"Andai Pak Mahfud yang Dampingi Jokowi" Pengurus Nahdatul Ulama (NU) Komentari Debat Capres 2019

Pengurus Nahdatul Ulama (NU), Akhmad Sahal turut memberikan komentar terkait penyelenggaraan debat Capres-Cawapres di Pilpres 2019.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
(Tribunnews/Jeprima)
Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Nomor Urut Joko Widodo dan Maaruf Amin saat mengikuti acara Debat Pertama Capres dan Cawapres di Gedung Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2019). Debat Pertama ini mengangkat isu Hukum, HAM, Korupsi dan Terorisme. 

Dari 2 menit yang diberikan pada Paslon 01, masih tersisa beberapa detik namun mereka tidak menghabiskannya.

- Ma'ruf melanjutkan (25 detik)

Dalam kesempatan ini, Ma'ruf Amin melanjutkan tanggapan soal kesetaraan dan kesejahteraan untuk kelompok disabilitas.

"Ya. Saya kira yang penting membangun budaya masyarakat untuk memberikan penghormatan dan kepada kelompok disabilitas menyamakan perlakuannya baik disabilitas maupun non disabilitas."

"Nabi sendiri pernah ditegur oleh Allah ketika...," kata Ma'ruf Amin yang tidak selesai karena durasi.

Baca Juga:

Jawaban Ganjar Pranowo Tanggapi Pernyataan Prabowo Jawa Tengah Lebih Luas Dari Malaysia

Baim Wong Tanya ke Warga Negara Malaysia, Siapa Presiden Indonesia? Jawabannya Bikin Dia Ngakak

Cara Memilih Oli Mobil dan Motor, Perhatikan Bahan Dasarnya!

2. Segmen ketiga

- Ma'ruf menjawab (01:55)

Dalam segmen ini, Ma'ruf Amin memberikan jawaban terkait strategi pemberantasan terorisme.

"Terorisme adalah merupakan akan kejahatan oleh karena itu terorisme harus diberantas sampai ke akar akarnya," jawab Ma'ruf Amin.

"Majelis Ulama Indonesia telah mengeluarkan fatwa bahwa terorisme bukan jihad oleh karena itu haram dilakukan bahkan teroris dianggap melakukan kerusakan fasiq."

"Dalam al Quran dinyatakan bahwa orang yang melakukan perusakan di bumi harus dihukum dengan keras dengan berat oleh karena itu, upaya-upaya menanggulangi terorisme harus dilakukan dengan 2 cara mensinergikan antara pencegahan dan penindakan."

"Ke depan kami lebih mengutamakan pencegahan, melalui peta radikalisme untuk menghilangkan atau menekan paham-paham Radikal dan intoleran."

"Dan melalui de radikalisasi untuk mengembalikan mereka yang sudah terpapar, untuk itu di dalam melakukan tindakan kami juga lebih akan pendekatan yang humanis manusiawi, dengan tidak harus melanggar HAM untuk itu dalam menanggulangi terorisme masih akan datang, kami akan mengajak ormas-ormas organisasi masyarakat khususnya keagamaan...," sambungnya.

- Ma'ruf menanggapi (58 detik)

Dalam kesempatan ini, Ma'ruf Amin menanggapi pernyataan Sandiaga Uno soal radikalisasi.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved