8 Istilah dari Capres Jokowi dan Prabowo yang Viral dan Menuai Kontroversi, Ramai Dibicarakan
8 istilah yang dilontarkan capres Jokowi dan Prabowo, viral dan menuai kontroversi. Ramai dibicarakan publik.
"Saudara-saudara, kita masih upacara, kita masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih pakai lambang-lambang negara, gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini."
"Tetapi di negara lain, mereka sudah bikin kajian-kajian di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030. Bung, mereka ramalkan kita ini bubar!," ujar Prabowo.
2. Tampang Boyolali
Istilah yang digunakan Prabowo ini menjadi viral hingga menuai pro dan kontra.
Dikutip dari Kompas.com, pidato yang diucapkan di penghujung bulan Oktober itu pertama kali diunggah oleh akun YouTube Taufik Irvani.
Video itu diunggah dalam bentuk potongan pidato Prabowo di depan masyarakat Boyolali.
"..dan saya yakin kalian nggak pernah masuk hotel-hotel tersebut, betul? (Betul, sahut hadirin yang ada di acara tersebut). Mungkin kalian diusir, tampang kalian tidak tampang orang Kaya, tampang kalian ya tampang orang Boyolali ini." kata Prabowo.
3. Tukang Ojek
Saat menghadiri Indonesia Economic Forum, Jakarta (21/11/2018) banyak yang disoroti dari pidato yang disampaikan Prabowo.
Satu diantaranya ialah pernyataannya yang menyentil tukang ojek.
Dengan menampilkan meme topi sekolah hingga helm tukang ojek, Prabowo mengatakan hal tersebut adalah realita yang terjadi pada anak muda di Indonesia.
"Saya ingin mengakhiri presentasi ini dengan realita yang sedih namun juga kejam. Ini adalah meme yang sedang tersebar di internet. Jalur karier seorang anak muda Indonesia. Yang paling kanan adalah topi Sekolah Dasar, topi Sekolah Menengah Pertama dan setelah dia lulus dari Sekolah Menengah Atas, dia menjadi sopir ojek, ini adalah realita yang kejam," kata Prabowo yang dikutip dari VOA.

4. Pemindahan Kedubes Australia ke Yerusalem
Dalam acara yang sama di Indonesia Economic Forum, jawaban Prabowo ketika menjawab pertanyaan wartawan banyak menuai polemik.
Hal itu bermula saat wartawan menanyakan soal rencana Amerika Serikat membangun pelabuhan di Papua Nugini dan serta pemindahan Kedubes Australia ke Yerusalem.