VIDEO: Berani Tantang TNI! Panglima KKB di Papua, Egianus Kogeya Ternyata Gugup Saat Depan Kamera
VIDEO: Berani Tantang TNI! Panglima KKB di Papua, Egianus Kogeya Ternyata Gugup Saat Depan Kamera
"Data lengkap akan menyusul.
(Hening)
Poin yang kedua... Adalah boikot pilpres 2019.
Jadi, dengan tegas bahwa, saya sampaikan bahwa, Gubernur Papua, dan Gubernur Papua Barat, dan Bupati-bupati dan DPRD dan DPD, tidak boleh kasih suara, untuk pemilihan Presiden 2019.
Karena, rakyat saya diharuskan oleh Presiden sendiri," ujar Pimpinan Kodap III Ndugama Egianus Kogeya.
"Sambung e, sambung e, sambung bukan minta," ujar seseorang dibalik kamera seraya berbisik-bisik memandu Egianus Kogeya.
Pimpinan KKB yang berbicara terbata-bata itu, lalu melanjutkan pernyataannya.
"Dan saya bukan minta uang, bukan minta bangunan, bukan minta penembakan Kabupaten, bukan minta untuk bikin jalan, bukan minta segala macamnya.
Saya minta pengakuan dilepas oleh NKRI.
Saya bukan minta uang, bukan minta bangunan segala macamnya, tapi saya minta dilepas oleh NKRI, dipisah dari NKRI, Papua, mau dan harus merdeka," lanjut Egianus Kogeya dalam pernyatannya.
Kekejaman KKB terhadap Pekerja di Nduga

Selain Egianus Kogeya, rupanya ada pimpinan lain di KKB yang mengizinkan pembantaian terhadap sejumlah pekerja BUMN PT Istaka Karya.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo.
Dikutip dari Kompas.com, Kamis (13/12) meski demikian TNI-Polri sudah mengantongi identitas para pentolan KKB termasuk panglima tingginya.
Baca Juga:
Pemburu Kelabang: 60 Ekor Perhari Hingga Ekspor ke China untuk Ramuan Obat, Ungkap Cara Menangkapnya
Banyak Konsumsi Buah dan Sayuran, Bikin Mood Lebih Positif? Begini Penjelasannya
Review Film Aquaman: Penuh dengan Ragam Klise Ala Aksi Superhero, Seru dan Menegangkan
"Selain yang sudah di-publish di media, salah satu pelaku yang mengomandoi langsung di lapangan adalah EK. Di atasnya kita sudah berhasil mengidentifikasi panglima tertingginya juga," tutur Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (12/12).
