Ini Hukuman Untuk Prajurit Kopassus yang Gagal Dalam Tugas, 'Lebih Takut Pelatih Dibanding Setan'

Prajurit yang gagal bakal ditempa, dilatih lebih keras lagi kemudian ditugaskan kembali ke medan perang.Kalau gagal lagi?

Editor: bandot
Intisari
Pelolosan dan Kamp Tawanan, salah satu materi latihan siswa Komando TNI yang paling berat 

Hukuman Ini yang Menanti Saat Prajurit Kopassus Gagal Dalam Tugas, 'Lebih Takut Pelatih Dibanding Setan'

TRIBUNJAMBI.COM - Komando Pasukan Khusus (Kopassus) siapa yang tak kenal dengan pasukan elite TNI Angkatan Darat ini.

Kemampuan dan reputasi keberhasilan mereka di dalam setiap misi membuat Kopassus masuk ke dalam jajaran pasukan elite dunia.

Sebagai kesatuan khusus yang ditugaskan untuk merebut, menguasai atau menghancurkan sasaran strategis (bukan taktis) Korps Baret Merah selalu menjadi pilihan pertama.

Tak pelak setiap calon atau anggota Korps Baret Merah harus mempunyai kemampuan di atas rata-rata dari tentara reguler.

Saat melaksanakan operasi baik militer maupun non militer prajurit Kopassus dituntut harus berhasil, dan tak boleh gagal.

Lalu apa yang terjadi kepada prajurit yang ternyata gagal saat menjalankan tugas mereka?

Baca: KKB Egianus Kogeya Terdesak,Media Australia Koar-koar Sebut TNI Pakai Senjata Kimia,Dijawab Wiranto

Baca: Kumpulan Kisah Heroik Kopassus yang Bikin Tercengang, Pengorbanan Hidup Mati untuk Tanah Air

Baca: Kisah Lucu Kopassus - Terbang Tak Pernah Mendarat hingga Pelatih Lebih Menakutkan daripada Setan

Nah, ada cerita menarik dari salah seorang anggota Kopassus yang dianggap gagal dalam menjalankan tugasnya.

Pelda Suwito, seorang prajurit Kopassus menceritakan bagaimana dulu para pelatih menempanya sangat keras.

Usai dikukuhkan menjadi prajurit komando bukan berarti Suwito dkk bisa berleha-leha layaknya mahasiswa habis wisuda.

Mereka langsung diterjunkan ke medan perang di Timor Timur kala itu.

Anggota Kopassus TNI AD meneriakkan yel-yel usai peringatan HUT TNI ke-67 di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Jumat (5/10/2012). Peringatan HUT TNI tersebut bertema Dilandasi Profesionalisme, Semangat Juang dan Soliditas TNI Bersama Segenap Komponen Bangsa Siap Menjaga Kedaulatan dan Keutuhan Wilayah NKRI. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Anggota Kopassus TNI AD meneriakkan yel-yel usai peringatan HUT TNI ke-67 di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Jumat (5/10/2012). Peringatan HUT TNI tersebut bertema Dilandasi Profesionalisme, Semangat Juang dan Soliditas TNI Bersama Segenap Komponen Bangsa Siap Menjaga Kedaulatan dan Keutuhan Wilayah NKRI. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Jika gagal dalam menjalankan tugas maka hukuman menanti mereka sekembalinya ke basis kesatuan.

"Pengalaman saya jika tugas perang Timor Timur dan tidak berhasil mendapatkan senjata musuh, sudah pasti tidurnya di kandang sapi!" kata Pelda Suwito.

Saat itu di Grup 2 Kopassus di Kartasura, banyak sapi.

Prajurit yang gagal akan ditidurkan bersama sapi.

Bukan hanya itu saja.

Baca: BREAKING NEWS: Final Bupati Cup Ricuh, Plt Gubernur Jambi Nyaris Jadi Korban

Baca: Final Bupati Cup Ricuh, Pemain Diduga Pancing Keributan, Bupati Turun: Jangan Bikin Malu

Baca: Setelah Pensiun dari Ratu Film Dewasa, Maria Ozawa Menekuni Bisnis Ini

Baca: Truk Tangki Melaju Kencang, Terobos Trotoar & Terbalik, Nyaris Lindas Motor, Solar Tumpah ke Jalan

Prajurit yang gagal bakal ditempa, dilatih lebih keras lagi kemudian ditugaskan kembali ke medan perang.

Kalau gagal lagi? ya tidur bersama sapi lagi.

"Dilatih lagi tiga bulan, diberangkatkan lagi enam bulan. Kalo gagal lagi, tidur sama sapi lagi," kata Pelda Suwito.

Pelatih lebih menakutkan dari pada setan sekalipun

Seperti diungkapkan oleh Pelda Suwito di atas.

Pelatih akan menempa siswa komando sangat keras dan tak pandang bulu.

Bayangkan saja, saban hari fisik dan mental siswa digojlok sampai benar-benar habis.

Ilustrasi: Geladi bersih HUT Ke-70 Tentara Nasional Indonesia di Dermaga Indah Kiat, Cilegon, Banten, Sabtu (3/10/2015).(KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO)
Ilustrasi: Geladi bersih HUT Ke-70 Tentara Nasional Indonesia di Dermaga Indah Kiat, Cilegon, Banten, Sabtu (3/10/2015).(KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO) (KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO)

Mereka disuruh latihan di gunung, hutan, rawa, terjun payung hingga di laut.

Stress, lapar, lelah ditambah 'siksaan' dari para pelatih menjadi teman akrab sehari-hari siswa komando.

Makanya mereka punya anggapan lebih takut dengan para pelatih bertopi merah dari pada setan sekalipun.

"Kami tidak takut setan, lebih takut pelatih," menjadi semacam semboyan tak resmi para siswa komando Kopassus ketika digembleng di Pusdikpassus.

Baca: Raja Intel Kopassus Serbu Pemberontak Cuma Modal Otak Cerdas, Benny Tak Tergoda Peti Harta

Baca: Karena Aksi Kopassus Gigit Kepala Ular Sampai Putus, Netizen Amerika Sampai Kagum & Terheran-heran

Baca: Kisah Lucu Kopassus - Terbang Tak Pernah Mendarat hingga Pelatih Lebih Menakutkan daripada Setan

Baca: KKB Egianus Kogeya Terdesak,Media Australia Koar-koar Sebut TNI Pakai Senjata Kimia,Dijawab Wiranto

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved