Garuda Indonesia Buka Lowongan Pramugari, Ada Syarat Khusus, Rekrutmen Awak Kabin Haji 2019

Garuda Indonesia membuka lowongan pramugari dengan syarat sedikit berbeda untuk ditugaskan dalam penerbangan Haji 2019.

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
Pesawat Garuda Indonesia 

TRIBUNJAMBI.COM - Garuda Indonesia membuka lowongan pramugari dengan syarat sedikit berbeda untuk ditugaskan dalam penerbangan Haji 2019. 

Lowongan pramugari itu bertajuk Rekrutmen Awak Kabin Haji 2019.

Mereka yang lolos dari proses rekrutmen akan ditugaskan dalam penerbangan-penerbangan haji.

Syarat perekrutannya pun agak berbeda dengan perekrutan pramugari pada umumnya. 

Lalu sebenarnya apa perbedaan antara pramugari dan awak kabin? 

Dikutip dari artikel di kabarpenumpang.com, ternyata pernah mengulas perbedaan antara pramugari i (stewardess) dan awak kabin (flight attendant).

Baca: Bacakan Pledoi, Hendri Sastra: Sungguh Prihatin, Pedih, dan Trenyuh Hati Saya

Baca: Target Iwan Cepi Macan Kemayoran Ini adalah Orang Kaya, Sekali Membunuh Segini Bayarannya

Baca: Foto Saat Mandi Vanessa Angel Tersebar, Potret dari Samping, Ada Gambar Tatoo Ini di Bagian Ini

Baca: Setelah Heboh Soal Prostitusi Online, Vanessa Angel Jatuh Sakit, 5 Artis Ini Pernah Alami Hal Sama

Keduanya berada di dalam satu pesawat yang sama untuk membantu memenuhi kebutuhan dan menjaga kemaanan penumpang pesawat terbang.

Dilansir KabarPenumpang.com dari work.chron.com, istilah pramugari saat ini sudah digantikan dengan awak kabin di semua maskapai penerbangan.

Hal ini, mungkin terdengar aneh, sebab masih banyak penumpang yang menyebut pramugari ketimbang awak kabin.

Hal itu lantaran sebutan pramugari selalu dikaitkan dengan kesan negatif dimana terlihat seperti seorang model yang mengangkasa bersama pesawat.

Hal itu membuat pada tahun 1960-an dan 1970-an, dihapuslah perbedaan gender untuk pekerjaan pada penerbangan di kabin.

Hal tersebut membuat banyak pria memasuki lapangan pekerjaan pada maskapai dan menjadikan istilah awak kabin kini lebih tepat dan disukai.

Sebagai ilustrasi, pada tahun 1950-an seorang pramugari diwajibkan terdaftar untuk menjadi seorang perawat atau telah berkuliah di sebuah perguruan tinggi selama dua tahun.

Menjadi seorang pramugari hal paling utama adalah penampilan, kala itu definisi pramugari adalah perempuan berkulit putih dengan usia 21-26 tahun, dan memiliki tinggi minimal 160 cm dan berat tidak lebih dari 62 kg atau harus memiliki berat badan yang proporsional sesuai tinggi badan.

Baca: Setelah Heboh Soal Prostitusi Online, Vanessa Angel Jatuh Sakit, 5 Artis Ini Pernah Alami Hal Sama

Baca: Hingga Pesta Pernikahan Berakhir, 1.000 Porsi Makanan Katering Buat Tamu Undangan Tak Kunjung Datang

Baca: Ini Daftar Lengkap Pemenang Golden Globes 2019, Lady Gaga Meleset, Simak Deretan Red Carpet Terbaik

Selain itu, pramugari diwajibkan seorang perempuan lajang yang belum menikah ataupun janda.

Namun untuk saat ini, seorang awak kabin diperbolehkan bertugas pada usia minimal 18 tahun, meski untuk usia 21 tahun lebih di utamakan.

Maskapai saat ini semakin memilih untuk menjadi seorang awak kabin. Salah satu contohnya seorang awak kabin baiknya memiliki gelar sarjana bidang perhotelan, pariwisata, komunikasi atau hubungan masyarakat.

Sedangkan untuk posisi awak kabin internasional, diwajibkan fasih berbahasa asing, ini biasanya menjadi nilai lebih.

Tak hanya itu, setiap awak kabin atau petugas penerbangan juga harus lulus dalam ujian fisik, dimana setiap awak kabin mampu mencapai bagasi diatas kepala, dan yang jelas bentuk tubuh proporsional.

Untuk menjadi seorang awak kabin, harus bisa memastikan keselamatan penumpang. Sebab banyak penumpang pesawat adalah seorang pengusaha dan awak kabin harus membuat penumpang merasa nyaman.

Tetapi, sayangnya banyak penumpang dan masyarakat yang menganggap awak kabin hanyalah pelayan penerbangan, padahal perkerjaan ini bukanlah pekerjaan yang mudah. Sebab setiap pramugari dan awak kabin selalu dilatih dengan prosedur keselamataan dan menjadikan hal tersebut tanggung jawab paling vital dari pekerjaan mereka.

Dalam setiap penerbangan, awak kabin harus menjelaskan keselamatan penerbangan, mengarahkan penumpang untuk menggunakan sabuk pengaman, memberikan bantuan pertama hingga mengarahkan prosedur evakuasi dalam keadaan darurat.

Baca: Lama Tidak Ada Kabar, Kondisi Terbaru Aktor Jet Li Benar-benar Mencengangkan

Baca: Jadwal Laga Ujicoba Timnas U-22 Indonesia vs China Jelang Piala AFF U-22 2019

Prosedur evakuasi dilakuakn seperti bila ada ancaman terorisme dalam sebuah penerbangan, awak kabin harus mampu mencari cara untuk bertindak dalam situasi yang mengancam jiwa banyak orang.

Petugas penerbangan atau awak kabin berpartisipasi dalam briefing pre-flight tentang cuaca dan keselamatan, memeriksa peralatan keselamatan dan persediaan makanan dan minuman sebelum keberangkatan, mengumpulkan pembayaran untuk minuman beralkohol dan makanan jika ditawarkan, periksa kondisi kabin setelah mendarat dan laporkan ke maskapai medis manapun. Atau masalah lain yang tidak biasa yang terjadi selama penerbangan.

Rekrutmen Awak Kabin Haji Garuda Indonesia 2019

Kembali terkait rekrutmen awak kabin Haji Garuda Indonesia 2019, dalam lembar pengumuman yang diunggah akun instagram @cpnsindonesia, tertulis bahwa awak kabin haji 2019 Garuda Indonesia terbagi dalam 2 kategori, yakni reccurent dan requalification. 

Persyaratan Umumnya, antara lain : 

1. Beragama Islam (dikarenakan salah satu tujuan penerbangan adalah Madinah).

2. Tinggi badan 165 cm - 178 cm (pria) dan 158 cm - 172 cm (wanita) dengan berat proporsional. 

3. Bersedia untuk tidak hamil (bagi wanita) selamat terikat perjanjian kerja. 

4. Memiliki paspor dengan nama yang terdiri dari minimal 3 kata dan berlaku sampai dengan April 2020 (persyaratan ini dapat dilengkapi pararel saat seleksi berlangsung)

5. Bersedia ditempatkan di seluruh embarkasi penerbangan haji PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang terdiri dari Aceh, Medan, Padang, Jakarta, Solo, Lombok, Balikpapan, Makassar. 

Pendaftaran dilakukan melalui website career.garuda-indonesia.com dengan melampirkan dokumen pendukung. 

Selain itu hal-hal yang perlu dipersiapkan selama proses seleksi adalah sebagai berikut ; 

1. Copy SKCK dari Polres (asli)

2. Surat ijin suami/istri/orangtua (yang berstatus single)

3. Copy suat nikah/akte cerai

4. Surat keterangan belum pernah menikah dari kelurahan (bagi yang belum menikah)

5. Surat ijin dari persatuan istri tempat suami bekerja, apabila suaminya Polisi/ABRI

6. Copy akte kelahiran, copy KK dan KTP (asli)

7. Copy ijazah SD, SLTP, SLTA, dan pendidikan terakhir (mohon dibawa aslinya)

8. Foto ukuran 4X6 2 lembar, background merah

9. Materai 6000, 1 lembar

10. Map berwarna kuning (untuk kualifikasi recurrent)

11. Map berwarna merah (untuk kualifikasi (requalification0

Berikutnya ada pula persyaratan Medex Rekrutmen awak kabin haji 2019, antara lain : 

1. Puasa mulai pukul 22.00 malam sebelum tes penunjang medex dan tetap minum air putih. 

2. 3 hari terakhir tidak munim atau makan-makanannya yang berfermentasi. 

3. Bagi yang memakai alat bantu (kacamata/softlense) harap dibawa saat medex

4. Membawa KTP

Nantinya periode pendaftaran dimulai 4 Januari 2019 - 11 Januari 2019. 

Berikutnya Periode Proses seleksi dimulai 14 Januari 2019 - 31 Januari 2019. 

Namun para wanita yang hendak melamar juga perlu mencermati beberapa syarat khusus, antara lain : 

Persyaratan Klasifikasi Recurrent :

1. Pernah mengikuti penerbangan PT Garuda Indonesia (persero) baik reguler maupun penerbangan haji periode 2018. 

2. Usia maksimal 54 tahun.

3. Memiliki FAC License (License Putih) yang validitasnya tidak kurang dari Juli 2018. 

Persyaratan Klasifikasi Requalification : 

1. Pernah mengikuti penerbangan PT Garuda Indonesia (persero) baik reguler maupun penerbangan haji periode 2018.

2. Usia maksimal 47 tahun

3. Memiliki FAC License (License Putih) yang validitasnya tidak kurang dari Juli 2015.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved