Bid'ah atau Bukan? Ini Penjelasan Ustaz Abdul Somad tentang Hukum Merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW

Ada dua pendapat mengenai hukum merayakan maulid Nabi Muhammad SAW. Hukum merayakan maulid Nabi Muhammad SAW

Editor: Suci Rahayu PK
Tribun Jambi/Darwin Sijabat
Ustaz Abdul Somad 

Dengan demikian maka makna ayatnya adalah "Dan ingatkanlah mereka kepada nikmat-nikmat dan karunia Allah". Dan kelahiran Muhammad SAW adalah nikmat dan karunia terbesar yang harus diingat dan disyukuri."

Selain pendapat di atas, Ustaz Abdul Somad juga memaparkan pendapat dari Ibu Taumiah.

Ibnu Taimiah yang menjelaskan bahwa mengagungkan hari lahir Nabi Muhammad SAW dan menjadikannya sebagai perayaan, maka ia mendapat balasan pahala besar karena kebaikan niatnya dan pengagungannya kepada Rasulullah SAW.

Pendapat lain yang juga dijelaskan Ustaz Abdul Somad berasal dari Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-'Asqalani.

"Hukum asal melaksanakan maulid adalah bid'ah, tidak terdapat dari seorangpun dari kalangan Salafushshalih dari tiga abad (pertama). Akan tetapi maulid itu juga mengandung banyak kebaikan dan sebaliknya. Siapa yang dalam melaksanakannya mencari kebaikan-kebaikan dan menghindari yang tidak baik, maka maulid itu adalah bid'ah hasanah," begitulah pendapat Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-'Asqalani.

Baca: Tak Hanya Ganas di Udara, Satuan Bravo 90 TNI AU Sangat Juga Mengerikan Gilas Musuh di Darat

10 Amalan Sholawat Perayaan Maulid Nabi SAW

INI doa dan amalan Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada Selasa 20 November 2018.

Ini doa dan bacaan sholawat beserta arti dan kegunaannya di hari Maulid Nabi.

Maulid Nabi adalah peringatan hari lahir Nabi Muhammad yang jatuh pada 12 Rabiul Awal dalam kalender Isalam.

Muhammad lahir di Mekkah dari seorang ibu bernama Aminah dan ayah bernama Abdullah.

Kakek Nabi Muhammad bernama Abdul Muthalib.

Pada hari kelahiran nabi, umat muslim dianjurkan banyak membaca sholawat.

Hal itu dianjurkan sebagai tanda atau ungkapan rasa cinta kepada Rasulullah SAW.

Tak hanya sholawat, umat muslim juga dianjurkan untuk sedekah, hingga berbuat kebaikan lainnya.

Hal itu seperti diterangkan Sayid Bakri bin Sayid M Syatho Dimyathi dalam I'anatuttholibin.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved