Tsunami Selat Sunda
Kejadian Alam yang Mendahului, Sebelum Tsunami Selat Sunda Menewaskan Ratusan Orang
Sebelum tsunami Selat Sunda terjadi, ada kejadian yang mendahului. Seperti apakah kejadian alam itu?
Hasil pengamatan menunjukkan tinggi gelombang masing-masing 0.9 meter di Serang pada pukul 21.27 WIB, 0,35 meter di Banten pada pukul 21.33 WIB, 0,36 meter di Kota Agung pada pukul 21.35 WIB, dan 0,28 meter pada pukul 21.53 WIB di Pelabuhan Panjang.
Jumlah korban
Jumlah korban tsunami Selat Sunda bertambah. Senin malam, jumlah korban tewas yang tercatat jadi 222 orang.
"Korban dan kerusakan akibat tsunami di Selat Sunda terus bertambah. Data sementara yang berhasil dihimpun Posko BNPB hingga Minggu 23/12/2018 pukul 16.00 WIB, tercatat 222 orang meninggal dunia, 843 orang luka-luka, dan 28 orang hilang," kata Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, (23/12/2018).
Jumlah itu kemungkinan terus bertambah. Sebelumnya, data korban tewas ada 168 orang, namun data terus diperbarui.
Update terbaru sebanyak 556 unit rumah rusak, 9 unit hotel rusak berat, 60 warung kuliner rusak, serta 350 kapal dan perahu rusak.
"Tidak ada korban warga negara asing. Semua warga Indonesia. Korban dan kerusakan ini meliputi di 4 kabupaten terdampak, yaitu di Kabupaten Pandeglang, Serang, Lampung Selatan, dan Tanggamus," ujar Sutopo.
Dugaan penyebab
Apa sebenarnya yang menyebabkan tsunami Selat Sunda pada Sabtu (22/12/2018) sekira pukul 21.27 WIB. Mengapa tak didahului gempa?
Akibat tsunami Selat Sunda, 222 orang tewas, termasuk pemain bass Seventeen dan istri komedian Ade Jigo.
Pemicu tsunami Selat Sunda ini meninggalkan teka-teki.
Dalam konferensi pers pada Minggu (23/12/2018) dinihari, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menduga Anak Krakatau sebagai pemicu tsunami Banten.

Dugaan itu dikeluarkan sebab berdasarkan pendataan, tak ada gempa di sekitar Selat Sunda yang bisa menyebabkan tsunami.
Dakwaan diperkuat oleh bukti bahwa Anak Krakatau bererupsi 4 kali kemarin, terakhir pada 21.03 WIB atau 24 menit sebelum tsunami menerjang wilayah Serang.
Namun tudingan pada Anak Krakatau itu memicu perdebatan.