Ide Cerdas 'Hantu Putih', 30 Prajurit Kopassus Bisa Taklukkan Pemberontak Kongo dalam Sekejap

Satu di antara misi yang gemilang, saat operasi Kopassus menjadi pasukan perdamaian PBB. Muncul ide cerdas menaklukkan pemberontak

Editor: Duanto AS
Tribunnews.com
Prajurit Kopassus. 

Penyerbuan para pemberontak pada tengah malam ini, membuat markas terkepung.

Penyerangan secara tiba-tiba itu terdiri dari 3.000 pemberontak, sedangkan pasukan di markas hanya 300 orang.

Ilustrasi: Satu diantara Pasukan Garuda yang ditugaskan TNI sebagai pasukan perdamaian
Ilustrasi: Satu diantara Pasukan Garuda yang ditugaskan TNI sebagai pasukan perdamaian ()

Akhirnya, pasukan Garuda III mencoba bertahan dan balik menyerang.

Pertempuran kedua pihak pada dini hari, membuat kawasan tersebut semakin mencekam.

Adanya baku tembak itu membuat sejumlah pasukan Garuda III mengalami cedera ringan.

Menjelang subuh, para pemberontak balik kanan. Namun, pasukan Garuda III justru tak tinggal diam.

Pasukan Garuda III menyiapkan strategi untuk balik menyerang.

Akhirnya, 30 anggota Kopassus pun diturunkan menjadi tim paling depan.

Lembah mematikan

Pagi hari, 30 anggota Kopassus ini memulai perjalanan menuju "lembah mematikan".

"Lembah mematikan" itu disebut "no man's land" atau kawasan tak bertuan di atas kekuasaan pemberontak.

Mereka melakukan pergerakan dalam tiga kelompok.

Seorang anggota Kopassus saat bebaskan sadera Warga di Desa Binti dan Desa Kimbley, Tembagapura, Mimika, Papua.
Seorang anggota Kopassus saat bebaskan sadera Warga di Desa Binti dan Desa Kimbley, Tembagapura, Mimika, Papua. (instagram)

30 anggota Kopassus ini menyamar menjadi warga Kongo.

Tubuhnya dilumuri arang, kemudian membawa bakul sayuran, kambing dan sapi.

Mereka berjalan menyusuri danau. Setelah matahari terbenam, mereka memantapkan strategi penyerangan, sambil beristirahat di tepi danau.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved