Menolak Jadi Selingkuhan Pria Bangladesh, Saat Berdua di Hotel Ini yang Dilakukan TKW Sebelum Tewas

Misteri kasus pembunuhan sadis terhadap tenaga kerja wanita atau TKW asal Indramayu di Singapura oleh pria Warga Negara Bangladesh akhirnya terkuak.

Editor: bandot
Kompas.com
Dari kiri ke kanan, Muradi (57) ayah tiri almarhumah Nurhidayati (34), Wisnu Prayogi (11) anak, Achmad Supriyadi (36) kakak kedua, Warsem (53) ibunda 

"Salim bilang, dia sudah dijodohkan orangtuanya dan akan menikah dengan perempuan Bangladesh.

Baca: Ramalan Zodiak Kesehatan & Karir Hari Ini Jumat 4 Januari 2019: Aries Hati-hati, Pisces Kesempatan

Baca: Identitas Ali Kalora dan 10 MIT yang Dikejar, Tinggal Turunkan Raider Atau Kopassus, Selesai

Baca: Inilah Bocoran Perkiraan Harga Avanza Xenia Terbaru, Selisih Rp 5 Juta Dari Saat Ini

Tapi Salim tak mau melepas anak saya sebagai pacarnya," tutur Warsem. Nurhidayati menolak keinginan Salim untuk tetap menjadi pacarnya, sebab, ia merasa hanya akan dijadikan perempuan simpanan Salim.

Sejak itu Nurhidayati sudah berulangkali memutuskan hubungan asmara dengan Salim, tetapi Salim terus ngotot menolak.

"Sampai pernah Nurhidayati mau dilempar dari lantai empat apartemen majikannya oleh Salim," ucap Warsem.

Enggan Lapor Polisi

Mendengar pengaduan putrinya, Warsem meminta Nurhidayati melapor ke polisi, tetapi Nurhidayati menolak karena ia takut dipecat oleh majikannya dan gaji di tempatnya bekerja juga besar.

Saat Warsem mengusulkan menghilang dari Salim dan pindah kerja saja di Hongkong, Nurhidayati pun menolak.

"Katanya, di Hongkong majikan pada kepo (ingin tahu urusan orang), pasang CCTV di mana-mana. Kalau di Singapura, majikan enggak pada kepo, enggak banyak masang CCTV. Yang penting pekerjaan beres," tutur Warsem.

Diberitakan sebelumnya, salah seorang karyawan hotel tempat Salim dan Nurhidayati mengambil kamar di sana mengatakan, pasangan ini memesan kamar untuk tiga jam.

Baca: Torro Margens Meninggal Dunia, Fakta Tentang Penyakit Aktor Antagonis dan Pembawa Acara Misteri

Baca: Hoaks Tujuh Kontainer Surat Suara Tercoblos yang Sempat Diunggah Andi Arief, Polisi Buru Penyebarnya

Lalu menambah sewa lima jam lagi.

Setelah 10 jam tidak juga check out, petugas hotel memeriksa kamar nomor 81, dan melihat Nurhidayati sudah meninggal.

Menurut Warsem, Nurhidayati menemui Salim di hotel untuk membayar utang, tidak untuk menginap.

Hal itu disampaikan Nurhidayati kepada Warsem lewat telepon pada Minggu pagi.

"Jadi ceritanya, anak saya utang Rp 10 juta sama Salim. Sudah dibayar Rp 5 juta. Waktu ke hotel itu, anak saya janjian ketemuan di sana untuk melunasi sisa utangnya yang masih Rp 5 juta lagi," papar Warsem.

Setelah melunasi utangnya, Nurhidayati mau menegaskan berakhirnya hubungan mereka dan meminta Salim untuk tak lagi menemui Nurhidayati.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved