Perusahaan Hong Kong Resmi Kuasai Blok South Jambi B dari ConocoPhilips, Ini Nilai Investasi
Total investasi dari ke 32 WK migas tersebut mencapai sekitar USD 2,1 miliar atau setara Rp 31 T.
Mengutip Kompas.com, perusahaan asal Hong Kong tersebut memenangkan lelang tahap II yang diumumkan akhir Oktober lalu.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar mengatakan, penandatanganan kali ini merupakan kontrak bagi hasil gross split ke-32.
Baca: Ramalan 12 Zodiak di Tahun 2019 - Asmara, Karir, Kesehatan dan Kondisi Keuangan
Baca: 7 Fakta Jelang Ahok Bebas, Mengapa Banyak Pihak Menunggu?
Baca: Skandal Cambridge Analytica - Amerika Serikat Gugat Facebook Karena Skandal Jual Beli Data
"Ini adalah suatu milestone yang baru di mana blok yang sudah beralih atau mulai kontraknya dengan gross split sudah berjumlah ke-32," ujar Arcandra di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (20/12/2018).
Eksplorasi wilayah kerja tersebut menggunakan studi G and G, seismik 2 dimensi sebesar 300 kilometer, seismik 3 dimensi sebesar 400 kilometer persegi, dan tiga sumur eksplorasi. Adapun total nilai WK tersebut sebesar 60 juta dollar AS.
Dengan adanya kontrak ini, pemerintah mendapat signature bonus alias bonus tandatangan sebesar 5 juta dollar AS.
"Bagi kami, kami harap apa yang dijanjikan lewat proposal mereka, komitmen kerjanya pasti bisa terlaksana sesuai harapan kita," kata Arcandra.
Baca: Dijuluki Kendaraan Off-Road Paling Tangguh, Ini Kemampuan dan Spesifikasi BJ80 SUV Asal China
Baca: Peristiwa Langka - Bersiap! Hujan Meteor Ursids Akan Terjadi Hari Ini 21 Desember 2018
Baca: Kabar Gembira! Ada Penerimaan CPNS 2019 Khusus Tenaga Kesehatan dan Pendidikan, Rilis BKN
Namun, jika kontaktor tak dapat memenuhinya, maka uang tersebut akan disetorkan ke pemerintah. Arcandra mengatakan, uang di komitmen kerja pasti sebenarnya sudah menjadi milik pemerintah yang digunakan untuk kegiatan eksplorasi.
"Ini diperbolehkan. Yang kota mau blok ini bisa menghasilkan migas sesuai yang diharapkan," kata Arcandra.
Kontrak komitmen kerja tersebut mulai efektif pada 26 Januari 2020. Blok South Jambi B memiliki cadangan minyak sekitar 0,6 juta barrel. Sementara perkiraan cadangan gasnya untuk P1 sebesar 270 tcf, P2 sebesar 439 tcf, dan P3 sekitar 823 tcf.
Blok tersebut memiliki split sebelum pajak sebesar 43 persen untuk minyak dan 48 persen untuk gas. South Jambi sudah cukup lama tak beroperasi, terakhir kali pada 2011. (*)