Ahok akan Gabung ke PDI Perjuangan? Djarot Buka Suara Sebulan Jelang Bebas di Januari 2019

Apalagi, dia menilai, Ahok sudah punya loyalis dan massa pendukung yang terlihat setia kepadanya hingga kini.

Editor: Duanto AS
Kompas.com/Kurnia Sari Aziza
Basuki Tjahaja Purnama bersama Veronica Tan saat mencoblos di TPS 067, Muara Karang, Jakarta, Rabu (9/4/2014). 

TRIBUNJAMBI.COM - Sebulan menjelang Ahok bebas, kabar berhembus semakin kencang. Pria bernama asli Basuki Tjahaja Purnama itu dikabarkan bakal bergabung ke PDI Perjuangan.

Ahok bebas pada awal Januari 2019.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu dikabarkan akan bergabung dengan PDI Perjuangan selepas keluar dari Rutan Mako Brimob.

Hal itu dikatakan Ketua Bidang Keanggotaan dan Organisasi PDIP Djarot Saiful Hidayat, usai bertemu Ahok di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, beberapa waktu lalu seperti dikutip TribunJakarta.com dari Tribunnews.com.

Dalam kesempatan tersebut, ucap Djarot, Ahok meminta agar pendukungnya di Jakarta atau Ahokers mendukung pasangan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Kiai Ma'ruf Amin.

"Saya ketemu sama Pak Ahok, dia bilang, 'Mas tolong pendukung-pendukung kita itu, kalau bisa jangan golput. Kalau bisa pilih Pak Jokowi'," ujar Djarot di kantor PDIP cabang Sleman, Senin (26/11/2018).

Hal tersebut diungkapkan Djarot saat memberikan sambutan dalam rangka konsolidasi pemenangan pemilu 2019 di hadapan ratusan kader PDIP yang mengenakan kemeja merah dengan lambang banteng moncong putih.

Djarot mengatakan, Ahok meminta pendukungnya memilih PDIP.

Sebab, PDIP menjadi partai yang berani berada di garis depan, ketika ada pihak yang melawan ideologi Pancasila.

Baca: Prediksi Susunan Pemain Juventus Vs Valencia Matchday Kelima Liga Champion 2018/2019 Grup H

Baca: 5 Hari Operasi Pekat, Polda Jambi Tangkap 92 Pelaku Narkoba

Baca: Sumber Kekayaan Nikita Willy, Artis yang Disebut-sebut Mampu Saingi Syahrini, Koleksi Rumah Mewah

"Di samping itu, dia harusnya memilih PDI Perjuangan. Karena yang berani betul di garis depan, ketika ada yang melawan Pancasila, ketika ada yang menghina seseorang warga negara, mencaci, membenci, dan sebagainya, sebagainya, yang berani paling depan adalah PDI Perjuangan," ujar Djarot mengulang pembicaraannya dengan Ahok.

Djarot pun mengungkapkan, jika Ahok keluar dari Mako Brimob dan masuk ke dunia politik, maka Ahok akan masuk PDIP.

"Ini betul. Makanya dia bilang, kalau nanti saya masuk politik, saya akan pasti masuk PDI Perjuangan," kata Djarot.

Ahok dan Sandiaga Uno
Ahok dan Sandiaga Uno (TribunWow)

"Ketika dia dihajar seperti itu di Jakarta, saya juga dihajar seperti itu, yang paling berani membela, menunjukkan sikapnya adalah kader-kader PDI Perjuangan, utamanya wabil khusus dari Daerah Istimewa Yogyakarta datang juga ke Jakarta," tambah Djarot.

Reaksi Sandiaga Uno

Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2, Sandiaga Uno tidak berkomentar banyak mengenai ucapan Djarot.

Sandiaga mengaku hanya mengucapkan selamat atas keputusan Ahok tersebut.

Sandiaga yang kini tengah berkampanye di pusat industri rumah tangga di Desa Kalibaru Wetan, Kalibaru, Banyuwangi, Jawa Timur pada Selasa (27/11/2018) itu tidak menyebutkan alasan mengapa tidak merangkul Ahok pasca bebas nanti.

Dikutip dari Warta Kota, Sandi berharap agar Ahok dapat kembali mengabdi kepada negeri.

"Ya saya tidak memiliki komentar banyak. Saya ucapkan selamat saja dia sahabat saya lama. Kebetulan kita sama-sama mengabdi di DKI, harapan kita agar tetap mengabdi untuk negeri," ungkap Sandi dihubungi pada Selasa (27/11/2018).

Permintaan PSI

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie menanggapi kabar yang diembuskan Ketua DPP PDI-Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat terkait mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ingin bergabung ke PDIP.

Mengamati bentuk klaim Djarot, Grace Natalie melihat nada belum pasti di balik klaim Ahok akan bergabung ke Partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri.

"Saya baca, statement-nya adalah kalau mau masuk. Berarti belum pasti," ujar Grace Natalie kepada Tribunnews.com, Selasa (27/11/2018).

Meskipun demikian, menurut Grace Natalia, PSI menghormati putusan Ahok jika akan bergabung dengan PDI-Perjuangan.

Bahkan menurut Grace Natalie, PSI mendoakan Ahok untuk tetap semangat dan terus berjuang bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Kita hargai langkah-langkah yang akan diambil Pak Ahok dan mendoakan beliau agar tidak patah semangat dan terus berjuang bagi NKRI," tegas Grace Natalie.

Fahri Hamzah Nilai Wajar

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah turut menanggapi pernyataan Ketua Bidang Keanggotaan dan Organisasi PDIP Djarot Saiful Hidayat yang menyebut mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan bergabung dengan PDIP.

Menurut Fahri Hamzah, hal tersebut wajar dilakukan Ahok karena kesamaan ideologi dirinya dengan PDIP.

Fahri Hamzah yang juga politikus asal Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu justru mengatakan tak mungkin Ahok mendukung capres Prabowo Subianto.

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama/Ahok (kiri depan) didampingi istrinya, Veronica Tan (kanan depan) menghadiri acara Pisah Sambut Kapolda Metro Jaya di Polda Metro Jaya, Jl. Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin (21/3/2016).
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama/Ahok (kiri depan) didampingi istrinya, Veronica Tan (kanan depan) menghadiri acara Pisah Sambut Kapolda Metro Jaya di Polda Metro Jaya, Jl. Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin (21/3/2016). (tribunnews.com)

"Dia (Ahok) walaupun dulu didukung Pak Prabowo di DKI kan enggak mungkin untuk geser dukung Pak Prabowo Subianto, kecuali kalau tiba-tiba dia dukung Pak Prabowo Subianto itu baru ada penjelasan yang sulit, harus dicari. Tapi kalau dia mendukung Pak Jokowi dan PDIP memang itu garis ideologinya yang selama ini keliatan," ujar Fahri Hamzah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (27/11/2019).

Fahri Hamzah pun menghormati keputusan Ahok jika nantinya dia aktif kembali di dunia politik setelah bebas dari hukuman penjara.

"Asal sudah habis masa tahanannya terus dia aktif kembali maka dia punya hak penuh untuk dipilih dan memilih berdasarkan Undang-Undang Dasar tentang berserikat, berpendapat dan berkumpul," kata Fahri Hamzah.

Kemungkinan Ahok Gabung PDIP

Sangat mungkin mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan bergabung ke PDI Perjuangan setelah bebas.

Demikian menurut Pengamat komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing kepada Tribunnews.com, Selasa (27/11/2018).

Apalagi menurut Emrus Sihombing, spirit PDI Perjuangan sama dengan yang selama ini menjadi spirit politik Ahok.

"Ahok itu memperjuangkan kerakyatan. Artinya bagaimana meningkatkan taraf hidup masyarakat kecil. Pun Ahok sebagai tokoh pluralis. Dan ini sejalan dengan perjuangan politik PDI Perjuangan," ujar Emrus Sihombing kepada Tribunnews.com, Selasa (27/11/2018).

Oleh karena itu Emrus Sihombing menilai besar kemungkinan Ahok akan menjatuhkan pilihan ke PDI Perjuangan sebagai kendaraan politik barunya, setelah menyelesaikan masa hukumannya.

Selain juga, imbuhnya, PDI Perjuangan menjadi partai politik yang mengusung Ahok ketika Pilgub DKI Jakarta yang lalu.

"Namun demikian itu adalah hak otonomi Ahok sendiri dan ditentukan dari dialog-dialog dengan PDI perjuangan," jelas Emrus Sihombing.

Sementara Pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai belum tentu mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan bergabung ke PDI Perjuangan.

Karena menurut Hendri Satrio, keputusan pilihan partai politik ada di tangan Ahok.

Bukan semata klaim dari Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat terkait Ahok ingin bergabung ke PDI-Perjuangan.

"Partai mana, itu keputusannya bukannya ada di Djarot. Itu keputusannya ada di Ahok mau masuk partai apa," tegas pendiri lembaga survei KedaiKOPI ini kepada Tribunnews.com.

Apalagi, dia menilai, Ahok sudah punya loyalis dan massa pendukung yang terlihat setia kepadanya hingga kini.

"Apa ke PDI Perjuangan? Belum tentu. Ahok mungkin bisa saja masuk ke PSI, bisa ke NasDem atau kembali dalam partai politik asalnya, yang juga menjadi pendukung Joko Widodo (Jokowi) yakni Golkar," jelas Hendri Satrio. (Naskah kompilasi Wartakota/Tribunnews.com/TribunJakarta.com)

Baca: Tak Lupa Pakai Gincu Merah, Kamilia Purba Menantang Maut di Tong Setan

Baca: BREAKING NEWS Tim Kejaksaan Geledah Kantor Bupati Sarolangun, Kasus Dugaan Korupsi Damkar

Baca: BREAKING NEWS: Kejari Sarolangun Geledah Kantor Damkar, Selidiki Dugaan Korupsi Rp 1,3 Miliar

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved