Berkomplot dengan Wanita Selingkuhannya, Sujari Tega Bunuh Istrinya: Mengejutkan, Ini Motifnya
TRIBUNJAMBI.COM - Kasus pembunuhan seorang ibu rumah tangga bernama Sujiati yang diinisiasi suaminya
Penulis: Heri Prihartono | Editor: ridwan
TRIBUNJAMBI.COM - Kasus pembunuhan seorang ibu rumah tangga bernama Sujiati yang diinisiasi suaminya berserta selingkuhannya telah diputus 16 tahun penjara.
Hal ini tak lepas dari permintaan keluarga mereka yang menyatakan jika para terdakwa adalah tulang punggung keluarga.
" Jadi di sana ada perdamaian yang dihadiri anak dari terdakwa dan diputus 16 tahun penjara," ujar Kasi Pidum Kejaksaan Negeri Tebo Haryo Nugroho.
Dijelaskannya pasca mengajukan vonis tersebut pihak jaksa penuntut umum tak mengajukan langkah hukum selanjutnya dalam arti menerima putusan hakim.
Baca: Ratusan Rumah Warga Dusun Simpang Tigo, Desa Seponjen Terendam Banjir, Buruh Air Bersih
Baca: Satreskrim Polres Muarojambi Tangkap Lima Orang Kedapatan Bawa Minyak Ilegal
"Iya sudah kita eksekusi dan tidak ada langkah hukum lagi," jelasnya.
Dalam kasus ditembaknya Sujiati yang tak lain adalah istri dari Sujari tak lepas dari perselingkuhan Sujari dan Rohimi.
Sujari mengajak Rohimi menikah seandainya istrinya Sujiati sudah meninggal
Sujari meminta Syaiful saudara Rohimi mencari orang pintar untuk mengguna-guna istrinya
Baca: Ini 4 Korban Tewas dari Kalangan Selebriti Akibat Tsunami Banten Semalam, Band Seventeen Berduka
Sujari nekad menghabisi istrinya karena tak kuat selalu dimarah dan dipukul pakai gagang sapu
Namun ternyata rencana halus Sujari berubah menjadi aksi nyata dengan pembunuhan secara langsung karena ia tak sabar.
Bukan guna - guna yang menjadi penyebab kematian Sujiati, namun tembakan yang dilakukan Ragil rekan Syaiful.
Syaiful lah yang meminta Ragil melakukan penembakan terhadap Sujiati atas perintah Sujari.
Baca: Kecelakaan Tergulingnya Bis Family Raya di Tebo, Sopir Pengganti Masih Diperiksa, Ini Statusnya
Dalam kasus tersebut juga disebutkan jika Sujiati terkena tembakan hingga meninggal dunia dari jarak dekat.
Kasus ini sempat menghebohkan warga Lubuk Mandarsah Kecamatan Tengah Ilir beberapa waktu lalu.
Peristiwa itu terjadi Kamis (12/4), sekira pukul 23.00. Sujiati (37), warga Lubuk Madrasah, Kecamatan Tengah Ilir, Kabupaten Tebo, ditembak hingga tewas.
Baca: Bencana Sering Dikaitkan dengan Azab Tuhan, Mahfud MD: Tsunami adalah Sunnatullah Bekerjanya Alam
Saat itu, suaminya yang berinisial Sujari sedang menghadiri pesta pernikahan di Pademan, yang berjarak sekitar 5 kilometer dari rumah korban. Sementara itu, Sujiati dan istrinya berada di rumah.
Awal kejadian, malam itu pelaku yang awal kejadian disangka kawanan perampok masuk ke rumah korban melalui pintu belakang. Kemudian, pelaku langsung menuju kamar.
Aksi pelaku ini terlihat anak Sujiati, Reni Septiani (14).
Sambil berteriak, anak korban berlari keluar rumah untuk meminta bantuan tetangga.
Saat itu juga, terdengar suara letusan sebanyak dua kali. Diduga, letusan itu bersumber dari suara tembakan dari pelaku yang mengenai kepala dan dada korban.
Suami sadis
Beberapa waktu kemudian, otak di balik kasus pembunuhan Sujiati terungkap.
Baca: VIDEO BREAKING NEWS: Korban Meninggal Tsunami Banten dan Lampung Capai 62 Orang
Ternyata otaknya, tak lain dan tak bukan adalah suami Sujiati yakni Sujari. Dia berkomplot dengan dua orang suruhan, RM dan SI, serta RO yang merupakan wanita selingkuhannya.
Harta dan wanita
Saat diamaknkan polisi pelaku mengaku sengaja menembak Sujiati karena mendapat iming-iming bayaran Rp 1 juta dan perhiasan Sujiati.
Baca: 4 Hari Hanyut di Sungai Batang Merangin, Jasad Hendri Gunawan Ditemukan 25 Km Dari Tempat Dia Hilang
Baca: Info Terbaru Bencana Tsunami Banten dan Lampung, BNPB: 168 Meninggal, 745 Luka-luka, 30 Hilang
Baca: 4 Hari Hanyut di Sungai Batang Merangin, Jasad Hendri Gunawan Ditemukan 25 Km Dari Tempat Dia Hilang
Namun setelah menembak, Sujiati dia langsung melarikan diri hingga Mandiangin, Kabupaten Sarolangun.
Penangkapan RM, SI dan RO di lokasi berbeda pada Selasa (17/4) siang. Penangkapan itu merupakan pengembangan dari penangkapan Sujari yang diamankan lebih dulu pada Senin (16/4).