Ingat Murtaza 'Si Messi Kantong Kresek'? Ketemu Messi, Desa Diserang hingga Tinggal di Pengungsian
Masih ingat Murtaza Ahmadi? Bocah asal Afghanistan yang sempat terkenal gara-gara dijepret seorang fotografer tengah bermain bola memakai jersey tas
Dulu sempat viral saat bermain sepakbola sambil mengenakan kaos kantong kresek dengan tulisan 'Messi', diundang sang idola hingga desanya diserang dan harus mengungsi.
TRIBUNJAMBI.COM - Masih ingat Murtaza Ahmadi?
Bocah asal Afghanistan yang sempat terkenal gara-gara dijepret seorang fotografer tengah bermain bola memakai jersey tas kresek bertuliskan Messi.
Sejak itulah, dia terkenal dengan julukan Si Messi Kantong Kresek.
Baca: BREAKING NEWS: Gubernur Jambi (Nonaktif) Zumi Zola Divonis 6 Tahun Penjara dan Denda Rp 500 Juta
Baca: Viral Foto Iriana Jokowi Duduk Tunggu Pesawat Delay, Tuai Komentar Netizen
Baca: Hati-hati Saat Melintas, Pengendara Keluhkan Jalan Licin di Jalan Lintas Jambi-Tebo
Foto itu kemudian jadi viral, hingga membuat Messi tergerak.
Pada 2016, bintang Barcelona berjuluk La Pulga itu kemudian memberi Murtaza jersey asli, lengkap dengan tanda tangannya.
Messi juga memberikan banyak suvenir, termasuk bola untuk digunakan Murtaza bermain.

Bahkan, Messi mengundang Murtaza datang, hingga bocah itu menemani Messi di lapangan sebelum kick off.
Tapi, gara-gara terkenal pula, nasib Murtaza kini jadi tak menentu.
Kantor berita Spanyol, EFE, melaporkan, pasukan Taliban datang menjarah desa di mana Murtaza tinggal.
Akibat serbuan ini, keluarga Murtaza pun terpaksa kabur menyelamatkan diri.
Baca: Dari Luar Seperti Kuburan Ternyata Rumah Rp 334 Miliar yang Disebut Tahan Kiamat, Lihat Isi Dalamnya
Baca: Daftar Kesalahan Zumi Zola yang Menurut Hakim Terbukti Gratifikasi, Siaran Langsung Sidang
Murtaza tinggal di Distrik Jaghori, Provinsi Ghazni, sebuah desa di selatan Afghanistan.
Daerah ini sebenarnya merupakan salah satu daerah paling aman di Afganistan, selama negara tersebut dilanda perang saudara selama 17 tahun.

Tapi, pada awal November lalu, pasukan Taliban dikabarkan menyerbu dan menjarah desa tersebut.
Sebanyak dua pertiga penduduk desa mengungsi menyelamatkan diri.
Di pengungsian, Murtaza pun tampak tertekan.
"Aku rindu rumahku di Jaghori. Aku tak punya bola di sini, dan aku tak bisa bermain bola lagi," kata Murtaza, kepada EFE di pengungsian Kabul.
Baca: Aksi Heroik Dokter Rudiansyah dalam Lion Air, Penumpang Mendadak Kritis Tak Bisa Bernapas
Baca: Jadwal dan Kisi- kisi Soal Ujian Nasional 2019 Resmi Dirilis, Bisa Download Disini
Barang Messi Hilang
Murtaza menangis saat mengatakan, bahwa semua barang pemberian idolanya, Lionel Messi, kini entah berada di mana.
Semua barang pemberian Messi, tak sempat dibawa keluarganya saat menyelamatkan diri.
Atas alasan keamanan, Murtaza diminta ibunya untuk tak membawa semua jersey pemberian Messi, lantaran barang-barang itu akan membuatnya dikenali sebagai 'Si Messi Kantong Kresek'.
"Kami semua meninggalkannya di Jaghori, kami tak bisa membawanya," ujar dia.

"Saat itu kami meninggalkan rumah pada malam hari, dan ibu menyuruhku untuk meninggalkan bola dan semua jersey," cerita Murtaza sedih.
Kakak Murtaza, Humayoon Ahmadi, mengatakan, sebelum Taliban menyerbu, keluarganya memang kerap menerima telepon teror.
Baca: Daftar Nama Peserta Lulus SKD dan Peserta SKB CPNS 2018 Kab Tebo, Syarat, Jadwal dan Lokasi Tes
Baca: Fakta-fakta tentang Manfaat Nuklir, dari Pemuliaan Tanaman hinga Iraidasi Pangan Olahan
Hal itu terjadi setelah Murtaza mejadi bocah terkenal.
"Setelah Murtaza dan Messi bertemu di Qatar, situasi menjadi rumit dan kami hidup dalam ketakutan. Orang-orang mengira, Messi memberi kami banyak uang," ujar Humayoon.
"Karena teror ini, kami takut Murtaza diculik, dan praktis kami hanya bisa mengunci Murtaza di rumah. Murtaza bahkan tak sekolah selama 2 tahun," katanya lagi.
Baca: Hukuman Tambahan yang Harus Dijalani Zumi Zola Selain Penjara 6 Tahun dan Denda Rp 500 Juta
Janji Messi
Keluarga Murtaza sebenarnya sempat berusaha melarikan diri dari Afghanistan pada 2016.
Mereka sempat kabur ke Pakistan, berharap bisa mendapat suaka dan tinggal di Amerika Serikat.
Suaka itu kemudian ditolak, dan mereka dipaksa kembali ke Jaghori.
Sampai akhirnya, pada awal November lalu, mereka kembali meninggalkan desa.
Saat diwawancarai, Murtaza berharap Messi kembali membantunya.

Ia ingat, Messi pernah mengucapkan satu janji untuknya.
"Messi bilang ke saya : Nanti ketika kau sudah sedikit besar lagi, aku akan bereskan semua masalahmu," ujar Murtaza.
Ucapan itu menjadi kalimat terakhir Messi untuknya.
Beda dengan hubungan Ronaldo dan bocah Indonesia Martunis, sejak bertemu Murtaza pada 2016, Messi tak lagi pernah bertemu atau sekedar berbicara lewat telepon dengan Murtaza. (Tribun Solo)
Baca: Ferdinand Hutahaean Blak-blakan Ungkap Tak Lagi Dukung Jokowi, Beralih ke Prabowo
Baca: Dari Luar Seperti Kuburan Ternyata Rumah Rp 334 Miliar yang Disebut Tahan Kiamat, Lihat Isi Dalamnya