Pesan Orangtua Dijadikan Pemicu, Obin Anak Petani Sumut Raih Master di AS dan Ketemu Obama
Robinson Sinurat, anak petani yang raih gelar master di Universitas Columbia, Amerika Serikat bertemu dengan Barack Obama
Pesan Orangtuanya Dijadikan Pemicu, Obin Anak Petani Sumut Raih Master di AS dan Bertemu Obama
Laporan Wartawan Grid.ID, Novita D Prasetyowati
TRIBUNJAMBI.COM - Robinson Sinurat merupakan anak petani yang sukses raih gelar master di Amerika Serikat dan pernah bertemu dengan Barack Obama.
Pemuda sukses raih gelar master di Amerika serikat dan pernah bertemu mantan presiden AS, Barack Obama, Robinson Sinurat diketahui berasal dari Sumatera Utara.
Robinson Sinurat, anak petani yang raih gelar master di Universitas Columbia, Amerika Serikat bertemu dengan Barack Obama saat mengikuti konferensi di Malaysia.
Kisah perjuangan Robinson Sinurat, pemuda dari keluarga tani yang sukses raih gelar master di Amerika Serikat berhasil membuat publik terinspirasi.
Baca: Inisial AC, TP, BS, ML dan RF Artis Terlibat Prostitusi Online, Polda Kantongi Bukti Rekening Koran
Baca: Kabar Terbaru KKB Papua, Milisi Tembaki Anggota TNI yang Ambil Logistik, 1 Tewas
Baca: VIDEO: Detik-detik Ustaz Arifin Ilham Naik Jet Pribadi, Yusuf Mansur Sebut Pinjaman Seseorang
Pasalnya, pemuda yang akrab di panggil Obin tersebut berhasil lulus dari Universitas Columbia yang ada di Kota New York, AS.
Robinson Sinurat dikenal sebagai pemuda yang giat dan gigih dalam berjuang demi pendidikan meski berasal dari keluarga yang sederhana.
Baca: Sule dan Kekasihnya Beda Usia 22 Tahun, Analisa Pakar Ini Jarak Umur Ideal Pasangan Menikah
Anak kelima dari tujuh bersaudara tersebut sejak kecil telah tinggal jauh dari orang tuanya demi mendapat pendidikan yang lebih baik.
Obin yang semasa SMP masih tinggal bersama keluarganya di Medan, sempat membantu mengurus adik-adiknya yang masih SD.
Namun ia juga mengaku sempat mengalami kendala karena kurangnya biaya pendidikan.
“Ketika di giliran aku mau masuk ke sekolah, contohnya mau masuk SMP, mau masuk SMA, selalu terkendala dengan keuangan."
"Jadi mereka selalu bilang coba ke negeri dulu aja, kalau masuk negeri keuangan kita bisa mencukupi,” papar Obin seperti yang Grid.ID lansir dari VOA Indonesia belum lama ini.
Sejak kecil, Obin tak hanya belajar giat, ia juga mendapatkan tugas harian seperti memasak, mencuci baju, hingga akhirnya kedua orang tuanya memindahkan adik-adiknya ke tempat kakaknya di Jawa.
Sejak di masa sekolah menengah, Obin selalu meraih gelar juara yang tak terlepas dari pesan Bapak dan Mamak, begitu cara ia memanggil orang tuanya.
Baca: Kabar Hamil Duluan Merebak, Aura Kasih: Saya Sudah Nikah Siri, Ini Klarifikasi Lengkapnya
“Kalo kamu enggak masuk negeri kuliahnya, kita enggak sanggup biayain. Jadi kamu harus masuk negeri. Kalau enggak ya belajar lagi setahun lagi,” kenangnya.
Robin pun berusaha giat belajar hingga akhirnya dapat diterima kuliah di Universitas Sriwijaya, Palembang, jurusan Fisika, yang tak begitu ia inginkan.
“Menurut aku pribadi bukan masalah apa pun jurusannya, tapi pola pikirnya, mindset kita itu gimana ketika kita kuliah, jauh dari orang tua juga."
"Jadi OK ambil ajalah, yang pasti masuk perguruan tinggi negeri, orang tua sanggup membayar,” terangnya.
Awal menjajaki dunia kampus, pria kelahiran tahun 1990 tersebut bahkan harus meminjam uang Rp 3 juta pada teman dekatnya untuk membayar biaya pendaftaran yang sebesar Rp 2,4 juta serta untuk tiket bis dari Bandung ke Palembang.
Saat pertama kali tiba di Palembang, Obin terpaksa tinggal bersama penjaga kos karena tak memiliki cukup uang untuk menyewa kosan.
“Kalau memang kamu mau, kamu tinggal sama saya aja, tapi ya namanya juga kamar penjaga kos-an ya, enggak ada apa-apa, dan sempit."
"Nanti kamu bayarnya terserah aja berapa dan kapan. Kalau kamu ada uang aja dibayar, tapi kalau uang listrik bayarlah ya, maksudnya paling cuman 10 apa 20 puluh ribu per bulan gitu,” ucap pria berkacamata tersebut.
Baca: PM Israel Pucat Melihat Aksi Paspampres Indonesia Kawal Soeharto, Todong Pistol ke Perut Mossad
Selama kuliah, Obin harus berhemat. Ia bahkan hanya makan satu kali sehari di kantin kampus seharga Rp 6-7 ribu pada sore hari agar bisa mengganjal lapar hingga esok hari.
Ia bahkan menyimpan biskuit kelapa di kamarnya dan dimakannya 1-3 keping saat lapar melanda di tengah malam.
Meski hidup dengan penuh keprihatinan, Obin tidak pernah sekalipun mengeluh dan menceritakannya pada orang tuanya.
“Aku enggak pernah kasih tahu (orang tua), kalau aku itu nggak makan."
"Tapi kalau yang bahagia-bahagianya aku kasih tahu."
"Karena kalau menurut aku, kalaupun aku kasih tahu aku susah segala macam, toh memang kalo mereka enggak ada (biaya) ya mau gimana, kan?” lanjutnya.
Ia bahkan pernah mnjadi pengajar Fisika di Bimbingan Belajar di Pusat Kota Palembang yang berjarak 1 jam dari kampusnya.
Pada akhirnya, ia mendapat saran dari Dosen Pembimbing dan Dekan untuk mendaftar beasiswa dari PPA (Peningkatan Prestasi Akademik) dan BBM (Bantuan Belajar Mahasiswa) karena selalu mendapat nilai yang bagus.
Baca: Inilah Naomi Zaskia, Si Cantik Blasteran Jerman yang Akan Dinikahi Sule: Insya Allah Solehah
Selain itu, ia juga dikenal aktif berorganisasi dan tergabung di Youth Interfaith Community, American Association of Petroleum Geologist.
Setelah meraih gelar sarjana, Robinson Sinurat pernah mencoba peruntungannya dengan bekerja di Jakarta.

Robinson Sinurat bertemu Barack Obama di Malaysia
Bahkan ia juga pernah bertemu Presiden Obama saat mengikuti konferensi di Malaysia.
Pemuda yang memiliki cita-cita untuk menempuh pendidikan di Negeri Paman Sam tersebut akhirnya berhasil mendapat beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan).
Melalui beasiswa tersebut, Obin berhasil diterima di berbagai universitas di Amerika Serikat, Australia, Belanda, dan Inggris.
Dari seluruh universitas yang menerimanya, Obin memutuskan untuk memilih Columbia University, sebuah Ivy League di New York dengan jurusan 'social work' (pekerjaan sosial).
Baca: Avanza dan Xenia Model Baru Segera Rilis, Harga yang Seken Bisa Turun Mulai 3-10 Juta
Semasa studi di Amerika Serikat, Robinson Sinurat kembali aktif di berbagai organisasi.
Bahkan ia juga tampak bersahabat dengan mantan artis cilik, Tasya Kamila.
Hal ini terlihat dari unggahan di akun Instagramnya @robinsonsinaurat, berikut ini.

Persahabatan Robinson Sinaurat dan Tasya Kamila saat sama-sama kuliah di Universitas Columbia.
Akhirnya di tahun 2018 lalu, ia berhasil mendapat gelar master dan kini telah bekerja di lembaga nirlaba, Queens Community House di New York, sebagai Counseling Specialist.
Kesuksesan Obin tak terlepas dari motto hidupnya, yaitu "Be honest. Be Brave. Be Willing" Jujur, Berani, dan Berjuang.
Baca: Inisial AC, TP, BS, ML dan RF Artis Terlibat Prostitusi Online, Polda Kantongi Bukti Rekening Koran
Baca: Kabar Hamil Duluan Merebak, Aura Kasih: Saya Sudah Nikah Siri, Ini Klarifikasi Lengkapnya
Baca: VIDEO: Detik-detik Ustaz Arifin Ilham Naik Jet Pribadi, Yusuf Mansur Sebut Pinjaman Seseorang
“Jadi aku sih berharapnya gitu. Makanya aku bikin itu jadi motto aku sendiri. Be honest. Be brave. Be willing,” pungkasnya.
Kisah suksesnya juga pernah ia bagi melalui laman Instagram pribadinya, robinsonsinaurat, sebagai berikut. (*)
TONTON VIDEO TERBARU KAMI: MENEGANGKAN! KETUA DEWAN ACUNGKAN SAJAM KE ANGGOTA SAAT RAPAT DEWAN
IKUTI INSTAGRAM KAMI:
ARTIKEL SUDAH DIMUAT DI GRID DENGAN JUDUL KISAH ROBINSON SINURAT ANAK PETANI YANG...