Ahok Bebas 24 Januari 2019: Saya akan Katakan Saya Memilih Ditahan di Mako untuk Belajar 2 Tahun
Ahok menuliskan kalimat penting kepada pendukungnya, di antaranya pemohonan untuk tidak golput, tidak melakukan sambutan saat ia keluar dari penjara.
Saya bebas tanggal 24 Januari 2019 adalah hari kamis, hari orang-orang bekerja, jalanan di depan Mako Brimob dan di depan Lapas Cipinang adalah satu-satunya jalan utama bagi saudara-saudara kita yang mau mencari nafkah.
Saya sarankan demi untuk kebaikan dan ketertiban umum bersama, dan untuk menolong saya, sebaiknya saudara-saudara tidak melakukan penyambutan apalagi menginap.
Saya sangat bersyukur kepada Tuhan, Allah pencipta langit dan bumi, bahwa saya diijinkan untuk di tahan di Mako Brimob, saya bersyukur tidak diijinkan tidak terpilih di Pilkada DKI 2017.
Baca: Lakukan Kunker ke Paal Merah, Maulana Tak Mau Kerja Copy Paste
Baca: Truk Pengangkut Kayu Ilegal Ditangkap, Sopir Kabur ke Dusun Teriak Panggil Warga
Baca: Ahmad Dhani: Ini Mau Loe! Tiba-tiba Posting Fotonya di Balik Terali Besi
Baca: GALERI FOTO: Melihat Anaknya Tewas Diterkam, Sontak Induk Sapi Ini Ngamuk ke Anaconda
Jika saya terpilih lagi di pilkada tersebut, saya hanyalah seorang laki-laki yang menguasai Balaikota saja, tetapi saya di sini belajar menguasai diri seumur hidup saya.
Kuasai Balaikota hanya untuk 5 tahun lagi, saya jika ditanya jika waktu bisa diputar kembali, mau pilih mana? Saya akan katakan saya memilih ditahan di Mako untuk belajar 2 tahun (remisi 3,5 bulan), untuk bisa menguasai diri seumur hidupku.
Jika terpilih lagi, aku akan semakin arogan dan kasar dan semakin menyakiti hati banyak orang.
Pada kesempatan ini saya juga mau sampaikan pada Ahokers, para pns DKI, para pembenciku sekalipun, aku mau sampaikan mohon maaf atas segala tutur kata, sikap, perbuatan yan sengaja maupun tidak disengaja menyakiti hati dan perasaan saudara dan anggota keluarganya.
Saya mohon maaf dan saya keluar dari sini dengan harapan panggil saya BPT bukan Ahok.
Pemilu dan Pilpres 2019 akan dilangsungkan tanggal 17 April 2019.
Saya menghimbau seluruh Akhokers jangan ada yang golput.
Kita perlu menegakkan 4 pilar bernegara kita yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI dengan cara memiliki partai politik yang mau menenggakkan pilar di atas di seluruh Indonesia.
Kita harus mendukung agar DPRD-DPRD, dan DPR RO maupun DPD RI memiliki jumlah kursi yang mencapai di atas 30 persen untuk partai yang teruji dan berkomitmen pada Pancasila.
Saya ingin mengutip pidato Presiden Sukarno yang saya kutip dari Buku Revolusi Belum Selesai, kumpulan pidato Presiden Sukarno 30 September 1965- Pelengkap Nawaksara (10 Januari 1967).
Baca: Tim Pembunuh Minta Jamal Khashoggi, Sampaikan Pesan ke Putranya, Yakinkan Kalau Dia Baik-baik Saja
Baca: GALERI FOTO: Melihat Anaknya Tewas Diterkam, Sontak Induk Sapi Ini Ngamuk ke Anaconda
Baca: Ratusan Warga Petajen Protes, Tolak Pembuatan Pengolahan Minyak Mentah Ilegal
Baca: Soal Kursi Wakil Gubernur Jambi, PAN Klaim Dapat Dukungan Koalisi

Penyunting Budi Setiyono dan Bonnie Triyana, terbitan Sebrambi.
Apa yang Presiden Sukarno sampaikan, aku harap juga diterima menjadi pikiran dan harapan aku kepada seluruh Ahokers di manapun domisili saudara: