Gunung Anak Krakatau Ternyata Menyimpan Keunikan, Awannya Terputus, Kawah Pun Menghilang

Kushendratno menjelaskan keunikan ini ada visual yang cukup indah dari Krakatau,hilangnya kawah.

Editor: hendri dede
(Intisari)
Gunung Anak Krakatau meletus sebayak 49 kali sepanjang Jumat (3/8/2018) pagi 

Ketua Tim Tanggap Darurat di Pos Pantau Gunung Anak Krakatau, Kushendratno mengaku mendapatkan pengalaman yang cukup berkesan selama bertugas memantau aktivitas vulkanik Anak Krakatau.

Selama 12 tahun bekerja di Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, baru kali ini diminta untuk memantau gunung yang menurutnya memiliki keunikan tersendiri.

"Dari seluruh gunung berapi di Indonesia, ini paling unik menurut saya," jelas Kushendratno saat berbincang dengan Tribunnews.com di Pos Pantau Anak Krakatau, Carita, Banten, Sabtu (29/12/2018).

Jelas dia, selama bertugas untuk melakukan pemantauan di berbagai gunung berapi di Indonesia, hanya Gunung Anak Krakatau yang dipantau dari jarak yang sangat jauh.

Gunung Anak Krakatau
Gunung Anak Krakatau (BNPB)

Setidaknya, beberapa gunung yang masih aktif, jarak pantau hanya 10 kilometer dari pos pantau. Sementara di Anak Krakatau, pemantauan berjarak 42 kilometer.

"Jadi, baru gunung ini juga yang bisa membuat kita tidak bisa menyeberang dari satu pulau ke pulau lain. he-he-he," ucapnya seraya tertawa kecil.

Baca: Ketika Mantan Ajudan Loyalnya Meninggal, Terungkap! Kata-kata Terakhir ini yang Diucapkan Soeharto

Baca: Cerita Orang Dalam Istana yang Sebut Hal Gaib dari Soeharto Hingga Benda Pusaka yang Sangat Keramat

Baca: VIDEO: Hasil Laga Liverpool vs Arsenal, Hujan Gol Terjadi di Anfield Stadium, Firmino Cetak Hattrick

Baca: The Champawat Tiger, Harimau Keji Pembunuh 400 Orang Dalam 4 Tahun yang Mati Ditangan Sosok ini

Apakah selama bertugas di Gunung Anak Krakatau, ada kesulitan yang dirasakan Kushendratno?

"Kami didukung alat-alat untuk merekam gempa. Jadi, aktivitas gunung, bisa kami lihat juga dari rekaman yang setiap saat terus berjalan. Kami juga bisa melihat pemantauan langsung meski jauh. Ini susah sebenarnya, tapi Alhamdulillah dia (Gunung Anak Krakatau) kalau aktif itu meletus, jadi kelihatan," jelasnya.

Kushendratno pun menjawab pertanyaan soal karakter pembeda dari Anak Krakatau dengan gunung berapi lainnya sepengetahuan bapak?

"Letusan tipe Sutseyan ini yang paling baru, gunung yang memiliki kawah yang berada dekat dengan air laut, sehingga yang memicu bukan hanya magma yang di dalam kawah, tetapi juga air laut, ini baru menurut saya. Hanya di Gunung Krakatau juga yang kita punya visual bagus saat meletus," jelasnya lagi.

Karena keunikan inilah, pihaknya terus melakukan pengamatan selama 24 jam tanpa henti.

Kushendratn mengatakan dirinya dibantu tiga orang pengamat gunung bergantian.

"Saya juga biasa tidur jam 12 malam, minimal itu jam 11 malam. Kemarin ini lagi sibuk-sibuknya, saya bisa tidur jam 2 pagi. He-he-he. Jadi, kalau jam 12 malam itu, aktivitas di sini masih ramai lah," pungkasnya.(*)

Baca: Modal Jampi-jampi Agar Kebal Peluru, Mbah Suro Simpatisan PKI ini Tetap Takluk di Tangan Kopassus

Baca: Melihat Peruntungan di Ramalan Zodiak Minggu (30/12/2018), Gemini Terlalu Semangat, Virgo Emosional

Baca: Video Live Streaming Liverpool vs Arsenal Sesaat Lagi! Rekor Tak Terkalahkan The Reds Terpatahkan?

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved