Terbanyak di Muaro Jambi, Temuan 94 Prasasti Berbahan Timah dan Bertulis Mantra di Sumbagsel

Peneliti Balai Arkeologi (Balar) Sumsel mendata setidaknya ada 94 temuan prasasti di Sumatera Bagian Selatan

Editor: bandot
SRIPOKU.COM/WELLY HADINATA
Wahyu Rizky Andhifani selaku peneliti atau ahli Epigrafi dari Balar Sumsel yang menunjukan prasasti berbahan timah tulisan aksara sumatera kuno bahasa melayu ketika sosialisasi di Kafe Dipo Jalan Diponegoro Kecamatan IB II Palembang, Senin (19/11/2018). 

Terbanyak di Muaro Jambi, Temuan 94 Prasasti Berbahan Timah dan Bertulis Mantra di Sumbagsel

TRIBUNJAMBI.COM - Peneliti Balai Arkeologi (Balar) Sumsel mendata setidaknya ada 94 temuan prasasti di Sumatera Bagian Selatan.

Temuan prasasti berbahan timah dan bertulis mantra diantaranya ditemukan di Palembang, Muaro Jambi dan Bangka Barat.

Dari jumlah tersebut 61 prasasti diantaranya berasal dari Muaro Jambi, 19 prasasti di Palembang, tiga prasasti di pesisir timur Sumsel dan 11 prasasti di Bangka Barat.

Peneliti Balai Arkeologi (Balar) Sumsel, Wahyu Rizky Andhifani meyakini prasasti berbahan timah yang didapatkannya merupakan prasasti logam pertama didapatkan di wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel).

Sebanyak 11 prasasti berbahan timah, didapatkan Wahyu dari kolektor di Muntok Bangka Barat.

Baca: Hercules Ditangkap Polisi, Sebelumnya 12 Anak Buahnya Diamankan Personel Polres Metro Jakarta Barat

"Saya analisis prasasti berbahan timah ini berasal dari abad ke-14. Prasasti bertuliskan aksara Sumatera Kuno dengan berbahaya Melayu kuno," ujar Wahyu Risky Andhifani, ketika sosialisasi di Kafe Dipo Jalan Diponegoro Kecamatan IB II Palembang, Senin (19/11/2018).

Dikatakan Wahyu, didapatkannya prasasti logam berbahan timah ini menunjukkan juga bukti bahwa timah telah dipergunakan sejak abad ke-14.

Prasasti Yupa tentang Kebaikan Raja Mulawarman Dipamerkan di Balikpapan

Tim Arkeologis Mesir Temukan Puluhan Mumi Kucing Berusia 6000 Tahun dalam Sarkofagus.

Baca: 4 Terdakwa Kasus Embung di Sungai Abang Dengarkan Tuntutan Hari Ini, Jonaita dan Faisal Lebih Berat

Selama ini berdasarkan data sebelumnya, timah dipergunakan pada abad ke-17 masa penjajahan Belanda.

"Sementara ini kita analisis tulisannya yang ada pada prasasti timah ini berupa tulisan mantra. Kemungkinan bisa jadi mantra untuk perjalanan atau hal lainnya. Tapi kita belum ketahui secara pasti, siapa yang menulis dan dibuat siapa serta diperuntukkan siapa," ujar Wahyu.

Selain mendapatkan 11 prasasti berbahan logam dari kolektor di Bangka, Wahyu mengatakan, didapatkan juga prasasti yang sama dari kolektor di Cengal Pantai Timur Kabupaten OKI.

Bukan hanya berbahan logam, ada juga yang berbahan perak, perunggu, dan emas.

Tulisan prasasti juga sama yakni aksara Sumatera Kuno, Proto Melayu atas Aksara Ulu dan ada tulisan huruf Arab.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved