Siapakah Sebenarnya Suku Sentinel Itu? Kenapa Tak Ragu Bunuh Pria AS dengan Panah?

Kematian turis asal Amerika Serikat yang tewas dipanah suku pedalaman di Samudera Hindia kembali menyoroti kehidupan masyarakat Sentinel.

Editor: Suci Rahayu PK
Daily Mail
Satu dari sedikit foto yang memperlihatkan sekilas penduduk pulau Sentinel Utara, kepulauan Andaman, India. Suku asli pulau ini sudah menghuni tempat itu sejak 60.000 tahun lalu dan sejak saat itu mereka menolak modernisasi. 

Suku Sentinel menjalani kehidupan dengan memburu dan meramu.

Mereka tak segan untuk menyerang orang asing yang mengunjungi pulau tersebut.

Perlindungan pemerintah

Pemerintah India melindungi dan menghargai keinginan mereka untuk dibiarkan tanpa interaksi dengan dunia luar.

Pada 2017, pemerintah mengeluarkan undang-undang yang melarang pengambilan foto atau video terhadap suku-suku di Kepulauan Andaman.

Pada 2010, pasukan penjaga pantai India bahkan menangkap lebih dari 100 nelayan Myanmar karena selama sekitar satu bulan membahayakan kehidupan suku tersebut.

Anggota suku Sentinel berhasil selamat dari tsunami pada 2004 dan menembakkan panah ke helikopter militer India yang memeriksa kondisi mereka.

Alasan lain mereka tetap dibiarkan terisolasi karena kekebalan tubuh yang lemah terhadap penyakit seperti flu dan campak.

Baca: 65 Hari Kedepan Kota Ini Tak Lagi Melihat Matahari, Sampai 23 Januari 2019 Alami Musim Dingin

Suku terasing lainnya

Lembaga Survival International pada 2013 memperkirakan ada sekitar 100 kelompok suku terasing di dunia kebanyakan berada di area Amazon, termasuk Brazil dan Peru, serta Papua Nugini.

Lembaga tersebut bahkan berhasil memotret foto detail suku Mascho-Piro di Peru pada 2013, yang sebelumnya pernah memiliki sedikit interaksi dengan dunia luar.

Sementara itu, kelompok lain di Kepulauan Andaman adalah suku Jarawa. Mereka menyambut kedatangan orang asing.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sentinel, Suku Terasing Andaman yang Tak Ragu Bunuh Orang Asing"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved