Aulia Tasman Meninggal Dunia

Prof Aulia Tasman Dilarikan dari Lapas, Hilang Kesadaran Pukul 16.30 WIB lalu Meninggal

Prof Aulia Tasman meninggal dunia pada usia 56 tahun di RSUD Raden Mattaher sekira pukul 18.30 WIB.

Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Duanto AS
TRIBUNJAMBI/HANIF BURHANI
Mantan Rektor Universitas Jambi, Aulia Tasman 

Prof Aulia Tasman meninggal dunia pada usia 56 tahun di RSUD Raden Mattaher sekira pukul 18.30 WIB.

Laporan Wartawan Tribunjambi.com, Mareza Sutan A J

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Innalillahi wa inna ilaihi rajiun.

Mantan rektor Universitas Jambi, Prof Aulia Tasman, meninggal dunia pada Selasa (18/12/2018) malam.

Informasi yang dihimpun Tribunjambi.com, Aulia Tasman meninggal dunia pada usia 56 tahun di RSUD Raden Mattaher sekira pukul 18.30 WIB.

Sebelumnya, Aulia Tasman sempat dilarikan dari Lapas Klas IIA Jambi ke rumah sakit karena mengalami sesak napas, sejak pukul 16.30 WIB.

Meninggalnya akademisi Jambi ini dikonfirmasi pihak Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Jambi.

Kepala Lapas Klas IIA Jambi, Yusran, mengatakan kronologi meninggalnya Aulia Tasman.

"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Telah meninggal dunia satu orang WBP Lapas Jambi dengan identitas, Prof Dr Drs H Aulia Tasman, MSc, PhD bin Suharjiun. Umur 56 tahun," tulis Yusran.

Baca Juga:

 Hasil Pertandingan Leicester Vs Manchester City, Tiket Semifinal Piala Liga setelah Adu Penalti

 Wiranto Tantang Prabowo Pertaruhkan Rumah, Pernyataan Indonesia akan Punah Jika Kalah Pemilu

 5 Kandidat Pelatih Baru Manchester United, Nama Zidane Masuk Daftar

 Legenda Danjen Kopassus, Moeng Meski Hanya Bawa Sebilah Pisau, Menang dalam Pertempuran

 Ramalan Gus Dur tentang Ahok jadi Presiden akan Terbukti? 6 Ramalan Lain Telah Terbukti

Aulia Tasman merupakan terpidana yang terjerat kasus korupsi, Undang-undang Nomor 20/2001. Dia dipidana selama delapan tahun dan subsider enam bulan, dengan tanggal bebas 30 Juli 2025 dengan nomor register: B1/ K/02/2018.

Kronologi meninggal dunia

Dalam kronologi yang disampaikan, Yusran menuturkan Aulia Tasman telah menderita penyakit diabetes melitus.

Namun, Aulia Tasman tidak begitu rutin berobat.

"Sebelumnya WBP tersebut sudah menderita penyakit diabetes melitus (kencing manis), tidak begitu rutin berobat, dan tidak pernah minta berobat ke RS," katanya.

Dalam kesehariannya, almarhum beraktivitas normal.

Sejak buka blok pagi, almarhum banyak beraktivitas di masjid dalam Lapas Jambi.

Rektor Universitas Jambi, Aulia Tasman
Mantan Rektor Universitas Jambi, Aulia Tasman (TRIBUNJAMBI/HANIF BURHANI)

Sekira pukul 13.00 WIB, setelah pulang Salat Zuhur, almarhum Aulia Tasman mengeluh lemas dan tampak pucat.

"Mendapat laporan, tamping klinik langsung bawa tandu ke blok, dan segera dibawa ke klinik untuk dilakukan tindakan pertolongan pertama dan ditangani langsung oleh dokter Lapas," jelasnya.

Dari hasil pemeriksaan dokter Lapas, diketahui tekanan darah 100/80 mmHg. Karena kondisi lemah, almarum langsung dirujuk ke RSUD Raden Mattaher Jambi.

Di IGD RSUD Raden Mattaher Jambi Prof Aulia segera mendapat penanganan.

 DETIK-DETIK Jalan Gubeng Ambles Sekira 20 Meter, Saksi Mata Kaget Lubang Besar

 Hasil Liga Inggris - Adu Pinalti, Manchester City Kalahkan Leicester & Amankan Tiket Babak Semifinal

"Dengan hasil pemeriksaan kadar gula darah 360 mg/dl. Terasa nyeri dada dan sesak napas," lanjutnya.

Aulia Tasman sempat melakukan pemeriksaan jantung dengan didampingi pihak keluarga. Namun, sekitar pukul 16.30 WIB, almarhum tiba-tiba kehilangan kesadaran.

"Keadaannya semakin lemah. Dan sekitar pukul 18.35 WIB dinyatakan meninggal dunia oleh Dokter IGD dengan diagnosa Stemi antero ekstensif luas, yaitu sumbatan total yang terjadi secara tiba-tiba dari pembuluh darah koroner, yang memberikan supply darah untuk otot jantung," terangnya.

Setelah dilakukan serah terima, jenazah dibawa ke rumah duka.

Prof Aulia Tasman mantan rektor Universitas Jambi (Unja) meninggal dunia pada Selasa (18/12/2018) malam.
Prof Aulia Tasman mantan rektor Universitas Jambi (Unja) meninggal dunia pada Selasa (18/12/2018) malam. (istimewa)

Pantauan Tribunjambi.com, jenazah tiba di rumah duka sekitar pukul 19.45 WIB di Buluran Kenali, Telanaipura.

Di rumah duka, keluarga dan orang-orang terdekat sempat membacakan yasin dan tahlil serta doa. Para pelayat memadati rumah hingga ke teras dan tepi jalan, meski hujan mengguyur sekitar rumah duka di Buluran Kenali, Telanaipura.

Jenazah kemudian dibawa ke Lempur untuk disemayamkan sekitar pukul 21.10 WIB.

Melayat Selasa malam

Meski rintik hujan turun, orang-orang tetap ramai melayat di rumah duka di di Jalan Dr Tazar, Buluran Kenali, Selasa (18/12/2018) malam.

Informasi yang diperoleh, jenazah akan disemayamkan di permakaman keluarga di Lempur, Kerinci.

Keluarga almarhum mengelilingi jenazah yang terbaring tenang. Dibacakanlah surah Yasin, tahlil, serta doa, bersama-sama. Terdengar hingga teras rumah.

Sementara itu, beberapa orang berpayung terus datang memadati rumah duka itu. Ada juga yang menerobos hujan, mencari teduh di bawah teras, demi melayat satu di antara tokoh akademisi di Jambi ini.

Setelah lafal-lafal doa ditutup, sebuah ambulans masuk ke halaman rumah duka. Pintu belakang terbuka, terangkat ke atas. Sebuah keranda digotong ke dalam, lalu kembali keluar dengan jenazah yang telah terbungkus kain kafan putih di atasnya.

"Jenazah akan dibawa ke Lempur, Kerinci," kata satu di antara pelayat di sana.

Kediaman almarhum Aulia Tasman dipenuhi dengan warga yang melayat. Jenzah mantan Rektor Unja itu akan disemayamkan ke Lempur, Kerinci.
Kediaman almarhum Aulia Tasman dipenuhi dengan warga yang melayat. Jenzah mantan Rektor Unja itu akan disemayamkan ke Lempur, Kerinci. (Tribunjambi/Mareza)

Lalu pintu belakang mobil ditutup. Suara sirene terdengar, seiring dengan menyalanya lampu oranye dan biru di atas ambulans. Sekitar pukul 21.10 WIB, mobil itu melaju, meninggalkan rumah duka yang masih dirundung air hujan dan air mata orang-orang yang ditinggalkan. Jenazah diberangkatkan menuju Lempur, Kerinci, dan rencananya akan disemayamkan pada Rabu (19/12/2018).

Air hujan sesekali mengenai tubuh, dingin terasa. Tribunjambi.com mencoba menelisik kisah mantan rektor Universitas Jambi (Unja) ini dari orang-orang terdekatnya.

Satu di antaranya Darsa, sahabat karibnya sejak kecil.

"Saya dengan beliau (Aulia Tasman) sudah sejak kecil kenal. Kami itu seumuran, cuma beda bulannya saja," kata dia, membuka cerita.

Diceritakannya, sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA), mereka mengenyam pendidikan yang sama.

 Ramalan Zodiak Rabu (19/12) - Peringatan Soal Emosi, Keuangan hingga Asmara

 Hasil Liga Italia - AC Milan Seri dengan Bologna, Akibatnya Selisih 19 Poin dari Juventus

Sejak dulu, kenangnya, almarhum merupakan sosok yang tekun.

"Beliau ini, kalau saya sebut, tekun. Beliau ini luar biasa rajin sejak dulu. Sejak kecil sudah rajin," terangnya.

Diceritakannya, jika siswa lain sibuk bermain, almarhum adalah orang yang sibuk belajar.

"Kalau jam istirahat itu, keluar mainlah bahasanya, yang lain sibuk main bola, dia jarang ikut. Dia sibuk belajar, baca buku, lihat bola dunia (globe, red)," kenangnya.

Menurutnya, sejak dulu Aulia Tasman telah memiliki cita-cita yang tinggi. Hal itu dia simpulkan dari gigihnya perjuangan almarhum sejak dulu.

"Cita-citanya tinggi, memang. Kalau di kelas itu, tidak pernah tergeser posisinya dari juara kelas. Hebat dia sejak dulu," dia menceritakan.
Maka dari itu, Darsa tidak heran jika Aulia Tasman menjadi sosok akademisi yang punya nama di Jambi.

"Tidak heran lagi, kalau dia jadi rektor, dia jadi tokoh akademisi. Tidak heran, karena memang sejak dulu sudah tampak dari ketekunan dia itu," tegasnya.

Dia juga menyampaikan permohonan maaf jika terdapat kesalahan yang pernah dilakukan almarhum.

"Kami juga mewakili keluarga, memohon maaf jika ada kesalahan atau kekhilafan dari beliau, baik yang disengaja, atau yang tidak. Kalaupun ada kesalahan dari yang lain, insya Allah beliau sudah maafkan," kata Darsa.

Kini, sang profesor telah mengembuskan napas terakhirnya. Namun, apa yang telah dia perbuat akan selalu diingat oleh orang-orang yang mengenalnya. Di rumah duka malam itu, orang-orang melepasnya pergi.

Selamat jalan Prof Aulia Tasman.

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

 Legenda Danjen Kopassus, Moeng Meski Hanya Bawa Sebilah Pisau, Menang dalam Pertempuran

 Suara Gemuruh Datang, Anak Indigo Meramal Kejadian Tahun 2019, Paparkan Hal yang Bikin Merinding

 Cewek Bule Ini Minta Naik Gaji kalau Disuruh Translate Bahasa Inggris Fadli Zon, Prabowo dan Jokowi

 Ramalan Gus Dur tentang Ahok jadi Presiden akan Terbukti? 6 Ramalan Lain Telah Terbukti

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved