Andi Arief Ancam Laporkan 200 Akun Twitter yang Menyebutnya Penyebar Hoax, Kecuali Minta Maaf

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief, tegaskan dirinya akan laporkan 200 akun Twitter

Editor: Nani Rachmaini
Capture Youtube Kompas TV
Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief menyatakan tak akan meminta maaf soal adanya mahar politik sebesar Rp 500 miliar dari Sandiaga yang diberikan kepada PKS dan PAN, 12 Agustus 2018 

Andi Arief Ancam Laporkan 200 Akun Twitter yang Menyebutnya Penyebar Hoax, Kecuali Minta Maaf

TRIBUNJAMBI.COM - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief, tegaskan dirinya akan laporkan 200 akun Twitter yang sudah menuduhnya sebagai penyebar hoaks.

Hal tersebut disampaikan Andi Arief melalui akun Twitter @AndiArief__ yang diunggah, pada Selasa (8/1/2019).

Melalui kicauannya, Andi Arief menegaskan bahwa pelaku penyebar hoaks yang asli sudah ditangkap.

Dirinya juga memiliki daftar 200 lebih akun Twitter yang akan dilaporkannya.

Sebanyak 200 akun itu adalah yang diketahui menuduh Andi Arief sebagai penyebar hoaks.

Baca: Pembunuh Guru SD Cinta Rakyat, Awalnya Mau Maling HP Lalu Kepergok, Tak Cukup Dicekik Sampai Mati

Baca: Hoax Ustaz Arifin Ilham Meninggal, Yusuf Mansur dan Alvin Faiz Minta Beliau Didoakan Panjang Umur

Baca: Dua Desa di Sarolangun tak Cairkan DD Tahap Tiga Tahun 2018, Ini Kendalanya

Ia menegaskan, akan melaporkan akun-akun tersebut ke Bareskrim.

Namun, Andi Arief menyampaikan, dirinya akan memaafkan akun-akun tersebut jika mereka meminta maaf melalui inbox.

"Pelaku sdh ditangkap.

Pengguna Twitter yg sudah menuduh saya sudah saya list. Ada 200 lebih.

Akan saya lapor Bareskrim.Saya gak peduli, siapapun akan saya lapirkan

Tetapi kalau meminta maaf lewat inbox akan saya maafkan," kata Andi Arief.

Baca: Kumpulan Ucapan Tahun Baru Imlek 2570, Masuk ke Shio Babi Tanah untuk Whatsapp dan Medsos

Baca: Kenapa Artis yang Tertangkap Gara-gara Prostitusi Tak Pernah Bisa Dipenjara? Ini Kata Hotman Paris

Andi Arief menyampaikan hal tersebut sekaligus me-retweet laman berita Kompas.com yang memberitakan bahwa pembuat hoaks terkait tujuh kontainer surat suara tercoblos telah ditangkap di Bekasi.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, pelaku berinisial B itu ditangkap di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (8/1/2019).

"Ya (ditangkap) inisial tersangka atas nama B, ditangkap di Bekasi," ujar Dedi.

Dedi menjelaskan, saat ini B masih diperiksa di Direktorat Siber Bareskrim Polri.

"Saat ini sedang dalam proses pemeriksaan," ujar Dedi.

Klarifikasi Andi Arief

Sementara itu, diberitakan sebelumnya, Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief memberikan klarifikasi terkait tudingan dirinya menyebarkan berita hoaks 7 kontainer surat suara tercoblos.

Hal itu disampaikan Andi Arief melalui unggahan video di akun Twitter-nya, @AndiArief__, Selasa (8/1/2019).

Andi Arief mengatakan dirinya tidak pernah terlibat dalam penyebaran berita hoaks terkait 7 kontainer surat suara tercoblos.

Baca: Pembunuh Guru SD Cinta Rakyat, Awalnya Mau Maling HP Lalu Kepergok, Tak Cukup Dicekik Sampai Mati

Hal itu dibuktikannya dengan menghubungi dua orang wartawan dan dua orang TNI untuk melakukan pengecekan.

"Mereka enggak ngerti, saya enggak terlibat dalam pembuatan hoaks itu."

"Saya ketika menerima itu (berita hoaks) melakukan pengecekan ke dua wartawan media yang cukup terkemuka, minta tolong kawan saya, dua orang TNI untuk mengecek."

"Saya bilang 'Ini hati-hati, kalau ini bener berbahaya, kalau enggak bener juga berbahaya bisa jadi hoaks, tolong dicari informasi kebenarannya', termasuk juga saya minta wartawan itu untuk tanya ke KPU (Komisi Pemilihan Umum), tapi tidak ada jawaban malam itu."

"Jadi saya menanyakan itu di twit sebenarnya niat saya baik, tapi kalau niat baik ini saya akan dikriminalisasi, ya silakan sajalah," kata Andi Arief.

