Begini Sikap Pemilik Lion Air Saat Diminta Keluarga Korban Pesawat Lion JT 610 Untuk Berdiri
Mengenakan kemeja putih, Rusdi bersama Dirut Lion Air Edward Sirait dan jajaran direksi maskapai penerbangan Lion Air memasuki aula
"Kami dapat info, benar atau tidak, pesawat ini trouble dari bandara Ngurah Rai. Landing di cengkareng ada perbaikan, apa perbaikan itu sudah clear. Dalam hal ini teknisi lion air harus tanggung jawab penuh bukan hal sepele, nyawa ratusan harus ditanggungjawabi. Anak saya itu 29 tahun pekerja untuk difabel, putrinya baru empat tahun," ujarnya lalu terisak.
"Kalau benar mohon diproses hukum. Tolong manajemen Lion diperbaiki jangan sampai terjadi lagi. Kejadian sudah berapa kali. Kami tak bermaksud diskredit Lion tapi ini kenyataaannya," katanya.
Usai pertemuan tersebut, Rusdi bergegas meninggalkan ruangan.
Awak media tak berhasil menemuinya usai acara.
Baca: Sedang Tanding, Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Malaysia Piala AFF Futsal 2018, MNC TV
Baca: Daniel Mananta Ungkap Sikap Ahok yang Masih Marah-marah Saat Dikunjunginya di Penjara, Karena ini
Rusdi Kirana membangun Lion Air bersama saudaranya, Kusnan Kirana sejak 1999.
Bisnis penerbangan ini memiliki konsep penerbangan berbiaya murah (low cost).
Hingga saat ini, Lion Air Group memiliki beberapa penerbangan termasuk Lion Air, Wings Air, Batik Air, Malindo (Malaysia), dan Thai Lion Air (Thailand).
Baca: 3 Titipan Soeharto pada Prabowo Subianto saat akan Berangkat Operasi, Ternyata Bukan Ongkos
Baca: Laba Bersih Bank Syariah Naik 14,78 Persen
Sementara itu, Lion Air nomor penerbangan JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018) lalu.
Pesawat itu membawa 189 orang, termasuk penumpang dan kru pesawat.
Penumpang terdiri dari 178 orang dewasa, satu anak-anak, dan dua bayi.
Sementara kru pesawat terdiri dari dua kokpit kru dan enam orang awak kabin.
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM: