Hari AIDS Sedunia 1 Desember, Kenali Tanda-tanda Penyakit Paling Mematikan di Dunia

Ada sejarah Hari AIDS Sedunia pada 1 Desember. Kenali juga tentang penyakit HIV/AIDS serta makna lambang AIDS.

Editor: Duanto AS
kompas.com
Hari AIDS Sedunia 1 Desember. Kenali tanda-tanda penyakit paling mematikan di dunia. 

Namun, sejak tahun 2008, tema hari aids sedunia dipilih oleh komite Pengarah Global Kampanye Hari AIDS Sedunia setelah melalui konsultasi yang luas dengan banyak pihak, organisasi, dan lembaga-lembaga pemerintah yang terlibat dalam pencegahan dan perawatan korban HIV/AID.

Hari AIDS Sedunia dari 2005 hingga 2010, temanya adalah "Hentikan AIDS, Jaga Janjinya" dengan sebuah sub-tema tahunan.

5. Sejarah lambang AIDS

Pita merah menjadi lambang yang selalu dijadikan simbol kepedulian. Simbol pita merah digunakan secara internasional untuk melambangkan perang terhadap AIDS.

Pita ini menjadi simbol keprihatinan kepada orang-orang yang terkena HIV/AIDS.

Asal mula pita ini dari sekelompok seniman yang peduli terhadap AIDS di New York pada tahun 1991.

Mereka menentukan simbol pita merah untuk mempersatukan dunia agar peduli terhadap penyebaran aids.

Selain itu, pita ini juga melambangkan darah, gairah untuk hidup, dan melawan penyakit.

6. Tentang Penyakit HIV/ AIDS

Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau: sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV.

Atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain).

Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency Virus (atau disingkat HIV) yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia.

Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor.

Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.

HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved