3 Anak-anak Meninggal Terendam di Mobil Camat Jangkat Timur, Mereka Santri Baru Pulang dari Ponpes
Tiga korban tewas yang merupakan penumpang mobil yang hanyut di Jalan AMD, Batanghari adalah anak-anak.
Penulis: Abdullah Usman | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA BULIAN - Tiga korban tewas yang merupakan penumpang mobil yang hanyut di Jalan AMD RT 10 Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Muara Bulian, Kabupaten Batanghari adalah anak-anak.
Mereka ternyata seorang santri dan dua santriwati Pondok Pesantren Assalam Sungai Lilin, yang hendak pulang ke rumah setelah memasuki masa liburan.
Ini diketahui dari komentar postingan Facebook Hasan Mabruri, di mana banjir ucapan duka cita di sana.
Hasan Mabruri: Terima kasih semua atas doa dan ucapan duka nya, itu semua anak keponakan sayo, mereka adalah santri/santriwati yang menuntut ilmu di Ponpes Assalam Sungai Lilin, rencananya mereka akan pulang kampung ke Jangkat karna libur, namun, sesampainya di Bulian Allah berkehendak lain.. Sekali lagi trima kasih atas doa dari semua
Hasan Mabruri mengunggah postingan di Facebook, hari ini:

Selamat jalan anak2ku (keponakan) Nisa, Hanny dan Aqnan.. Maaf bila dalam mengurus kepulangan kalian ke kampung halaman kami kurang maksimal, kami sayang dan kami kehilangan kalian, kalian syuhada fii sabilillah yang dalam perjalanan pulang menuntut ilmu dari pondok pesantren, kalian dipanggil dengan jalan yang dikehendaki Allah nak, Allah sayang kalian, kami rindu kalian nak..
Trima kasih kami sampaikan kepada sahabat Abud Siyantoni Aboet Oce (Anggota DPRD Batanghari), Sahabat Amir Hamzah Teratai (Kabid Damkar Batanghari) dan TIM SAR (Basarnas) atas bantuan evakuasi dan mengurus Almarhum/Almarhumah keponakan kami di RS Hamba Bulian sebelum kedatangan kami keluarga, dan semua pihak yang telah membantu, mohon doanya, semoga mereka husnul khotimah...
Kami kehilangan kalian nak
Semoga almarhum almarhumah ditempatkan di sisi-Nya.
Sang ibu histeris
Seorang perempuan terlihat histeris di Rumah Sakit Hamba, Muara Bulian, Rabu (12/12) petang. Mobil rombongan Camat Jangkat Timur Tenggelam.
Duduk bersama rombongannya, dia menangis menunjukkan wajah kesedihan.
Rombongan yang datang dari Kabupaten Merangin, baru saja tiba di Muara Bulian.
Perempuan yang menangis histeris tersebut merupakan ibu dari bocah yang meninggal dunia, akibat mobil yang ditumpangi terseret arus banjir dan hanyut di Jalan AMD RT 10 Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Muara Bulian, Kabupaten Batanghari.
Tiga anak penumpang mobil meninggal.
Kerabat korban berdatangan beberapa jam setelah lima orang dalam mobil strada (dobel gardan) yang hanyut kemarin sore itu berhasil dievakuasi.
Satu di antara lima orang itu adalah Camat Jangkat Timur, Kabupaten Merangin.
Bersama dia ada seorang remaja dan tiga orang anak di dalam mobil.
"Ya Allah Nak, kenapo jadi kayak ini. Biasonyo kau nelepon," ujar orang tua dari seorang korban meninggal yang histeris menangis di depan IGD RSUD Hamba.
BUKA BERITA CARA PEGANG PONSEL GAMBARKAN KEPRIBADIANMU:
Dia tak menyangka anaknya yang masih SD akan pergi secepat itu meninggalkan mereka, karena tenggelam.
Keluarga korban seakan masih tidak percaya dengan peristiwa yang dialami anggota keluarganya tersebut.
Peristiwa nahas yang menyebabkan tiga orang anak meninggal dunia itu terjadi saat mobil strada rombongan Sodri, Camat Jangkat Timur Kabupaten Merangin, berusaha memperpendek jarak tempuh.
Namun untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Tindakan itu berujung maut.
Mitsubishi strada warna hitam nomor polisi BH 8012 FZ yang dikendarai Sodri, melintasi Jalan AMD Muara Bulian yang merupakan jalan alternatif.
Mereka melintas dari tengah-tengah Kota Muara Bulian, untuk menghemat waktu tempuh.
Jalan AMD saat itu sedang terendam banjir akibat luapan sungai.
Pengemudi mobil itu memaksa menerobos jalan yang sedang terendam tersebut, Rabu (12/12) sekitar pukul 15.00.
Nahas, jalan berlobang, dan mobil sempat terperosok di dalam lubang yang tak terlihat akibat tergenang itu.
Tak lama kemudian, akibat derasnya arus banjir, mobil mulai hanyut. Ada lima orang di dalam mobil tersebut, yakni Sodri, Rohadi (15), Rohmatul Annisa (12), Afnan Fahrizi (11), dan Hani (11). Semuanya warga Kecamatan Jangkat, Kabupaten Merangin.
Informasi yang dihimpun Tribun, peristiwa itu berarawal ketika mobil melaju dari arah Jalan Jend Sudirman Muara Bulian melintasi Jalan AMD untuk bisa tembus ke Sridadi.
Saat berada di jalan yang penuh dengan genangan air, mobil tetap memaksa menerobos banjir tersebut.
Jadwal Liga Champions 2018/2019 - Undian 16 Besar hingga Final, Aturan Baru akan Diterapkan
Vespa vs Mobil Tangki, Lakalantas di KM 33 Desa Bukit Baling, Pengendara Vespa Meninggal Ditempat
Terungkap Sudah! Senjata Anggota KKB di Papua Dipasok dari Papua Nugini dan FIlipina
Nahasnya, jalan itu tidak hanya digenangi air, tetapi badan jalan juga dalam kondisi rusak parah.
Menurut warga, terdapat lobang besar sepanjang jalan di area tempat kejadian yang sedang tertutup genangan air setinggi sekitar dua meter.
Mobil strada itu sempat menghantam lubang yang tertutup genangan air.
Mobil oleng dan sempat mengapung, lalu hanyut.
"Awal saya sedang memperbaiki antena melihat mobil double cabil warna hitam melaju dari arah Desa Kilangan. Ketika di tengah genangan, mobil tesangkut dan tak lama terlihat mengapung dan hanyut ke arah kanan jalan," ujar Orwansyah, warga sekitar yang membantu menolong korban,
Lebih lanjut, dia mengatakan karena saat itu sendirian, dia berbalik arah mengambil rakit.
Warga lainnya yang sedang mencuci motor ikut membantu membuka pintu mobil.
“Penumpang yang gemuk duduk paling depan pertama kali diselamatkan. Sementara tiga penumpang yang di belakang masih anak-anak," terangnya.
Ia menyebut butuh waktu lama untuk bisa mengeluarkan lima orang itu dari dalam mobil, karena pintu mobil sulit dibuka.
Saat memberikan pertolongan bersama tiga warga lainnya dan beberapa bocah yang tengah main air di sekitar lokasi kejadian, para korban yang berhasil dikeluarkan, langsung dievakuasi ke atas rakit.
Hati-hati Ada Narkoba Jenis Baru, Ganja Cair! Tubuh akan Alami Efek Seperti Ini Bila Pakai
Apes, Pencuri Motor di Sarolangun Ini, Diringkus Polisi dalam Hitungan Jam, Setelah Sukses Beraksi
Ini Kata Polisi Soal Plastik yang Menutupi Tubuh Eril Dardak, Emil Nyesal Tak Sempat Bilang Ini
"Saat berada di rakit semua korban masih sadar, masih bereaksi dan bernapas," jelasnya.
Sebelum kejadian, warga dan anak-anak yang bermain di genangan banjir sekitar lokasi kejadian itu sudah menperingatkan agar pengendara tidak melintas.
Hanya saja, peringatan tersebut tidak diindahkan. Mobil tetap melaju menerobos genangan air.
"Kami sudah ngasih tahu jangan lewat. Jalan rusak dan airnya dalam, tapi mereka tetap lewat," ungkap beberapa anak yang sedang bermain di genangan air tersebut.
Berdasarkan keterangan pihak kepolisian, kecelakaan terjadi sekira pukul 15.00.
Kasat Lantas Polres Batanghari AKP Nafrizal mengatakan, diduga sebelum terjadi kecelakaan tunggal, mobil mitsubishi strada BH 8012 FZ melaju dari arah Tempino menuju Muara Bulian.
BUKA BERITA NYUTT NYUTT....ATASI SAKIT GIGI SEBELUM PERGI KE DOKTER GIGI
Sesampainya di Jalan AMD RT 10 Kelurahan Pasar Baru, kondisi jalan tergenang air.
"Mobil tersebut sudah diperingatkan warga agar tidak melintas di jalan itu namun pengemudi tidak menghiraukan. Kendaraan akhirnya terseret arus air dan tenggelam," ujar AKP Nafrizal.
Dia menyebut, akibat dari kejadian tersebut pengemudi tidak sadarkan diri, demikian juga Sodri tidak sadarkan diri.
Sementara itu, tiga penumpang lainnya meninggal dunia di tempat kejadian tak lama setelah berhasil dievakuasi warga dari dalam mobil. Diduga akibat terlalu lama hanyut.
Petugas BPBD Batanghari yang menyelamatakan mobil mengatakan sebelumnnya sopir sempat diperingati oleh anak-anak yang berenang di sekitar kejadian, tapi mobil tersebut terus berjalan.
"Jadi pas kita mau evakuasi tadi, kondisi ketiga korban meninggal yang masih anak-anak tersebut sudah dalam keadaan lemas, dan tidak bergerak lagi karena mobil sudah terendam air," ungkap Yansah, Petugas BPBD yang piket saat kejadian.
Dia mengatakan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.45, berdasarkan laporan dari masyarakat.
Saat anggota tiba di lokasi kondisi mobil sudah separuh tenggelam. Hingga kemarin sore mobil yang telah hanyut hingga seluruh bodi itu belum berhasil dievakuasi, masih di dasar banjir.
Dia mengatakan arus banjir itu memang cukup deras. Hal itulah yang membuat mobil strada itu akhirnya bisa terapung, karena dorongan arus.
Setelah terapung beberapa lama, mobil akhirnya perlahan-lahan tenggelam, hingga akhirnya semua bagian mobil tak terlihat lagi. (abdullah usman)
TONTON VIDEO IBU NEGARA IRIANA JOKOWI KERAP CEMBURU:
IKUTI INSTAGRAM KAMI: