Khawatir Dampak Kasus Khashoggi, Trump: Hubungan AS-Saudi Tetap Teguh

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menegaskan sikapnya terkait pembunuhan

Editor: Nani Rachmaini
kolase foto Tribunnews.com (Sumber foto : Al Arabiya)
Presiden AS, Donald Trump menyangkal laporan CIA yang menyimpulkan Pangeran Mahkota Arab Saudi terlibat dalam kasus pembunuhan Jamal Khashoggi. 

"Jadi sesuai dengan arahan Presiden, AS bakal terus mempertahankan hubungan dengan Saudi di mana mereka merupakan rekan penting bagi kami," lanjut Pompeo.

Khashoggi yang merupakan kolumnis The Post dibunuh pada 2 Oktober di Konsulat saudi di Istanbul, Turki, saat mengurus dokumen pernikahan dengan tunangannya, Hatice Cengiz.

Ketika kasus itu mencuat, Riyadh bersikukuh jurnalis berusia 59 tahun itu telah meninggalkan gedung sebelum akhirnya mengakui dia tewas dalam pembunuhan berencana.

Dalam pernyataan resmi pekan lalu, Kantor Jaksa Saudi menyatakan Khashoggi ditangkap oleh tim beranggotakan 15 orang, dan dibunuh dengan obat bius dosis tinggi.

Jenazahnya kemudian dimutilasi dan diserahkan kepada seorang agen yang telah menunggu di luar gedung. Saudi menegaskan telah menahan 21 orang yang diduga terlibat.

Lima di antaranya bakal dituntut hukuman mati karena dianggap merencanakan serta melaksanakan pembunuhan terhadap Khashoggi.

Keterangan itu dibantah kolumnis harian Turki Hurriyet, Abdulkadir Selvi, yang telah mendengarkan bukti rekaman pembunuhan.

Dampak dari kasus pembunuhan itu, sejumlah pangeran Dinasti Saudi dilaporkan mulai menginginkan MBS lengser dari jabatan putra mahkota.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved