Seorang Penumpang Lion Air Mendadak Kritis & Buat Penumpang Lain Panik Jelang Pesawat Mendarat
Seorang Penumpang Lion Air Mendadak Kritis & Buat Penumpang Lain Panik Jelang Pesawat Mendarat
Syamsudin Noor tujuan Surabaya Rabu (6/12), penerbangan pukul 06.10 WITA.
Baca Juga:
Liga Indonesia 2018 - Live Streaming Madura FC vs Madura United, Derby Beda Kasta Kick Off 14.30 WIB
Nonton Semifinal Piala AFF Suzuki CUP 2018, Live Streaming Laga Vietnam vs Filipina Lewat TV Online
3 LINK untuk Menonton Live Streaming Sidang Vonis Zumi Zola, Sedang Berlangsung
Menurut Dr M Rudiansyah, awalnya penerbangan baik-baik saja, lancar dan semua penumpang tenang menikmati perjalanan.
Namun, sekitar 15 menit mau mendarat di Bandara Juanda Surabaya, tiba-tiba seorang penumpang yang duduk depan Dr Rudiansyah mendadak alami penurunan kesadaran dan berhenti nafas.
Dr Rudiansyah yang saat itu duduk di kursi 7C kaget.
"Iya situasi saat itu pesawat sudah terbang, kira-kira 15 menit mau mendarat lalu kejadian itu," ucap Dosen FK ULM ini kepada reporter Banjarmasinpost.co.id, Kamis (6/12).
Begitu tahu situasi yang terjadi dengan penumpang di depannya, Ketua Perhimpunan Klinik dan Fasilitas Pelayanan Primer Indonesia Wilayah Kalsel ini memberikan penanganan awal.

Namun tak kalah sigapnya kru pesawat itu yaitu para pramugari melakukan pengumuman melalui pengeras suara,
"Dia mengumumkan isinya mencari dokter diantara penumpang dengan pengeras suara," papar Dr Rudiansyah.
"Lalu Ulun kasihkan identitas KTP dan kartu IDI," katanya.
Penanganan berlanjut hingga akhirnya pesawat mendarat mulus di Bandara Juanda Surabaya.
"Sempat heboh saat itu, penumpang sakit itu dievakuasi keluar pesawat masuk ambulans. Lalu dibawa ke Klinik Graha Bandara Juanda Surabaya," ucap Dr Rudiansyah.
Jadi Pahlawan
Sebelumnya, aksi penyelamatan terhadap penumpang sakit yang dilakukan seorang dokter selalu terkesan heroik dan penuh drama karena menyentuh sisi humanis.
Apalagi jika kondisi serba menadak dan beresiko tinggi terhadap keselamatan orang lain.
Terlebih semua hal itu dilakukan sang dokter dalam pesawat komersil yang tengah mengudara ketinggian ribuan kaki.