Bukan Veronica Tan! Bocoran Dari Adik BTP, Perempuan Ini yang Ingin Dikunjungi Ahok Saat Bebas
Adik Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Fifi Lety Tjahaja Purnama, buka-bukaan soal kabar bebasnya Ahok pada Januari 2019 mendatang.
TRIBUNJAMBI.COM - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok bakal bebas dari penjara pada 24 Januari 2018.
Adik Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Fifi Lety Tjahaja Purnama, buka-bukaan soal kabar bebasnya Ahok pada Januari 2019 mendatang.
Sang adik membenarkan kabar tersebut.
Ia pun menjawab dengan pasti tentang kabar terkait bebasnya Ahok jika mendapat remisi Natal.
Kepastian Ahok bebas pada 24 Januari 2019, diumumkan adik kandungnya, Fifi Indra Lety, melalui akun Instagram pribadinya.
Adik mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun meminta doa kepada seluruh pendukung Ahok.
Berikut kalimat yang tertulis:
"I've read the final chapter
God wins
Hallelujah... Praise the Lord!"
Berikut ini klarifikasi yang dituliskan oleh Fifi:
"Sejak kemarin sampai sore ini kembali byk pertanyaan dari teman2 Wartawan
dan org2 Yg care soal berita
#Ahok bebas murni 24 Januari?
Iya...Ini memang hitungan resmi setelah dapat remisi natal 25 December ini.
Kita doa kan saja ya semua Yg terbaik,
pada akhirnya kita semua anak bangsa
punya hak dan kewajiban Yg sama
utk bisa memberikan Yg terbaik utk Indonesia
#forlovingindonesia dengan cara kita masing2
#neverlookback #romans8v28," tulis adik Ahok, Fifi.
Fifi Lety Indra pun meminta semua pihak mendoakan yang terbaik untuk mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Namun, dalam keterangan postingannya itu, Fifi Lety Indra tak merinci hal yang akan dilakukan Ahok setelah bebas nanti.
"Kita doakan saja ya semua yg terbaik, pada akhirnya kita semua anak bangsa punya hak dan kewajiban Yg sama utk bisa memberikan Yg terbaik utk Indonesia ???????? #forlovingindonesia dengan cara kita masing2 ?????????????? #neverlookback#romans8v28," tulis Fifi Lety Indra.
Meski begitu banyak yang masih belum percaya Ahok bakal bebas dari penjara pada 24 Januari 2019 mendatang.
Baca: 20 Tahun Bangun Kerajaan Bisnis Bersama Veronica Tan Lalu Cerai, Ahok Kini Jadi Duda Kaya Raya
Baca: Bikin Kejutan Saat Bebas, Ahok Diprediksi Malah Tambah Kaya Dipenjara, Berikut 7 Pabrik Uang BTP
Beberapa diantaranya menyebutkan kabar Ahok Bebas 24 Januari 2019 merupakan hoaks.
Namun hal tersebut langsung disanggah oleh Fifi.
Fifi yang tak terima bebasnya Ahok pada 24 Januari 2019 disebut hoaks mengungkapkannya di akun instagramnya.
"Masih saja ada Yg tdk percaya dan bilang ini Hoax.
Buat semua Yg kangen dan sayang #ahok memang benar Tgl 24 January #Ahok uda bebas murni. (remisi natal Di ambil kok, jadi uda pasti itu berita hoax Kalau ahok menolak remisi natal)." tulis Fifi.
Bahkan Fifi juga membocorkan rencana Ahok atau BTP dua hari setelah bebas.
Fifi mengatakan usai bebas pada 24 Januari 2019, dua hari kemudian yakni pada tanggal 26 Januari 2019, Ahok bakal menghadiri sebuah acara televisi.
Kabar tersebut disampaikan Fifi melalui unggahan Instagramnya.
"Berita Di Metrotv, soal wawancara #btp juga Benar banget. Silakan pada nonton aja ya. Trima kasih uda pada tanya2 artinya Masih care Gbu all doakan Yg terbaik all the best
Ps: Soal undangan bisa hubungi team btp Di @basukibtp.
Ehm Yg Soal pribadi Silakan tanya sendiri ke koko Ahok, kan bentar lagi beliau bebas #ahoklovers #ahokshow #basukibtp" tulisnya.
Diberitakan sebelumnya, Ahok diperkirakan segera bebas pada awal tahun 2019.
Ahok sudah ditahan sejak 9 Mei 2017 atas kasus penistaan agama.
"Jika diperhitungkan sejak tanggal penahanan 9 Mei 2017, maka (Ahok) diperkirakan akan bebas pada bulan Januari 2019," ujar Kepala Bagian Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, Ade Kusmanto, dikutip dari Kompas.com.
Ahok diusulkan mendapat remisi natal.
Remisi yang didapat yakni satu bulan.
Hal ini dipertimbangkan karena masa tahanannya sudah lebih dari enam bulan.
Baca: Ini Komentar Veronica Tan Usai Nonton Film A Man Called Ahok Bareng Anaknya
Baca: Beredar Hoax Malam Tahun Baru Gempa & Tsunami di Seluruh Indonesia, Ini Info BMKG Aslinya
Baca: Dian Pramana Poetra Musisi Legendaris 80-an Itu Kini Terbaring Lemah, Deddy Dhukun Ungkap Kondisinya
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga dianggap berkelakuan baik.
Ia juga tidak sedang menjalani hukuman disiplin dalam enam bulan terakhir.
Pemotongan masa tahanan pada Natal 2018 merupakan remisi ketiga yang diperoleh Ahok.
Ahok sebelumnya pernah mendapat remisi Natal 2017 selama 15 hari dan remisi pada 17 Agustus 2018 selama dua bulan.
Dengan demikian, total remisi yang diperoleh Ahok yakni 3 bulan 15 hari.
Dengan total remisi itulah, Ahok diperkirakan akan bebas pada 24 Januari 2019.
Sosok yang Pertama Ingin Dikunjungi Ahok
Siapa sosok yang pertama kali ingin dikunjungi Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat bebas nanti akhirnya terungap.
Sosok yang pertama kali ingin dikunjungi Ahok yakni Merry Roeslani Hoegeng, istri dari mantan Kepala Kepolisian RI Jenderal Hoegeng Imam Santoso.
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menuliskan surat untuk Merry Roeslani Hoegeng, dari Rutan Mako Brimob, Depok, Jawa Barat, Minggu (16/12/2018).
Surat tersebut diunggah adik kandung Ahok, Fifi Lety Indra, melalui fitur instagram story di akun instagram-nya, @fifiletytjahajapurnama, Rabu (19/12/2018).\

Dalam surat itu, Ahok menyebut akan mengunjungi Merry setelah dia bebas dari penjara.
Ahok juga mendoakan Merry agar cepat sembuh.
"Yth Ibu Meri Hoegeng. Cepat sembuh ya bu. Saya sudah jadwalkan untuk mengunjungi ibu di rumah ketika sudah bebas," tulis Ahok dalam surat itu.
Melalui surat yang ditulis tangan, Ahok juga menginformasikan kepada Merry bahwa dia akan bebas pada 24 Januari 2019.
"Saya segera bebas di 24 Januari 2019. Tuhan dan juga kami semua sayang sama ibu. Salam dari Mako Brimob," tulis Ahok.
Di akhir surat itu, Ahok membubuhkan tanda tangan dan menulis inisial namanya, BTP, serta tanggal saat surat ditulis.
Adapun, Ahok divonis hukuman dua tahun penjara atas kasus dugaan penodaan agama.
Ahok langsung ditahan sejak vonis dibacakan pada 9 Mei 2017. Ahok kini ditahan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.
Kepala Bagian Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Ade Kusmanto mengatakan, Ahok diusulkan mendapatkan remisi satu bulan pada hari raya Natal 2018.
Pemotongan masa tahanan pada Natal 2018 merupakan remisi ketiga yang diperoleh Ahok.

Ahok sebelumnya pernah mendapat remisi Natal 2017 selama 15 hari dan remisi pada 17 Agustus 2018 selama dua bulan.
Dengan demikian, total remisi yang diperoleh Ahok yakni 3 bulan 15 hari. Dengan total remisi itulah, Ahok diperkirakan akan bebas pada 24 Januari 2019.
Keluarga mantan Kapolri Hoegeng Iman Santosa pernah menyatakan dukungannya untuk kepemimpinan Basuki Tjahja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat.
Salah satu cucu Hoegeng, Rama Hoegeng menyampaikan dukungan keluarganya melalui sepucuk surat.
"Keluarga mendorong pak Ahok-Djarot terus menyebarkan benih-benih kejujuran kepada warga Jakarta," kata Rama di Rumah Lembang, Jakarta Pusat, akhir tahun 2016 silam.
Baca: Kelompok Kriminal Bersenjata Papua Mengira TNI Pakai Bom Fostor, Ternyata Amunisi Standar
Baca: Kisah Polwan Menikah Live Streaming, Tangis Briptu Nova Tumpah Tonton Ijab Kabul, Nasibnya Kini
Surat dukungan tersebut ditulis langsung oleh istri Hoegeng, Merry Roeslani.
Tak hanya surat, Merry, melalui cucunya menghantarkan sebuah buku untuk dibaca Ahok dan jadi bahan pegangan.
"Eyang nulis sendiri dan enggak ada di toko buku. Buku pertama ditandatangani Eyang. Jadi, buku ini diberikan kepada orang spesial yang menurut Eyang layak. Itu mengenai perjalanan hidup beliau," jelas Rama.
Tak hanya Merry, anak-anak Hoegeng yaitu Reni Soerjanti, Aditya Soetanto, dan Sri Pamujining Rahayu juga memeberikan buku ke Ahok.

Buku tersebut ditulis mantan Sekretaris Hoegeng saat menjabat Menteri Sekretaris Negara.
"Buku kedua ini dari kami anak dan cucunya. Dan diserahkan bude Renny ke pak Ahok tadi. Ayah saya tadinya mau ikut, tetapi batal ikut karena ada urusan di kantor,” tuturnya.
Mendengar dukungan itu, Ahok mengaku senang.
Ahok sempat bercerita soal kepribadian Kapolri Hoegeng yang sangat sederhana dan jujur.
Ahok pun terinspirasi dengan kepribadian Hoegeng.
“Di Indonesia hanya ada 2 orang polisi yang jujur, satu mantan Kapolri Hoegeng dan satunya lagi polisi tidur. Ini sindiran yang sangat tajam. Kita ingin ada Hoegeng-Hoegeng baru di Kepolisian dan di negara kita,” kata Ahok. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lewat Surat, Ahok Sampaikan Akan Kunjungi Istri Hoegeng Setelah Bebas."
Polisi Paling Jujur
Banyak kisah heroik menumpas kejahatan di Indonesia, seperti kisah Kopassus dan yang lainnya.
Namun, di antara berbagai kisah heroik polisi menumpas kejahatan, ada satu kisah yang bisa jadi menggetarkan hati Anda.
Kisah ini muncul di balik mendiang perwira tinggi polisi, Jenderal Hoegeng.

Jenderal Hoegeng adalah aparat penegak hukum yang menjabat sebagai Kapolri sejak 9 Mei 1968.
Namun, saat duduk di puncak kariernya, Jenderal Hoegeng justru harus menelan pahitnya kenyataan.
Jabatan Jenderal Hoegeng tiba-tiba dicopot Presiden Soeharto pada 2 Oktober 1971.
Dilansir Tribunjabar.id dari Kompas.com, sebelumnya, Jenderal Hoegeng sempat ditawari menjadi duta besar Swedia dan Belgia.
Namun, tawaran itu ia tolak mentah-mentah.
Jenderal Hoegeng bersikukuh ingin mengabdikan dirinya di tanah air.
Namun, fakta berkata lain.
Usianya yang masih 49 tahun harus digantikan senior yang berusia empat tahun lebih tua, Jenderal Moh Hasan.
Akhirnya, Jenderal Hoegeng terpaksa pensiun dini pada usia yang masih produktif.
Mencuat pertanyaan banyak pihak mengapa Jenderal Hoegeng pensiun dini.
Ternyata, sebelum dipensiunkan dini oleh Presiden Soeharto, Jenderal Hoegeng rupanya tengah mengusut tuntas kasus pemerkosaan.
Berita Unik dan Menarik Ikuti Fans Page Tribun Jambi
Kasus pemerkosaan ini dikenal sebagai kasus Sum Kuning.
Kasus pemerkosaan ini menimpa seorang gadis berusia 18 tahun, Sumarijem.
Melansir dari Intisari, Sumarijem adalah seorang penjual telur.
Pada 21 September 1970, Sum diseret oleh sejumlah pria tak dikenal.
Ia dimasukan ke dalam mobil, kemudian dibius.
Ia lalu diperkosa di kawasan Klaten secara bergilir oleh sejumlah pria tak dikenal itu.
Puas melampiaskan hasratnya, sejumlah pria tak dikenal tersebut lengsung menelantarkan Sum di pinggir jalan.
Sum tak mau tinggal diam, ia lantas melaporkan kejadian itu pada pihak kepolisian.
Dengan dalih mencari keadilan.
Namun, Sum justru balik diserang pihak berkuasa.
Ia malah dijadikan tersangka atas tuduhan laporan palsu.
Sum bahkan dituding sebagai anggota Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani).
Ia dituntut tiga bulan penjara dan satu tahun masa percobaan.
Namun, majelis hakim menolak tuntutan itu karena tak terbukti membuat laporan palsu.
Akhirnya, Sum pun dibebaskan dari hukuman.
Namun, polisi justru menunjukkan sosok yang disebut orang yang telah memerkosa Sum.
Ia bernama Trimo, seorang penjual baso. Namun, Trimo justru mengelak semua tuduhan tersebut.
Kemudian, terkuak pula fakta lain dari hasil putusan sidang.
Rupanya, Sum mengalami hal memilukan di dalam tahanan.
Sambil dianiaya, Sum dipaksa mengakui pelakunya adalah Trimo.
Tidak hanya Sum yang dianiaya, Trimo pun mengalami hal yang sama saat diperiksa polisi.
Melihat peliknya kasus ini, Jenderal Hoegeng pun turun tangan.
Setelah Sum bebas, Jenderal Hoegeng memerintahkan Komjen Suroso mencari orang yang mengetahui fakta dibalik pemerkosaan Sum.
Ia bahkan membentuk tim khusus yakni Tim Pemeriksa Sum Kuning.
“Kita tidak gentar menghadapi orang-orang gede siapa pun. Kita hanya takut kepada Tuhan Yang Maha Esa. Jadi kalau salah tetap kita tindak,” ujar Jenderal Hoegeng, seperti dikutip Intisari.
Akibatnya, kasus ini semakin menjadi sorotan media massa.
Follow Instagram Tribun Jambi
Tersiar pula bahwa pelakunya adalah sejumlah sejumlah anak pejabat dan anak seorang Pahlawan Revolusi. Namun, mereka tetap membantah tuduhan tersebut.
Presiden Soeharto pun akhirnya ikut ambil langkah. Kasus ini dinilai guncangkan stabilitas nasional.
Akhirnya, ia memerintahkan penghentian kasus ini dan diserahkan ke tim pemeriksa Pusat Kopkamtib.
Kemudian, pada sidang lanjutan kasus Sum.
Polisi pun mengumpulkan 10 tersangka.
Namun, mereka bukanlah anak penjabat yang Sum tuduhkan.
Mereka bahkan membela diri dan menyebut siap mati demi menolak tuduhan itu.
Pada akhirnya, Jenderal Hoegeng pun tak bisa berkutik karena dipensiunkan dini.
Kariernya yang tiba-tiba merosot, membuat Jenderal Hoegeng mengembalikan semua barang yang dipakai saat menjadi Kapolri.
Kemudian, ia pun langsung menghampiri sang ibu.
Momen ini dituliskan dalam buku Hoegeng: Polisi dan Menteri Teladan seperti yang dikutip Intisari.
"Saya tak punya pekerjaan lagi, Bu," kata Jenderal Hoegeng bersimpuh di depan ibunya.
Namun, ibunya tetap menenangkan sang anak.
"Kalau kamu jujur dalam melangkah, kami masih bisa makan hanya dengan nasi dan garam," kata sang ibu.
Akhirnya, Jenderal Hoegeng pun tak bisa lagi unjuk gigi memberantas kejahatan.
Ia bahkan harus hidup sengsara selama bertahun-tahun.
Melansir dari Kompas.com, putra Heogeng, Aditya Soetanto sempat blak-blakan bahwa ayahnya hanya menerima uang pensiun Rp 10 ribu setiap bulan.
Heogeng pun harus banting setir untuk menafkahi keluarganya.
Ia menjelma menjadi seorang pelukis dan menjual lukisannya.
Namun, hasil penjualan dari lukisan tak seberapa.
Ia bersama keluarganya harus mengalami masa yang sangat sulit.
Ia harus banting tulang karena tak memiliki aset mahal dan berharga.
Setelah bertahan 10 tahun, akhirnya ia mendapatkan penyesuaian uang pensiun menjadi Rp 1 juta, pada 2001.
Tiga tahun kemudian, ia meninggal karena sakit.(*)
Subscribe Youtube Tribun Jambi
Baca: Jalani Program Anak, Dewi Perssik Lakukan Gaya Spesial Ini Dengan Suami, Kadang Jadi Singa, Kucing
Baca: Cara Nekat Steve Emmanuel Bawa Kokain Pakai Pesawat Komersil dari Belanda, Lolos dari Detektor
Baca: Ramalan Peruntungan Shio Tikus 2019 Tahun Babi Tanah, Lengkap Asmara, Kesehatan, dan Keuangan