Andi Arief: Warga Boyolali yang Saya Kenal Suka Humor, Mungkin Order dari Jakarta
Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, menjadi pembicaraan publik lantaran pidatonya terkait 'tampang Boyolali'.
Salah satu warga Boyolali, S Paryanto, mengatakan aksi yang terjadi saat ini murni merupakan gerakan masyarakat, tidak ada unsur politis sama sekali.
"Yang kami perlukan adalah Prabowo minta maaf kepada warga Boyolali secara terbuka, karena pidatonya yakni 'Tampang Boyolali' itu menyinggung perasaan warga Boyolali," ungkapnya kepada TribunSolo.com di Gedung Mahesa Boyolali, Minggu (4/11/2018).
Baca: Jatuhnya Valentino Rossi Jadi Berkah Marc Marquez Juarai MotoGP Malaysia 2018
Baca: Tampang Boyolali Ribuan Warga Unjuk Rasa Tanggapi Komentar Pidato Prabowo Subianto
Sementara belasan ribu warga Boyolali tersebut memang terlihat tumpah ruah di dua titik lokasi yakni gedung Mahesa dan di jalan Pandanaran, khususnya di simpang siaga dan monumen susu segar, Boyolali.
Spanduk dan poster dengan berbagai tulisan tampak jelas mewarnai aksi tersebut, antara lain bertuliskan #SaveTampangBoyolali, #2019TetapTampangboyolali, Prabowo Harus Minta Maaf, Boyolali Bermartabat dan sebagainya.
Lalu lintas pun terpantau padat akibat aksi tersebut.
Penjagaan ketat juga dilaksanakan oleh pihak kepolisian demi keamanan aksi.
Isi Lengkap Pidato Prabowo
"Seorang presiden RI, sayap-sayap, sebagai contoh para purniawan perjuang Indonesia Raya, singa-singa tua yang turun dari gunung untuk membela negara dan bangsa kita walalupun mereka giginya sudah ompong.
Giginya ompong semangatnya masih menyala-nyala.
tapi terutama yang saya rasakan dukungan dari emak-emak yang miltan.
Saudara-saudara ini yang merasakan, karena keadilan dan kemakmuran adalah tuijuan kita merdeka.
Keadilan dan kemakmuran tujuan mendirikan banga Indonesia.
Keadilan dan kemakmuran adalah tujan kita merdeka.
Keadilan dan kemakmuran adalah mendirikan bangsa Indonesia.
Saya tanya ke saudara-saudara, apakah saudra-saudara sudah merasakan keadilan dan kemakmuran atau belum?