Andi Arief juga memberikan penjelasan soal rencananya untuk menggeruduk sejumlah tokoh yang telah memfitnah dirinya sebagai penyebar berita bohong.

Andi Arief menyebut tudingan terhadap dirinya merupakan pembunuhan karakter yang sangat kejam.

"Karena rumah saya digeruduk di Lampung, digeruduk," kata Andi Arief.

"Oleh siapa itu bang?" kata pria yang berada di sampingnya.

"Ya, ngomongnya dari Tim Cyber Polda Metro. Kalau menggeruduk boleh kan, artinya saya juga boleh menggeruduk secara baik-baik, saya ingin keadilan saja."

"Jangan sampai, kan sudah banyak rakyat kecil yang digeruduk, dikriminalisasi, ya saya kebetulan saya tidak melakukan apa-apa dan saya berani melawan karena saya tidak melakukan apa-apa."

"Saya akan geruduk balik dan sudah saya adukan mereka ke Mabes Polri beberapa tim Jokowi, ini pembunuhan karakter yang sangat kejam, kalau saya pernah melakukan kejahatan, saya menyerahkan diri," ujar Andi Arief.

Baca: Mencari Presiden yang Pas Untuk Indonesia, Sudjiwo Tedjo Bandingkan dengan Kepemimpinan Nabi

Awal Nama Andi Arief Tercatut

Sebelumnya, beredar kabar mengenai adanya tujuh kontainer berisi surat pemilihan presiden yang sudah dicoblos atau terpakai.

Satu yang membuat kabar ini menjadi bahan perbincangan adalah kicauan Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat, Andi Arief, di laman Twitternya.

"Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yg sudah dicoblos di Tanjung Priok.

Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya karena ini kabar sudah beredar," tulis akun @AndiArief__, pada Rabu (2/1/2019), sekitar pukul 20.05 WIB.

Kicauannya ini pun ramai diperdebatkan.

Banyak pihak menyebutkan bahwa Andi Arief adalah seorang penyebar hoaks.

Menanggapi hal tersebut, Andi Arief pun menegaskan jika kicauannya itu hanya berupa imbauan agar ada pihak yang melakukan pengecekan terkait kabar tersebut.

"Saya mengimbau supaya dilakukan pengecekan," ujar Andi Arief, Kamis (3/1/2019) pada Kompas.com.

Andi Arief menegaskan, hal tersebut sudah jelas tertulis di twit yang ia buat.

Andi Arief menyayangkin ada pihak-pihak yang justru menuding bahwa dirinya adalah penyebar hoaks.

Baca: Dampingi Ustaz Arifin Ilham yang Sakit, Istri Pertama Kenang Awal Berjodoh, Gara-gara Mimpi di Kabah

Andi Arief Lapor Polisi

Andi Arief telah melaporkan sejumlah tokoh yang menyebut dirinya menyebar berita bohong soal 7 kontainer surat suara tercoblos pada Senin (7/1/2019).

Tokoh yang dilaporkan Andi antara lain Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Arya Sinulingga, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto.

Kemudian anggota Kantor Staf Presiden Ali Ngabalin, dan politikus Partai Solidaritas Indonesia Guntur Romli.

Serta Direktur Hukum dan Advokasi TKN Jokowi-Ma’ruf Amin, Ade Irfan Pulungan.

Kuasa hukum Andi Arief, Irwin Idrus menuturkan mereka diduga melakukan penyebaran berita bohong atau hoaks melalui media elektronik dan pencemaran nama baik.

"Hari ini Andi Arief yang merasa dicemarkan nama baiknya, melaporkan balik terhadap pihak-pihak yang dianggap telah melanggar haknya," ujar Irwin pada Kompas.com.

Laporan tersebut diterima oleh Bareskrim Polri dengan Nomor LP/B/0033/I/2019/BARESKRIM tanggal 7 Januari 2019.

Kelima orang yang dilaporkan itu disangka dengan Pasal 310 KUHP tentang pencemaran nama baik dan Pasal 27 Ayat 3 UU ITE. (TribunWow.com)

Baca: Apa Artinya Jika Ada Ular Masuk ke Rumah? Ini Kata Ustaz Abdul Somad dan Khalid Basalamah

Baca: Pembunuh Guru SD Cinta Rakyat, Awalnya Mau Maling HP Lalu Kepergok, Tak Cukup Dicekik Sampai Mati

Baca: Dampingi Ustaz Arifin Ilham yang Sakit, Istri Pertama Kenang Awal Berjodoh, Gara-gara Mimpi di Kabah

TONTON VIDEO TERBARU KAMI: Mengerikan!, Detik-detik Puting Beliung Porak porandakan Acara HUT Kabupaten Bener Meriah

IKUTI INSTAGRAM KAMI:

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Andi Arief akan Laporkan 200 Akun Twitter yang Menuduhnya Sebar Hoaks, Harus Minta Maaf Lewat Inbox

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved