Kasus Inses di Jambi

Ayah Hamili Putri Kandungnya di Merangin, Usai Melahirkan Diperkosa Kembali

Kasus pemerkosaan anak oleh ayah kandungnya yang terjadi di Desa Bukit Subur Kecamatan Tabir Selatan membuat warga kaget.

Penulis: Muzakkir | Editor: Fifi Suryani
net
ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunjambi.com Muzakkir

TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO - Kasus pemerkosaan anak oleh ayah kandungnya yang terjadi di Desa Bukit Subur Kecamatan Tabir Selatan membuat warga kaget.

Banyak warga yang tak mengira jika Am (38) tega memerkosa anak kandungnya sendiri SA (15). Sebab sebelumnya anak tersebut juga sudah mengandung dan melahirkan anak dari hubungan gelap Am juga.

Kepala Desa Bukit Subur, Agung Sutoto ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh warganya itu memang diluar akal sehat orang normal. Apalagi mereka tahu jika anak yang dilahirkan oleh Sa juga merupakan anak pelaku SA.

Baca: Lupa Mengunci Pintu Kamar, Pengantin Baru Diperkosa Pria Bertopeng

"Kita baru tahu jika anak yang dilahirkan itu adalah anak dia (SA,red). Dulu kita tahunya anak itu adalah anak dari abangnya atau anak laki-laki dia," kata Agung.

Saat ini korban SA masih tinggal di Desa Bukit Subur bersama ibu dan keluarganya. Kondisi saat ini sehat dan belum melahirkan. Namun diperkirakan tak lama lagi wanita malang tersebut akan melahirkan anak kedua dari sang ayahnya sendiri.

Kades mengatakan, menurut informasi tetangganya, keseharian keluarga tersebut memang sedikit berbeda dengan warga lainnya, mereka tak begitu bergaul dengan warga lainnya. Bahkan istrinya dilarang untuk bergaul terlalu dekat dengan warga sekitar.

"Yasinan tidak boleh, ikut pengajian juga tidak boleh oleh pelaku," katanya.

Namun untuk aktivitas sehari-hari, pelaku cukup ramah. Jika ada kegiatan desa, Am selalu memberikan kontribusi baik tenaga maupun yang lain.

Baca: Setahun Istri Pergi karena KDRT, Warga Taman Rajo Ini Lampiaskan Nafsu Bejat pada Putri yang Cantik

Baca: Hari Ini Pelaku Pencabulan Terhadap Anak Kandung di Batanghari Jalani Sidang Putusan

Namun disegi pendidikan, keluarga tersebut memang sedikit kurang pendidikan. Bahkan menurut psikolog, kejiwaan pelaku sedikit terganggu.

"Kata petugas yang datang dulu, kejiwaannya agak terganggu," imbuhnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved