Nasib Tiga Perwira yang 'Permalukan' Soeharto di Depan Umum, Kondisinya di Akhir Hayat
Pernahkah mendengar kabar Soeharto ditempeleng? Ini mungkin hal yang jarang diketahui orang.
Nasution juga tidak boleh muncul dalam acara kenegaraan, dimana ada Presiden Soeharto.
Bahkan, sampai urusan mobil Holden Priemer tua lungsuran dari Hankam yang dipakai Nasution sehari-hari, ikut ditarik dari kediamannya.
Sebuah cerita di penghujung hayatnya malah membuat banyak orang bersedih.
Kabarnya, dia tak mewariskan kekayaan materi pada keluarganya, kecuali kekayaan pengalaman perjuangan dan idealisme.
Rumahnya di Jalan Teuku Umar, Jakarta, tetap tampak kusam, tak pernah direnovasi.
Berstatus jenderal, tapi mengalami kesulitan air bersih sehari-hari di rumahnya. Kabarnya, ada yang memutus aliran air PAM ke rumahnya.
Bahas Prostitusi Online Vanessa Angel, Deddy Corbuzier Blak-blakan Pernah Ditawar Tante-tante Rp2 M
Ngintip Isi Skripsi Dian Sastro yang Bikin Pening, Ternyata yang Bimbing Rocky Gerung
Untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari, Nasution terpaksa membuat sumur di belakang rumah.
Sumur itu masih ada sampai sekarang.
Nasib Kolonel Kawilarang
Dalam sejarah dunia militer Indonesia, sosok Alex Evert Kawilarang merupakan nama yang tak asing lagi dikenal.
Pria kelahiran Batavia (kini Jakarta), 23 Februari 1920 ini pernah menempeleng Presiden kedua Indonesia, Soeharto.
Penempelengan tersebut terjadi ketika Kawilarang menjabat sebagai Panglima selaku atasan dari Letkol, Soeharto.
Sekira 1950-an, sebagai Panglima Wirabuana, Alex E Kawilarang melaporkan kepada Presiden Soekarno bahwa keadaan di Makassar sudah aman.
Namun, Soekarno justru menyodorkan sebuah radiogram yang baru saja diterimanya, yang melaporkan bahwa pasukan KNIL Belanda sudah menduduki Makassar.
Brigade Mataram, pasukan yang seharusnya mempertahankan kota Makassar saat itu juga dilaporkan telah mundur ke Lapangan Udara Mandai.