Info Terkini Pemkot Jambi
Wawako Jambi Maulana Akan Tinjau Langsung Kawasan Terkena Banjir di Danau Sipin
Musim hujan yang terjadi di Kota Jambi dan sekitarnya telah merendam Jogging track di Kawasan Danau Sipin
Penulis: Rohmayana | Editor: Nani Rachmaini
Laporan wartawan Tribun Jambi, Rohmayana
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Musim hujan yang terjadi di Kota Jambi dan sekitarnya telah merendam kawasan di sekitar Danau Sipin.
Area jogging track juga saung yang baru dibangun di kawasan itu, termasuk yang terkena banjir.
Wakil Walikota Jambi Maulana mengatakan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas PUPR mengenai hal tersebut, karena kawasan Danau Sipin akan diprioritaskan untuk menjadi destinasi wisata unggulan.
Baca: Cuma 30 Pelamar yang Capai Passing Grade. Pemkot Kota Sungaipenuh Tunggu Kebijakan Pusat
Baca: Penting untuk Lolos Tes CPNS, Ini Kisi-kisi Tes SKB CPNS 2018
Baca: Langkah KemenpanRB pada Peserta CPNS 2018 yang Gugur Massal saat SKD
"Nanti kita carikan solusinya, tapi yang jelas ada sistem pemompa nantinya yang bisa mengalirkan air saat kondisi air meluap, sehingga tidak sampai menggenangi kawasan itu," katanya.

Kata dia nantinya akan memprioritaskan pembangunan yang lebih penting terlebih dahulu di kawasan tersebut. "Kalau memang pompa itu yang lebih penting, maka itu kita dulukan," katanya.
Akan tetapi, hal tersebut akan bahas lebih rinci lagi dengan pihak terkait. sebab pemerintah kota tidak sendirian dalam membangun kawasan tersebut melainkan ada peran pemerintah provinsi dan Balai Wilayah Sungai Sumatra VI.
"Saya besok, (hari ini, red) akan meninjau langsung ke lokasi," ujarnya.
Seorang penyewa ketek, Halimahtussa'diah mengatakan bahwa banjir ini disebabkan oleh curah hujan yang tinggi. Sementara kondisi Jogging track memang kurang tinggi konstruksinya.
"Kurang tinggi, karena baru hujan beberapa hari saja sudah terendam apalagi nanti kalau curah hujannya semakin intens," katanya.
Kata dia, pemerintah harusnya meninggikan lagi kondisi jogging track tersebut atau mencari alternatif lain. "Takutnya nanti cepat rusak," ujarnya.
Meski begitu dirinya bisa meraup untung lebih besar daripada saat kondisi normal. Jika biasanya hanya mendapatkan uang Rp30 ribu perhari, dengan kondisi banjir ini dapat meraup Rp50 ribu perhari. "Sekali nyebrang itu hanya bayar Rp 4 ribu saja," katanya.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD kota Jambi Junedi Singarimbun menyayangkan hal tersebut. Sebab kawasan Danau Sipin digadang-gadang sebagai destinasi unggulan kota Jambi, akan tetapi kondisinya masih sering tergenang air.
"Perencanaan gimana ini, harusnya bisa disesuaikan dengan daya tampung air di sana," katanya. Kata dia hal tersebut sangat tidak wajar, sebab baru hujan beberapa saat saja sudah tergenang.
"Kalau siklus 10 tahunan wajar saja, tapi kan ini musiman," katanya. Jika tidak diatasi saat ini maka hal itu ditakutkan mengganggu kenyamanan pengunjung destinasi wisata tersebut. "Kami akan panggil nanti dinas PUPR," pungkasnya. (*)