Sebelum Kopassus Datang, Penderitaan Ini yang Dirasakan Penumpang Pesawat Garuda Woyla Saat Dibajak

Sebelum Kopassus datang, para penumpang pesawat DC-9 Garuda Woyla korban pembajakan mengalami sejumlah penderitaan.

Editor: bandot
Kopassus.mil.id
Prajurit penanggulangan teror kopassus tengah beraksi 

Rekan mereka dipenjara karena terlibat peristiwa penyerangan Kosekta 8606 Pasir Kaliki, Cicendo, Bandung.

Disebut juga, pembajak meminta uang tunai sebesar 1,5 juta dolar AS.

 

Mereka mengancam akan meledakkan pesawat bila tuntutan tersebut tak dikabulkan.

Berhari-hari disandera membuat para penumpang merasa takut dan lelah.

Kala itu, korban sendera dicekoki ceramah yang isinya menjelekkan pemerintahan Soeharto.

Para sandera tak boleh berkomentar mengenai ceramah tersebut.

Tangan penumpang harus diangkat ke atas dan kedua telapak tangan harus di bagian atas sandaran kursi.

Penumpang baru boleh menurunkan tangannya setelah pesawat Woyla tiba di Bangkok, Thailand.

Pesawat tersebut mendarat di Bandara Don Mueng, Bangkok, Sabtu sekitar pukul 17.00.

Penderitaan yang dialami oleh penumpang pesawat belum berakhir.

Baca: Link Live Streaming Laga Dua Timnas Ganda Putra Badminton Indonesia Menuju Final di Hari Pahlawan

Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini 10 November 2018, Taurus sedang Beruntung, Cancer Positif

 

Bahkan, penderitaan yang dialami mereka semakin menjadi-jadi.

Mereka hanya diberi selembar roti tawar dan air putih.

Para korban sandera itu terus diawasi secara ketat.

Saat menggunakan toilet, mereka tak boleh menutup pintu.

Pesawat Woyla yang ditembaki
Pesawat Woyla yang ditembaki (kompas.com)

Perlakuan tersebut berlaku juga bagi sandera perempuan.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved