KIsah di Balik Sukses Operasi "Woyla", Ternyata di Luar Skenario: Ini Kesaksian Sintong Panjaitan

TRIBUNJAMBI.COM- Sejarah mencatat, peristiwa ini merupakan pembajakan pesawat pertama yang terjadi di Indonesia.

Editor: ridwan
Anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang ikut dalam pembebasan sandera ketika terjadi pembajakan pesawat Garuda Woyla di Dong Muang, Bangkok, pada 1981. (Kompas/Kartono Ryadi) 

Operasi pembebasan pun sukses dan mendapat pujian dunia. Kopassus hanya butuh waktu tiga menit untuk menumpas para pembajak dan membebaskan para sandera.

Melansir dari buku "Benny Moerdani: Yang Belum Terungkap "(Kepustakaan Populer Gramedia bekerja sama dengan Majalah Tempo), ada cerita lain di balik kesuksesan operasi tersebut.

Ternyata, Letjen Benny Moerdani tidak masuk dalam tim penyerbuan tersebut, tetapi ia ikut menyusup ke dalam pesawat.

Saat penyerbuan, pasukan terbagi dalam lima tim. Tiga tim bertugas menyerbu ke dalam pesawat, dua lainnya bersiaga di luar.

Tim pertama dipimpin Kapten Untung Suroso yang akan masuk dari pintu darurat depan.

Tim kedua dipimpin Letnan Dua Rusman AT yang bertugas menyerbu dari pintu darurat atas sayap kiri pesawat.

Adapun pemimpin tim ketiga adalah calon perwira Ahmad Kirang yang masuk melalui pintu ekor pesawat.

Sekitar pukul 02.00, tim bergerak mendekati pesawat dengan menaiki mobil VW Kombi.

Para pasukan Kopassus, termasuk Benny berdesak-desakan dalam mobil itu. "Saya duduk di atas anak-anak. Injek-injekan," kata Benny dalam buku :Benny: Tragedi Seorang Loyalis".

Berjarak sekitar 500 meter dari ekor pesawat, para pasukan pun mulai berjalan kaki. Saat itulah Benny menyusup ke barisan tim Ahmad Kirang.

Penampilannya berbeda dari yang lain. Benny memakai jaket hitam dan menenteng pistol mitraliur.

Letkol Infanteri Sintong Panjaitan yang menjadi pemimpin operasi lapangan menjelaskan bahwa kehadiran Benny itu di luar skenario.

"Ini di luar skenario," ujarnya dalam buku "Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando".

Namun Sintong membiarkan Benny untuk tetap dalam pasukan. Setelah pesawat berhasil dikuasai pasukan Kopassus, Benny lagi-lagi mengejutkan Sintong.

Ia tiba-tiba masuk ke pesawat sambil menenteng pistol bersama Kolonel Teddy.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved