Kenapa 12 November Dirayakan Sebagai Hari Ayah Nasional? Ini Sejarah dan Kontroversinya

Hari Ayah juga menyimpan sejarah panjang dan kontroversial. Bagaimana sejarah dan kontroversi Hari Ayah Nasional?

Editor: Suci Rahayu PK
(Daily Mail Online)
Foto ayah dan anak foto bersama dengan pose yang sama setiap tahun dalam tiga dekade 

Banyak hal yang benar-benar terjadi pada waktu itu.

Salah satunya pada tahun 1920-an dan 1930-an, ada gerakan nasional untuk menyatukan hari ayah dan hari ibu sebagai "Hari Orang Tua".

Beberapa pria justru tidak menginginkan adanya perayaan hari ayah ini.

Beberapa orang juga memandangnya sebagai gimmick komersial yang semata-mata bertujuan memasarkan produk dari Hallmark, produsen kartu ucapan terbesar di AS.

Bahkan, ada juga yang memandangnya sebagai bentuk usaha untuk menundukan kejantanan pria.

Kini, Hari Ayah telah dirayakan di banyak tempat dan budaya di seluruh dunia.

Eropa, Amerika Serikat dan sebagian besar negara lain, menetapkan Hari Ayah sebagai hari libur nasional pada minggu ketiga bulan Juni.

Di Amerika Selatan, Hari Ayah dirayakan setiap tanggal 19 Maret.

Australia dan Fiji merayakan Hari Ayah pada minggu pertama di bulan September.

Sementara itu, Indonesia merayakan Hari Ayah setiap tanggal 12 November.

Ilustrasi ayah dan anak (Patheos.com)
Ilustrasi ayah dan anak (Patheos.com) ()

Berawal dari Hari Ibu

Tak hanya Hari Ibu yang diperingati setiap 22 Desember, sosok ayah juga mendapat penghargaan yang sama lewat sebuah peringatan.

Di Indonesia, Hari Ayah diperingati setiap 12 November. Namun, Hari Ayah sebetulnya dirayakan pada waktu yang berbeda-beda di setiap negara.

Di Amerika Serikat, misalnya, budaya merayakan Hari Ayah sudah dimiliki sejak Juni 1910 di negara bagian Washington.

Di beberapa negara Eropa dan Amerika Latin, para ayah diberi penghargaan setiap 19 Maret (St Joseph's Day).

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved