saat ini, tim gabungan TNI dan Polri masih melakukan pengejaran KKB di sekitar Distrik Tigi, Papua.

Berikut video selengkapnya:

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Aksi Brutal KKB Pimpinan Lekagak Telenggen yang Tewaskan 1 Prajurit TNI Saat Baku Tembak di Yambi

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved